Kerangka Pikir DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR

31 keterampilan merumuskan hipotesis, mengendalikan variabel, dan merancang percobaan dengan persentase secara berturut-turut yaitu 81.5, 87.0, dan 81.5 dengan menggunakan metode praktikum. 29 Penelitian yang dilakukan oleh Peggy Brickman, Cara Gormally, Norris Amstrong, dan Brittan Hallar dengan judul pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan literasi dan percaya diri siswa menunjukkan bahwa pendekatan inkuri dapat meningkatkan keterampilan penyelidikan siswa di laboratorium dan meningkatkann kemampuan ilmiah siswa. 30 Muzaffar Khan and Muhammad Zafar Iqbal melakukan penelitian dengan judul pengaruh pembelajaran berbasis inkuiri laboratorium terhadap perkembangan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran biologi di Pakistan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan inkuiri laboratorium lebih efektif dibandingkan pembelajaran tradisional. Nilai t hitung untuk keterampilan proses sains mengamati 3.73, klasifikasi 6.979, menggambar 4.264, pengukuran 5.771 dan berkomunikasi 5.106 lebih besar dibandingkan t tabel yaitu 1,96. 31

C. Kerangka Pikir

Tujuan pendidikan sains adalah membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman serta mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk menyelidiki komponen-komponen kehidupan fisik, material, dan teknologi dari lingkungan siswa secara ilmiah. Untuk itu setiap pembelajaran dalam pendidikan sains harus menumbuhkan kualitas pemikiran semacam kemandirian berpikir, keaslian ide, dan 29 Susiwi, dkk., Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada “Model Pembelajaran Praktikum D-E- H”, Jurnal Pengajaran MIPA UPI, Sekolah Pascasarjana UPI, FMIPA ITB, Vol. 14 ISSN: 1412-0917 No. 2 Oktober 2009, h.96-102. 30 Peggy Brickman, Cara Gormally, Norris Amstrong, dan Brittan Hallar, Effect of Inquiry- based Learning on Student’s Science Literacy Skills and Confidence, International Journal for the Schholarship of Teaching and Learning, Vol.3 No.2 july 2009. Diakses di http:www.georgiasouthern.eduijsotl. Diakses: Sabtu, 06 November 2010 31 Muzaffar Khan dan Muhammad Zafar Iqbal, pengaruh pembelajaran berbasis inkuiri laboratorium terhadap perkembangan keterampilan proses sains siswa padai pembelajaran biologi di Pakistan. Volume 11 : 1 January 2011 ISSN 1930-2940. Language in India www.languageinindia.com. 32 kebebasan berpikir. Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pemikiran menjadi nilai-nilai sosial. Pembelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis dan bukan hanya belajar kumpulan pengetahuan konsep-konsep dan prinsip saja tetapi belajar IPA juga merupakan penemuan. Belajar IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan sejumlah keterampilan dalam menggali alam sekitar dan memahaminya. Salah satu alternatifnya adalah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terstruktur. Model pembelajaran inkuiri terstruktur ini merupakan salah satu pembelajaran inkuiri yang bertujuan untuk mengembangkan sikap dan keterampilan siswa untuk mampu memecahkan masalah, serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri, membina dan mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah, rasa ingin tahu, dan penalaran serta cara berpikir objektif baik secara individual maupun kelompok. Pada pembelajaran ini siswa melakukan penyelidikan berdasarkan permasalahan yang diajukan guru tetapi siswa sendiri yang menentukan prosedur penyelidikannya. Sedangkan guru memfasilitasi dan membimbing siswa dalam kegiatan penyelidikan yang dirancangnya. Pembelajaran inkuiri terstruktur mendorong siswa untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dengan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan konsepnya sendiri. Dalam inkuiri terstruktur ini terdapat proses-proses mental yaitu menyajikan masalah, merumuskan pertanyaan, membuat hipotesis, mendesain dan melakukan eksperimen, mengumpulkan data dan menganalisis, dan menarik kesimpulan serta mempresentasikan hasil kegiatan penyelidikannya, melalui proses ini dapat membiasakan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan demikian, pembelajaran inkuiri terstruktur diduga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 33

D. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Eksperimen Berorientasi Penilaian Kinerja Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Rotasi Benda Tegar

0 14 268

Analisis keterampilan proses sains siswa melalui pendekatan inkuiri pada konesp sistem koloid

3 8 137

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep suhu dan kalor (penelitian Quasi eksperimen di SMA 10 Tangerang)

4 20 134

Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Dengan Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis (Kuasi Eksperimen Di Mts. Nurul Falah Sangiang Kota Tange

10 36 212

Pengaruh Metode Eksperimen Dengan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

0 5 303

Pengaruh metode eksperimen diskusi terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana

17 89 0

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

2 25 63

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGETAHUAN SISTEM PERNAPASAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 1

PENGARUH INKUIRI TERBIMBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN - repository UPI S BIO 0909191 Title

0 0 4

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 11