Tahapan Pelaksanaan Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pilwalkot Tangerang 2013

60 Syukur-Hilmi Fuad dan Tubagus Suwandi Gumelar-Suratno dinyatakan lolos dan dua pasang lainnya yaitu Arief-Sachrudindan AMK-Gatot dinyatakan tidak lolos.Pasangan Arief-Sachrudin dinyatakan tidak lolos karena Sachrudin yang menjabat sebagai Camat Pinang tidak menyertakan surat izin dari Walikota Tangerang untuk mencalonkan diri pada Pilwalkot 2013. Sedangkan pasangan AMK-Gatot dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi syarat dukungan partai pendukung, yaitu 15 total suara partai politik pada pemilu legislatif 2009 setelah partai Hanura mengalihkan dukungannya kepada pasangan HMZ-Iskandar. 33 Kemudian KPUD Kota Tangerang menggelar rapat Pleno penetapan nomor urut pada 26 Juli 2013, hasilnya pasangan Harry Mulya Zein-Iskandar Zulkarnaen mendapatkan nomor urut 1, Abdul Syukur-Hilmi Fuad nomor urut 2 dan Tubagus Dedi Gumelar-Suratno Abu Bakar mendapat nomor urut 3. 34 Menyikapi keputusan KPUD Kota Tangerang,Arief-Sachrudin dan AMK- Gatotmenggugat keputusan tersebut ke DKPP. Sidang pelanggaran kode etik KPUD Kota Tangerang digelar pada 05 dan 06 Agustus 2013, pada sidang lanjutan DKPP menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara KPUD Kota Tangerang, memerintahkanKPUD Banten mengambil alih tugas KPUD Kota Tangerang dan mengembalikan hak konstitusional atas Arief-Sachrudin dan AMK-Gatot sebagai pasangan calon Pilwalkot 2013. 35 Maka Pilwalkotmenjadi 33 Wawancara Langsung dengan Bapak Safril Elain. 34 Alsadad Rudi, “Nomor Urut Peserta Pilkada Kota Tangerang 2013”, Artikel diakses pada 03 November 2014 dari http:megapolitan.kompas.comread201307261754036Ini. Nomor.Urut.Peserta.Pilkada.Kota.Tangerang.2013 35 Iqbal Fadil, “DKPP Loloskan dua Pasangan Calon yang digagalkan KPU Tangerang”, http:www.merdeka.compolitikdkpp-loloskan-2-pasang-calon-yang-digagalkan- kpu-tangerang.html 61 diikuti lima pasangan calon. Selanjutnya, KPUD Banten melakukan rapat Pleno penetapan nomor urut untuk dua pasangan tersebut. Dari hasil pengundian nomor urut pada tanggal 11 Agustus 2013, pasangan AMK-Gatot mendapatkan nomor urut empat dan pasangan Arief-Sachrudin mendapatkan nomor urut lima. 36 c. Masa Kampanye Tahapan kampanye diawali dengan pemberitahuan tim kampanye dan rekening awal dana kampanye serta diadakan pertemuan peserta Pilwalkot tentang pelaksanaan kampanye. Masa kampanye terbuka bagi lima pasang calon dilaksanakan selama sepuluh hari terhitung mulai tanggal 16 Agustus 2013. Masing-masing pasangan calon memperoleh jatah waktu dua hari untuk berkampanye. Selanjutnya tanngal 18-30 Agustus 2013 adalah masa tenang sekaligus dilakukan pembersihan atribut dan alat peraga kampanye. 37 d. Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Tahapan pemungutan dan penghitungan suara diawali dengan masa persiapan yang berlangsung mulai tanggal 10 sampai 30 Agustus 2013. Masa persiapan terdiri dari pembentukan KPPS dan bimbingan teknis serta sosialisasi, pengecekan persiapan pemungutan suara, penyampaian salinan DPT untuk TPS, PPL dan saksi pasangan calon, pengumuman dan pemberitahuan tempat, hari dan waktu pemungutan suara di TPS, serta yang terakhir adalah penyiapan TPS. 38 36 SK KPUD Kota Tangerang No. 083KptsKPU.Prov-015Tahun 2013 tentang Perubahan Terhadap Keputusan KPUD Kota Tangerang tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang sebagai Peserta Pilwalkot 2013. 37 SK KPUD Kota Tangerang No. 27kptsKPU-Kota Tng015.436421III 2013. 38 SK KPUD Kota Tangerang No. 27kptsKPU-Kota Tng015.436421III 2013. 62 Proses pemungutan suara Pilwalkot Kota Tangerang 2013 dilaksanakan secara serentak pada 31 Agustus 2013. Selanjutnya dilakukan proses penghitungan dan rekapitulasi suara serta penyusunan sertifikat dari tingkatan TPS sampai tingkatan KPUD sejak 31Agustus sampai 06 September 2013 sekaligus penetapan dan pengumuman hasil Pilwalkot Tangerang 2013. 39 Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan suara Pilwalkot Tangerang 2013, dari jumlah DPT 1.161.855 pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 715.491 pemilih yang terdiri dari 709.875 suara sah dan 5.616 suara tidak sah. 40 Tabel III.VI. Hasil Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pilwalkot Tangerang 2013 NO Nama Pasangan Calon Perolehan Suara Prosentase 1. Dr. HM. Harry Mulya Zein M.Si Iskandar S. Ag 45.627 6,43 2. H. Abdul Syukur Hilmi Fuad ST.M.KOM 187.003 26,34 3. Tubagus Suwandi Sumelar Ir. Suratno Abubakar, MM 121.375 17,10 4. Ir. H. Ahmda Marju Kodri Drs. Gatot Suprijatno 15.060 2,12 5. H. Arief R. Wismansyah, Bsc. M.kes Drs. H. Sachrudin 340.810 48,01 Sumber: KPU dalam Angka Pemilukada Kota Tangerang Dokumentasi Pemilukada 2013. Dari tabel hasi rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilwalkot Tangerang 2013 dapat dilihat bahwa pasangan nomor urut lima yaitu Arief-Sachrudin merupakan pasangan yang meraih suara terbanyak dengan presentasi 48,01 atau 340.810 suara, disusul dengan pasangan nomor urut dua dengan 26, 34 , nomor 39 SKKPUD Kota Tangerang No. 27kptsKPU-Kota Tng015.436421III 2013. 40 KPU Kota Tangerang, KPU dalam Angka PemilukadaKota Tangerang Dokumentasi Pemilukada, h. 59-60. 63 urut tiga dengan 17,10 , nomor urut satu dengan 6,43 dan pasangan nomor urut 4 dengan raihan suara sebanyak 2,12. e. Perselisihan Hasil Pilwalkot Tangerang 2013 Pada Tanggal 11 September 2013 pasangan Abdul Syuku-Hilmi Fuad dan Harry Mulya Zein-Iskandar mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi. Isi permohonan kedua pasang calon tersebut pada intinya tidak terima dengan keputusan KPUD Provinsi Banten yang mengembalikan hak konstitusional pasangan Arief-Sachrudin dan AMK-Gatot berdasarkan hasil keputusan DKPP. Mereka juga menganggap ikut sertanya kedua pasangan tersebut telah mempengaruhi hasil Pilwalkot 2013 dan telah terjadi kecurangan seperti Money Politic yang dilakukan pasangan Arief-Sachrudin. 41 Kemudian pada sidang tanggal 01 Oktober 2013 MK mengeluarkan putusan sela yang isinya memerintahkan KPUD Provinsi Banten untuk mengklarifikasi dukungan ganda partai Hanura dan melakukan tes kesehatan pasangan AMK-Gatot. Selanjutnya pada sidang tanggal 19 November MK memutuskan mendiskualifikasi pasangan AMK-Gatot karena tidak memenuhi syarat sebagai pasangan calon dan memerintahkan KPUD Provinsi Banten untuk menetapkan pasangan nomor urut 5 yaitu Arief-Sachrudin sebagai calon terpilih. 42 f. Penetapan Hasil Pilwalkot Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi 41 KPU Kota Tangerang, KPU dalam Angka PemilukadaKota Tangerang Dokumentasi Pemilukada, h. 81. 42 KPU Kota Tangerang, KPU dalam Angka PemilukadaKota Tangerang Dokumentasi Pemilukada, h. 313-316. 64 Pasca dikeluarkannya putusan MK terkait sengketa Pilwalkot Kota Tangerang 2013, KPUD Banten pada tanggal 20 November 2013 kemudian menggelar rapat Pleno penetapan hasil penghitungan perolehan suara Pilwalkot Tangerang 2013 dan Pleno penetapan calon Walikota dan Wakil Walikota terpilih pada Pilwalkot Tangerang 2013 yaitu pasangan nomor urut lima Arief R Wismansyah – Sachrudin sebagai pasangan calaon terpilih dengan rincian: Tabel III.VII. Hasil Perolehan Suara Pilwalkot Tangerang 2013 Pasca Putusan MK NO Nama Pasangan Calon Perolehan Suara Prosentase 1. Dr. HM. Harry Mulya Zein M.Si Iskandar S. Ag 45.627 6,43 2. H. Abdul Syukur Hilmi Fuad ST.M.KOM 187.003 26,34 3. Tubagus Suwandi Sumelar Ir. Suratno Abubakar, MM 121.375 17,10 5. H. Arief R. Wismansyah, Bsc. M.kes Drs. H. Sachrudin 340.810 48,01 Sumber: SK KPUD Banten No. 178BAXITahun 2013 Dari tabel perolehan suara Pilwalkot Tangerang 2013 yang ditetapkan KPUD Banten setelah dikeluarkannya keputusan MK tidak ada yang berubah dari hasil rekapitulasi, hanya perolehan suara pasangan AMK-Gatot yang didiskualifikasi menjadi suara tidak sah.

BAB IV SENGKETA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

TANGERANG 2013 Pemilihan Kepala Daerah langsung merupakan sebuah terobosan baru yang bermakna bagi proses konsolidasi demokrasi di tingkat lokal, karena sistem Pemilihan Kepala Daerah langsung akan membuka ruang partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat dalam proses demokrasi untuk menentukan kepemimpinan politik di tingkat lokal. Selain itu, sistem tersebut membuka peluang bagi masyarakat untuk mengaktualisasi hak-hak politiknya secara lebih baik tanpa harus direduksi oleh kepentingan-kepentingan elite politik seperti ketika berlaku sistem demokrasi perwakilan. Tidak hanya itu, Pemilihan Kepala Daerah secara langsung akan memicu timbulnya figure pemimpin yang aspiratif, kompeten, legitimate, dan berdedikasi di daerah. 1 Akan tetapi, sistem pemilihan langsung yang notabene adalah sebuah antitesa dari sistem pemilihan oleh DPRD nyatanya belum mampu menghilangkan permasalahan yang terjadi pada pemilihan melalui DPRD. Sistem pemilihan langsung justru memperlebar cakupan permasalahan yang terjadi pada sistem perwakilan dan menimbulkan permasalahan baru. Permasalahan yang terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah langsung di Indonesia di antaranya adalah DPT tidak akurat, Proses pencalonan yang bermasalah munculnya dualisme pencalonan dan berpindah-pindahnya dukungan 1 Zoulexander, “Pilkada Dalam Perspektif Sosial”, artikel diakses pada 02 November 2014 dari http:www.scribd.comdoc84073352PILKADA-DALAM-PERSPEKTIF-SOSIAL 66 partai politik, serta KPU tidak netral dalam menetapkan pasangan calon, pemasalahan pada masa kampanye, manipulasi dalam penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan, netralitas i ncumbent dan Kepala Daerah, serta penyelenggara tidak adil dan netral. Pada pelaksanaan Pilwalkot Tangerang 2013 juga tidak luput dari permasalahan, permasalahan banyak terjadi pada tahap pencalonan hingga menyebabkan terjadinya sengketa.

A. Latar Belakang Sengketa Adimistrasi Pilwalkot Tangerang 2013

Pada penyelanggaraan Pilwalkot Tangerang 2013 banyak permasalahan dan pelanggaran yang terjadi pada tahap pencalonan yang kemudian menyebabkan terjadinya sengketa. Sengketa yang terjadi pada Pilwalkot Tangerang 2013 bisa dikatakan cukup rumit dan berkepanjangan, hal itu karena banyaknya permasalahan dan pelanggaran yang terjadi. Selain itu sengketa juga melibatkan banyak unsur, mulai dari peserta, penyelenggara, dan juga melibatkan Wahidin Halim yaitu Walikota Tangerang. 1. Perpindahan Dukungan Partai Hanura dan Tidak Lolosnya Pasangan AMK-Gatot Sebagai Kandidat Pada Pilwalkot 2013 Pada tahap pendaftran Pilwalkot Tangerang 2013 partai Hanura memberikan dukungannya kepada pasangan AMK-Gatot. Walaupun memang DPC Hanura mengakui bahwa dukungan dari partai-partai non kursi di parlemen kepada pasangan AMK-Gatot masih banyak kekurangan seperti masalah SK kepengurusan dan beberapa partai yang sudah berganti nama. Akan tetapi mereka 67 tetap memutuskan untuk mendaftarkan AMK-Gatot ke KPUD sambil memenuhi kekurangan yang ada. 2 Pasangan AMK-Gatot pada awalnya didukung oleh Partai Hanura dan 22 partai non parlemen dengan akumulasi raihan suara pada Pileg 2009 sebanyak 111.352 suara, jumlah tersebut sudah melebihi syarat minimal yang ditetapkan oleh KPUD Kota Tangerang sebanyak 104.910 suara atau 15. 3 Kemudian setelah KPUD melakukan verifikasi, tepatnya pada tanggal 15 Juni 2013 pasangan AMK-Gatot mendapatkan surat dari KPUD No.312KPU-Kota- 015.436421VI2013 yang menyatakan bahwa kelengkapan administrasi dukungan terhadap AMK-Gatot tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat karena dukungan PKDI, PPIB dan PDP yang diberikan kepada pasangan AMK-Gatot bermasalah. 4 KPUD Kota Tangerang kemudian memberikan waktu sejak tanggal 15 Juni sampai 29 Juni 2013 kepada pasangan AMK-Gatot untuk memperbaiki dan melengkapi kekurangan yang ada. Mendapat informasi bahwa ada indikasi pasangan AMK-Gatot tidak lolos sebagai pasangan calon pada Pilwalkot 2013, pengurus partai Hanura mencoba mencari alternatif pasangan calon lain untuk 2 Wawancara Langsung dengan Bapak Arief Fadillah Sekjen DPC Hanura Kota Tangerang pada tanggal 31 Agustus 2014. 3 Diakses pada 02 Desember 2014 dari http:www.antaranews.comberita389393dkpp- berhentikan-anggota-kpu-kota-tangerang 4 Wawancara Langsung dengan Bapak Safril Elain Mantan Komisioner KPUD Kota Tangerang Pada Tanggal 12 Agustus 2013. 68 didukungnya. Hal tersebut dilakukan karena partai Hanura sangat ingin berpartisipasi pada Pilwalkot Tangerang 2013. 5 Pada saat itu pasangan HMZ-Iskandar yang kekurangan jumlah partai pengusung karena partai Gerindra yang dicantumkan sebagai partai pengusung pasangan tersebut pada saat pendaftaran dinyatakan tidak sah, dimana dukungan yang sah dari Partai Gerindra adalah kepada pasangan Arief-Sachrudin. Pasangan HMZ-Iskandar ketika mendapat informasi bahwa Partai Hanura akan mengalihkan dukungan mereka memberikan respon positif. Akhirnya DPC Hanura memutuskan untuk mengalihkan dukungannya kepada pasangan HMZ-Iskandar karena dari empat pasangan calon yang tersisa hanya pasangan tersebut yang memberikan respon positif. Kemudian DPC Hanura melakukan kordinasi terkait permasalahan yang dialami oleh pasangan AMK- Gatot dan keinginan untuk mengalihkan dukungan kepada pasangan HMZ- Iskandar ke DPP Hanura. DPP Hanura kemudian mengeluarkan SK DPP partai Hanura No SKEPB683DPP-HANURAVI2013 tanggal 18 Juni yang berisi keputusan untuk mendukung pasangan Hari Mulya Zein-Iskandar pada Pilwalkot Tangerang 2013. 6 Pada saat pasangan AMK-Gatot bersama tim mencoba menyelesaikan permasalahan dan melengkapi kekurangan yang ada, timbul permasalahan baru 5 Wawancara Langsung dengan Bapak Arief Fadillah. 6 Wawancara Langsung dengan Bapak Arief Fadillah. 69 ketika yaitu Partai Hanura melakukan perpindahan dukungan dari pasangan AMK-Gatot dan kepada pasangan HMZ-Iskandar. Perpindahan dukungan Partai Hanura tersebut kemudian berefek pada surat: 378KPU-Kota-015.436421VII2013 yang dikeluarkan KPUD Kota Tangerang tanggal 13 Juli 2013 tentang pemberitahuan hasil penelitian ulang kelengkapan dan perbaikan persyaratan dan perbaikan persyaratan bakal calon Pilwalkot Tangerang yang memberitahukan bahwa persyaratan dukungan partai politik atau gabungan partai politik pasangan AMK-Gatot tidak lengkap atau memenuhi syarat. 7 Kemudian pada saat dilaksanakan rapat Pleno tertutup penetapan pasangan calon Pilwalkot Tangerang 2013, KPUD Kota Tangerang menetapkan bahwa pasangan AMK-Gatot tidak lolos sebagai pasangan calon Pilwalkot Tangerang 2013 karena dukungan pasangan AMK-Gatot setelah dikurangi Partai Hanura tidak memenuhi syarat. Total partai pengusung pasangan AMK-Gatot adalah 22 partai dan hanya memiliki total suara pada pileg 2009 sebanyak 75.761 suara. 8

2. Tidak Lolosnya Pasangan Arief-Sachrudin Sebagai Kandidat Pada Pilwalkot 2013

Pada penyelenggaraan Pilwalkot Tangerang 2013 KPUD mensyaratkan bahwa setiap pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota yang berasal dari PNSPolisiTNI harus melampirkan surat pengunduran diri dari jabatannya yang 7 Putusan DKPP Nomor 83DKPP-PKE-II2013 tentang Pelanggaran Kode Etik KPUD Kota Tangerang. 8 Wawancara langsung dengan Bapak Safril Elain.