Tidak Lolosnya Pasangan Arief-Sachrudin Sebagai Kandidat Pada Pilwalkot 2013

73 calon. Dalam peraturan KPU tentang pedoman teknis pencalonan Pemilihan Kepala Daerah menyebutkan bahwa partai politik yang sudah memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon tidak diperbolehkan untuk menarik dukungannya dan memberikan dukungannya kepada pasangan calon Kepala Daerah yang lain. 16 Akan tetapi yang terjadi pada Pelaksanaan Pilwalkot Tangerang 2013 Partai Hanura yang pada awalnya memberikan dukungannya kepada pasangan AMK-Gatot justru melakukan penarikan dukungan dan mengalihkannya kepada pasangan HMZ-Iskandar. Kemudian dalam peraturan tersebut juga menjelaskan bahwa apabila partai politik tetap melakukan penarikan dukungan dari pasangan calon yang sudah mereka dukung dan mengalihkannya kepada pasangan lainnya maka KPUD tetap menganggap dukungan yang sah adalah kepada pasangan calon pertama. 17 Namun KPUD Kota Tangerang melakukan hal yang berbeda, dimana mereka justru menerima dan mengesahkan dukungan partai Hanura yang diberikan kepada pasangan HMZ-Iskandar. Berdasarkan peraturan yang ada seharusnya pasangan AMK-Gatot pada saat penetapan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang 2013 lolos sebagai kandidat pada Pilwalkot, karena dukungan partai Hanura tetap dimiliki oleh pasangan AMK-Gatot bukan pasangan HMZ-Iskandar. Dengan demikian pasangan yang seharus tidak lolos pada penetapan pasangan calon adalah pasangan HMZ-Iskandar. Jadi, Keputusan KPUD Kota Tangerang yang 16 Peraturan KPU Nomor 09 tahun 2012 tentang pedoman teknis pencalonan Pemilihan Kepala Daerah. 17 Peraturan KPU Nomor 09 tahun 2012. 74 menerima perpindahan dukungan partai Hanura dan tidak meloloskan pasangan AMK-Gatot adalah keputusan yang keliru dan apapun alasannya sangat tidak dibenarkan karena melanggar peraturan yang ada. Tidak hanya itu, keputusan KPUD dengan tidak meloloskan pasangan AMK-Gatot telah merenggut hak konstitusional mereka. “Keputusan komisioner KPUD Kota Tangerang yang mengizinkan perpindahan dukungan partai Hanura tidak tepat karena melanggar peraturan. Sehingga dukungan partai Hanura tetap untuk pasangan AMK-Gatot. Jadi, pasangan AMK-Gatot seharusnya lolos sebagai kandidat pada Pilwalkot Tangerang 2013 bukan pasangan HMZ-Iskandar yang jelas- jelas kekurangan partai pengusung”. 18 Kedua, KPUD tidak meloloskan pasangan Arief-Sachrudin. Keputusan KPUD Kota Tangerang yang tidak meloloskan pasangan Arief-Sachrudin karena surat pengunduran diri Sachrudin tidak ditandatangani dan diberi stempel dinah oleh Wahidin Halim tidak berdasar dan menimbulkan banyak pertanyaan. Salah satu pertanyaan mendasarnya adalah kenapa KPUD Kota Tangerang berpedoman pada peraturan BKN bukan kepada peraturan KPU. Padahal sudah sangat jelas bahwa peraturan BKN tersebut mengatur mengenai kewajiban seorang PNS yang akan mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kepada negara. Sedangkan kewajiban seorang PNS kepada KPUD ketika akan mencalonkan diri pada PilwalkotPilbubPilgub hanya membuat dan melampirkan surat pernyataan pengunduran diri dari jabatannya. Pernyataan diatas berdasarkan UU No. 12 Tahun 2008 dan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010 yang menyebutkan bahwa bagi setiap PNS yang akan 18 Wawancara Langsung dengan Bapak Syahrul Effendi Kasubag Tekpem KPUD Kota Tangerang pada 11 Agustus 2014. 75 mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah atau Wakil Kelapa Daerah hanya perlu membuat dan melampirkan surat pengunduran diri dari jabatannya. Pada saat mendaftarkan diri sebagai Wakil Walikota Tangerang pada Pilwalkot 2013 Sachrudin sudah membuat dan melampirkan surat pengunduran diri tersebut. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa seharusnya pasangan Arief-Sachrudin lolos sebagai kandidat pada saat rapat Pleno penetapan pasangan calon Pilwalkot Tangerang 2013 oleh KPUD. “ Pasangan Arief-Sachrudin seharusnya lolos pada saat Pleno penetapan pasangan calon, hal itu karena pasangan tersebut sudah mendapatkan dukungan gabungan partai politik melebihi 15 kursi di parlemen. Mengenai tidak di izinkannya Sachrudin oleh WH tidak dapat menjadi alasan, karena diperaturan KPU hanya dikatakan bahwa calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah yang berasal dari PNS cukup membuat surat laporan ke atasan dalam bentuk tertulis”. 19 “keputusan yang dikeluarkan oleh KPUD Kota Tangerang itu sangat jelas menyimpang dan tidak berdasar, karena memang di dalam UU tidak diatur mengenai surat pengunduran diri harus mendapat tanda tangan dari atasan. Dalam UU hanya mengatakan melampirkan surat pengunduran diri saja kepada atasan dan dilampirkan pada saat pendaftaran”. 20 “Keputusan tersebut terlalu mengada-ada atau dibuat-buat alasannya, karena memang itu bukan persyaratan yang ada di dalam UU. Kami sudah melampirkan surat pengunduran diri kepada KPUD yang merupakan salinan dari surat yang kami sampaikan kepada Bapak WH, seharusnya dengan surat tersebut saja pasangan kami sudah lolos, karena di dalam UU hanya disyaratkan melampirkan surat pengunduran diri”. 21 Keputusan KPUD Kota Tangerang yang tidak meloloskan pasangan Arief- Sachrudin adalah keputusan yang sarat akan kepentingan. Hal tersebut dapat dilihat sejak awal masa pendaftaran, pada saat itu KPUD Kota Tangerang menerima berkas pendaftaran pasangan HMZ-Iskandar yang mencantumkan 19 Wawancara Langsung dengan Bapak Syahrul. 20 Wawancara Langsung dengan Bapak Sachrudin. 21 Wawancara Langsung dengan Bapak Dasep Ketua Team Sukses Arief-Sahcrudin Pada Tanggal 23 Oktober 2013. 76 partai Gerindra sebagai partai pengusungnya. Padahal pasangan Arief-Sachrudin sudah terlebih dahulu mendaftarkan diri dengan mencantumkan partai Gerindra sebagai partai pengusungnya. Selain itu telah terjadi keterangan yang berubah-ubah pada masa verifikasi dan perbaikan berkas pendaftaran. Pertanggal 15 Juni KPUD mengatakan bahwa surat pengunduran diri Sachrudin tidak bermasalah, akan tetapi pada tanggal 20 Juni KPUD mengatakan bahwa surat pengunduran tersebut sedang dalam proses. Kemudian pada tanggal 13 Juli KPUD Kota Tangerang menerangkan bahwa surat pengunduran diri Sachrudin sudah memenuhi syarat. Akan tetapi pada Pleno penetapan psasangan calon KPUD tidak meloloskan pasangan Arief-Sachrudin. Tidak hanya itu, penjelasan KPUD Kota Tangerang mengenai alasannya tidak meloloskan pasangan Arief-Sachrudin tidak masuk akal. KPUD mengatakan bahwa pasangan Arief-Sachrudin selain tidak melengkapi surat pengunduran diri Sachrudin juga melakukan kebohongan. Dimana dalam berkas pendaftaran pasangan Arief-Sachrudin melampirkan surat pengunduran diri Sachrudin sebagai Camat Pinang yang disampaikan kepada WH pada tanggal 01 Juni, akan tetapi ketika di cross check ke WH ternyata tidak benar. 22 Padahal Sachrudin baru mengajukan surat pengunduran diri pada tanggal 14 Juni kepada WH dan dilampirkan ke KPUD pada tanggal 15 Juni. Melihat fakta-fakta di atas sudah cukup membuktikan bahwa KPUD Kota Tangerang tidak netral pada pelaksanaan Pilwalkot Tangerang 2013. KPUD Kota 22 Wawancara Langsung dengan Bapak Safril Elain.