Interprofessional Collaboration IPC Interprofessionalisme

14 bagaimana kualitasnya dapat ditingkatkan demi kepentingan masyarakat luas. Secara spesifik, IPE dapat dimanfaatkan untuk membahas isu-isu kesehatan maupun kasus tertentu yang terjadi di masyarakat supaya melalui diskusi interprofesional tersebut ditemukan solusi-solusi yang tepat dan dapat diaplikasikan secara efektif dan efisien. Penerapan IPE diharapkan dapat membuka mata masing-masing profesi, untuk menyadari bahwa dalam proses pelayanan kesehatan, seorang pasien menjadi sehat bukan karena 14 jasa dari salah satu profesi saja, melainkan merupakan konstribusi dari tiap profesi yang secara terintegrasi melakukan asuhan kesehatan HPEQ Project, 2011. World Health Organization WHO tahun 2010 menyatakan bahwa banyak sistem kesehatan di negara-negara di dunia yang sangat terfragmentasi pada akhirnya tidak mampu menyelesaikan masalah kesehatan di negara itu sendiri. Hal ini kemudian disadari karena permasalahan kesehatan sebenarnya menyangkut banyak aspek dalam kehidupan, dan untuk dapat memecahkan satu persatu permasalahan tersebut atau untuk meningkatkan kualitas kesehatan itu sendiri, tidak dapat dilakukan hanya dengan sistem uniprofessional. Kontribusi berbagi disiplin ilmu ternyata memberi dampak positif dalam penyelesaian berbagai masalah kesehatan. Pengembangan model IPE yang ideal harus dimulai dengan persamaan paradigma bahwa IPE hanyalah langkah awal dari tujuan 15 utama dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien. Pendekatan interprofesional akan memfasilitasi dengan lebih baik mahasiswa dari satu disiplin ilmu untuk belajar dari disiplin ilmu lainnya. Pembelajaran bersama antardisiplin ilmu dapat meningkatkan keterampilan baru mahasiswa yang akan memperkaya keterampilan khusus yang dimiliki masing-masing disiplin dan mampu bekerja sama lebih baik dalam lingkungan tim yang terintegrasi. Selama ini penerapan IPE masih tidak konsisten, untuk itu harus dibuat sebuah komitmen sehingga pembelajaran interprofesional dapat diterapkan di institusi pendidikan dan diterapkan dalam kurikulum pendidikan di semua program pelayanan kesehatan untuk memastikan keberadaan jangka panjang IPE yang berkelanjutan ACCP, 2009. b Karakteristik Model IPE yang Ideal Penyamaan paradigma merupakan hal yang penting dalam membangun konsep IPE. Kolaborasi akan tercipta apabila paradigma antar tenaga kesehatan dapat berjalan selaras yaitu fokus terhadap kesejahteraan pasien. Pengembagan IPE yang ideal harus dimulai dengan menyamakan paradigma, keefektifan IPE dapat terlihat apabila pendekatan penyelesaian masalah melibatkan lebih dari satu profesi kesehatan Lee, 2009. Pelaksanaan terintegrasi dalam pembelajaran perlu diperhatikan sebagai salah satu karakteristik IPE yang ideal. Pelaksanaan 16 terintegrasi dapat dilaksanakan dalam bentuk kemampuan keterampilan bekerja dalam tim meliputi kemampuan penyelesaian masalah dan penyelesaian konflik antar tim Begley, 2009 dalam A’la, 2010. Terintegrasi ini melibatkan semua profesi kesehatan, meliputi kedokteran, keperawatan, apoteker, kesehatan masyarakat, pekerja sosial, dan ahli gizi. Pelaksanaan pendidikan yang terintegrasi dalam penerapan IPE membutuhkan lingkungan yang mampu mendukung berlangsungnya proses pendidikan. Real world experience merupakan model lingkungan pendidikan yang sangat relevan dalam menunjang pelaksanaan IPE. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa lingkungan yang mendukung terjadinya diskusi antar profesi kesehatan dalam menyelesaikan masalah dan sebagai media bekerja dalam tim, seperti ruang diskusi maupun mini hospital Lee, 2009. Persamaan paradigma, pelaksanaan yang terintegrasi maupun lingkungan yang memadai tidak akan bisa berjalan dan membentuk IPE yang ideal tanpa role model pendidikan yang mampu berkomitmen dalam menuntun pelaksanaan IPE. Role model pendidikan disini dapat diartikan sebagai dosen. Dosen dalam pelaksanaan IPE berperan sebagai fasilitator. Ketika dosen mampu berperan dengan baik sebagai fasilitator, akan menumbuhkan sikap saling menghormati antar profesi Lee, 2009. 17 c Manfaat IPE Terkait dengan manfaat perkembangan personal dan profesionalisme semua kelompok yang ikut dalam IPE, melaporkan bahwa mereka telah mengalami banyak perkembangan pada diri mereka dalam melakukan tindakan dan lebih profesional, misalnya memberikan mahasiswa kesempatan untuk mendapatkan pengalaman seperti dalam kehidupan kerja yang nyata. Selain itu, para mahasiswa dapat berinteraksi lebih luas dalam lingkungan fakultas sebagai suatu lingkungan kerja, bukan hanya dalam hal akademik saja, sehingga para mahasiswa dapat belajar untuk menghargai profesi lainnya. Salah satu hasil yang signifikan dilaporkan oleh pelajar di area perkembangan profesional. Mahasiswa melaporkan bahwa mereka menjadi lebih jelas mengenai peran mereka masing-masing dan profesi lain. Selain itu mereka merasa lebih efektif dalam melakukan tindakan. Mereka dapat menilai masalah dari wilayah disiplin mereka sendiri dan disesuaikan dari segi kolaborasi sehingga mereka mampu memperluas pandangan mereka dari profesi lainnya. Illingworth Sonya, 2007. Manfaat yang penting adalah mahasiswa dapat belajar bagaimana untuk bekerja dalam lingkungan kelompok. Mereka belajar bagaimana manajemen konflik dan belajar saling melengkapi sebagai sebuah tim sehingga menyelesaikan masalah lebih efektif dan efisien. Mahasiswa yang telah mengikuti program IPE melaporkan