Pengertian Persepsi Komponen Persepsi Mengenai IPE

31 McFadyen dalam penelitiannya melaporkan nilai alpha yang lebih baik pada 2 komponen persepsi terhadap IPE McFadyen, 2007. Kompetensi dan otonomi menjelaskan tentang “kompetensi dan otonomi individu dalam profesi mereka sendiri dan sikap menghormati yang ditunjukan oleh profesi lain kepada profesi mereka” Goelen et al., 2006 dalam TTUHSC, 2011. Kebutuhan untuk bekerjasama menjelaskan tentang “sikap memahami antar profesi dalam kerjasama antar disiplin ilmu karena dapat mempengaruhi profesi mereka sendiri”. Persepsi tentang bekerja sama yang sesungguhnya menjelaskan tentang “persepsi tentang bekerjasama yang sesungguhnya antara profesi individu dan profesi lainnya Luecht et al. 1990 dalam TTUHSC, 2011. Hasil analis faktor yang dilakukan McFadyen menunjukkan bahwa item nomor 3, 4, dan 9 memiliki nilai korelasi dibawah 0.40, berdasarkan hasil tersebut McFadyen mengeluarkan item nomor 3, 4, dan 9. Kurangnya kemampuan sebuah item pengukuran untuk menilai komponen „pemahaman terhadap profesi lain’ mengubah suatu instrumen. Tiga item pernyataan Item 11, 12, dan 18 pada komponen- 4 „pemahaman terhadap profesi lain’ tidak semestinya digunakan untuk menilai pemahaman terhadap profesi lain kepada mahasiswa tingkat akademik yang belum terpapar dalam lingkungan kerja interprofesional. Komponen „pemahaman terhadap profesi l ain’ seharusnya digunakan untuk mahasiswa tingkat akademik yang sudah memiliki pengalaman dalam lingkungan klinik, dan mahasiswa tahap profesi dengan pengalaman klinik atau para praktisi itu 32 sendiri. Jika komponen tersebut tetap diukur kepada mahasiswa yang belum memiliki pengalaman klinik penelitian harus dilakukan lebih mendalam. Seharusnya hal ini menjadi catatan bahwa walaupun dilakukan pengukuran terhadap tenaga profesional yang berpengalaman didapatkan pengukuran dengan konsistensi yang rendah yaitu sebesar 0.586 0.487 Hayward et. al., 1996 dan mungkin komponen tersebut sesuatu pengukuran yang tidak mudah untuk diukur McFadyen, 2007

C. Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Mahasiswa

Mahasiswa mengacu pada buku Pedoman Akademik Program Strata 1 Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010-2011 adalah peserta didik yang mengikut program pendidikan sarjana. Dalam aplikasinya, setiap program studi mempunyai jenjang yang berbeda dalam menempuh tahap akademik ini UIN, 2010.

2. FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Pada tanggal 30 Desember 2002, Senat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan pembahasan dalam suatu sidang tentang pentingnya pembukaan program studi baru dalam bidang kedokteran dan kesehatan. Forum tersebut merekomendasikan pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK. Pendirian FKIK dimaksudkan untuk menjawab tantangan dalam mewujudkan konsep Indonesia Sehat 2010 yang dicanangkan pemerintah yang membutuhkan lebih banyak tenaga dokter, apoteker, perawat dan tenaga kesehatan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 33 vi si UIN “menjadikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka dalam mengintegrasikan aspek keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan UIN, 2010. Di samping itu, pendirian FKIK adalah untuk menampung para lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang berada dalam rural area yang selalu termarginalisasikan karena kalah bersaing, baik secara ekonomi maupun prestasi, untuk memasuki program studi umum pada Universitas NegeriPerguruan Tinggi Negeri. Berdasarkan keputusan Senat tersebut, penyusunan proposal empat Program Studi yang bernaung di bawah FKIK mulai dirintis, yaitu Program Studi Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Kedokteran, dan Ilmu Keperawatan. FKIK terbagi menjadi empat program studi, yakni: Program Studi Kesehatan Masyarakat PSKM, Program Studi Farmasi PSF, Program Studi Ilmu Keperawatan PSIK dan Program Studi Pendidikan Dokter PSPD UIN, 2010.

D. Penelitian Terkait

1. Analisis persepsi dan kesiapan mahasiswa tahap profesi terhadap IPE

Fauziah 2010 melakukan penelitian yang berjudul Analisis Gambaran Persepsi dan Kesiapan Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran UGM terhadap Interprofessional Education di tatanan klinik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan rancangan cross sectional dan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner IEPS dan RIPLS. Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam. Studi kuantitatif 34 dilakukan terhadap 133 mahasiswa pendidikan dokter dan ilmu keperawatan tahap pendidikan profesi. Hasilnya 117 87.97 mahasiswa memiliki persepsi baik terhadap IPE dan 111 83.46 mahasiswa menunjukkan kesiapan yang baik terhadap IPE. Penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan sama-sama meneliti variabel persepsi, namun peneliti tidak mengukur variabel kesiapan. Tetapi, pada penelitian kali ini pendekatan yang dilakukan hanya kuantitatif. Sampel penelitian juga memiliki perbedaan, dalam penelitian Fauziah sampel yang diambil adalah Mahasiswa FK UGM tahap profesi program studi pendidikan dokter dan keperawatan, sedangkan pada penelitian ini sampelnya lebih umum yaitu Mahasiswa FKIK yang terdiri dari empat program studi dan tidak hanya yang sedang tahap profesi saja. Penelitian ini juga menggunakan kuesioner yang berbeda, penelitian Fauziah menggunakan IEPS milik Luecht et al. 1990 yang dimodifikasi, sedangkan penelitian ini menggunakan IEPS yang direvisi oleh McFadyen et al. 2007. Penelitian Fauziah dilakukan di Fakultas Kedokteran UGM, sedangkan penelitian ini dilakukan di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 35

2. Gambaran persepsi dan kesiapan mahasiswa tahap akademik

terhadap IPE A’la 2010 melakukan penelitian yang berjudul Gambaran Persepsi dan Kesiapan Mahasiswa Tahap Akademik terhadap Interprofessional Education di Fakultas Kedokteran UGM. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan rancangan cross sectional dan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner IEPS dan RIPLS. Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan focus group discussion FGD. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa tahap akademik dari pendidikan dokter, ilmu keperawatan, dan gizi kesehatan. Hasilnya, 86.8 mahasiswa memiliki persepsi yang baik dan 92.8 mahasiswa memiliki kesiapan yang baik terhadap IPE. Penelitian ini meneliti variabel persepsi dan kesiapan, dan menggunakan kuesioner yang sama, sedangkan penelitian yang dilakukan tidak meneliti tentang kesiapan. Perbedaan juga terletak terletak pada sampel, sampel penelitian A’la 2010 adalah mahasiswa pendidikan dokter, ilmu keperawatan dan gizi kesehatan tahap akademik, sedangkan penelitian yang dilakukan sampelnya adalah mahasiswa pendidikan dokter, ilmu keperawatan, kesehatan masyarakat, dan farmasi. Penelitian ini juga menggunakan kuesioner yang berbeda, penelitian A’la menggunakan IEPS milik Luecht et al. 1990 yang dimodifikasi, sedangkan penelitian ini menggunakan IEPS yang direvisi oleh McFadyen et al. 2007. Penelitian 36 Fauziah dilakukan di Fakultas Kedokteran UGM, sedangkan penelitian ini dilakukan di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Persepsi dan kesiapan mahasiswa dan dosen pendidik terhadap model

pembelajaran IPE Sedyowinarso dkk., 2011 melakukan penelitian yang berjudul Persepsi mahasiswa dan Dosen Pendidik terhadap Model Pembelajaran Interprofessional Education IPE. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Focused Group Discussion FGD pada mahasiswa pendidikan tinggi ilmu kesehatan Indonesia dari pendidikan dokter, pendidikan dokter gigi, ilmu keperawatan, kebidanan, farmasi, ilmu gizi, dan kesehatan masyarakat dari institusi pendidikan tinggi ilmu kesehatan yang sekurang-kurangnya memiliki 2 bidang keilmuan kesehatan di Indonesia dan kepada 47 dosen di Surabaya. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah peneliti tidak meneliti variabel kesiapan, dan pendekatan penelitian Sedyowinarso dengan kualitatif yaitu Focused Group Discussion FGD sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang instrumennya berupa kuesioner. Sedyowinarso, dkk. 2011 melakukan penelitian pada tujuh profesi ilmu kesehatan, yaitu kedokteran, kedokteran gigi, ilmu keperawatan, kebidanan, farmasi, ilmu gizi, kesehatan masyarakat yang tersebar di berbagai Universitas di Indonesia, diantaranya: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlam, Fakultas Kesehatan