29
h Apabila demonstrasi selesai, guru memberikan tugas-tugas
yang terkait dengan pelaksanaan demonstrasi dan prooses pencapaian tujuan pembelajaran.
Penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat
atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya. Keahlian mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru dan
pelatih yang ditunjuk. Metode demonstrasi ini sangat efektif menolong siswa mencari
jawaban atas pertanyaan seperti: Bagaimana prosesnya? Terdiri dari unsur apa? Cara mana yang paling baik bagaimana dapat diketahui
kebenarannya? melalui pengamatan induktif. Metode Demonstrasi dapat dilaksanakan:
24
1 Manakala kegiatan pembelajaran bersifat formal.
2 Bila materi pelajaran berbentuk keterampilan gerak, petunjuk
sederhana untuk melakukan keterampilan dengan menggunakan bahasa asing, dan prosedur pelaksanaan suatu kegiatan
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Tisngatun Nurochmah dengan judul pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains
siswa dalam proses pembelajaran ipa biologi pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terstruktur dapat meningkatkan dengan sangat signifikan kemampuan proses sains siswa dan penguasaan konsep pada materi pokok
sistem pencernaan pada manusia di SMP N 2 Temon Kulon Progo, hal ini dibuktikan dengan uji-t yang diperoleh hasil t
hitung
3,732 2,000 p 0,01.
25
24
Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta:Gaung Persada Press,2005, h.76.
25
Tisngatun Nurochmah, Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa dalam Proses Pembelajaran IPA Biologi pada Materi
Pokok Sistem Pencernaan pada Manusia, Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2007, h.57.
30
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arief Sidharta dengan judul Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium Sebagai
Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP diperoleh bahwa model pembelajaran yang disusun dapat meningkatkan keterampilan proses sains. Peningkatan
tertinggi terjadi pada indikator menafsirkan pengamatan interpretasi dan menerapkan konsep atau prinsip, sedangkan terendah pada indikator
mengelompokkan klasifikasi.
26
Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Erika Sari, Betty Holiwarni, Jimmi Copriady dengan judul Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Pokok Bahasan laju Reaksi Kelas XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA menunjukkan bahwa
penerapan pendekatan inkuri dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Secara keseluruhan, peningkatan rata-rata nilai 9 keterampilan proses
sains siswa dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat yaitu sebesar 11.02.
27
Penelitian yang dilakukan oleh Gebi Dwiyanti dan Wiwi Siswaningsih, dengan judul Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI pada Pembelajaran
Kesetimbangan Kimia melalui Metode Praktikum menunjukkan bahwa siswa mempunyai nilai baik untuk keterampilan observasi, nilai cukup untuk
keterampilan menafsirkan
pengamatan dan
untuk keterampilan
berkomunikasi.
28
Penelitian yang dilakukan oleh Susiwi, Achmad A.Hinduan, Liliasari, Sadijah Ahmad dengan judul analisis keterampilan proses sains siswa SMA
pada model pembelajaran D-E-H menunjukkan bahwa tercapainya
26
Arief Sidharta, Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium sebagai
Wahana Pendidikan
Sains Siswa
SMP. http:www.p4tkipa.orgdataA_SIDHARTA.pdf. Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.
27
Sari, Fitri Eka, dkk, Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas IX SMAN 1 Siak Sri
Indrapura.Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru
http:www.scribd.comdoc17061987penerapan-pendekatan-inkuiri-untuk- meningkatkan-keterampilan-proses-siswa-pada-pokok-bahasan-laju-reaksi-kelas-xi-ipa-sman-
1-siak-sri-indrapura. 10 Februari 2010.
28
Gebi Dwiyanti dan Wiwi Siswaningsih, Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia melalui Metode Praktikum, Skripsi, Jurusan
Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, h.54.
31
keterampilan merumuskan hipotesis, mengendalikan variabel, dan merancang percobaan dengan persentase secara berturut-turut yaitu 81.5, 87.0, dan
81.5 dengan menggunakan metode praktikum.
29
Penelitian yang dilakukan oleh Peggy Brickman, Cara Gormally, Norris Amstrong, dan Brittan Hallar dengan judul pengaruh pembelajaran
inkuiri terhadap keterampilan literasi dan percaya diri siswa menunjukkan bahwa pendekatan inkuri dapat meningkatkan keterampilan penyelidikan
siswa di laboratorium dan meningkatkann kemampuan ilmiah siswa.
30
Muzaffar Khan and Muhammad Zafar Iqbal melakukan penelitian dengan judul
pengaruh pembelajaran
berbasis inkuiri
laboratorium terhadap
perkembangan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran biologi di Pakistan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan inkuiri laboratorium lebih
efektif dibandingkan pembelajaran tradisional. Nilai t
hitung
untuk keterampilan proses sains mengamati 3.73, klasifikasi 6.979, menggambar 4.264,
pengukuran 5.771 dan berkomunikasi 5.106 lebih besar dibandingkan t
tabel
yaitu 1,96.
31
C. Kerangka Pikir