44
5 Tentukan kriteria pengujiannya.
a Jika F
hitung
≤ F
tabel
, maka Ho diterima yang berarti variansi populasi kedua variabel homogen
b Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak yang berarti variansi populasi kedua variabel tidak homogen
3. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat dilakukan dan data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan anlisis data untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains siswa, diukur dengan pengujian hipotesis, yaitu menggunakan
uji signifikansi dengan uji-t t-test dengan rumus sebagai berikut:
31
to =
Langkah-langkah perhitungan Uji-t sebagai berikut:
a.
Mencari Mean yaitu: M
=
b. Mencari standar deviasi SD, yaitu:
c. Mencari standar Error Mean SE
M
, yaitu SE
M
= d.
Mencari satndar Error dari perbedaan mean SE
M1-M2
antar variabel, yaitu:
SE
M1-M2
= =
e. Mencari ”t” atau ”to”, yaitu to =
Keterangan: to
: t hasil perhitungan
31
Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Pustaka Setia,
2005, hal. 162.
45
M
1
: Mean kelompok eksperimen M
2
: Mean kelompok control SD
1
: Simpangan baku kelompok eksperimen SD
2
: Simpangan baku kelompok kontrol N
1
: Jumlah sampel kelompok eksperimen N
2
: Jumlah sampel kelompok kontrol SE
M1
: Standar error mean sampel kelompok eksperimen SE
M2
: Standar error mean sampel kelompok kontrol Adapun kriteria pengujian untuk uji-t ini adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
Ho ditolak jika t
hitung
t
tabel
4. Uji Normal gain N-gain
N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa
setelah pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan bias penelitian. karena pada nilai pretest kedua
kelompok penelitian sudah berbeda maka digunakan uji normal gain dengan rumus:
pretest skor
ideal skor
pretest skor
posttest skor
gain N
Dengan kategorisasi perolehan: tinggi : N-
gain ≥ 0.70 sedang
: 0.30 ≤ N-gain 0.70 rendah : N-gain 0,30
5. Teknik Analisis Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran keterampilan proses sains siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Tahapan analisisnya sebagai berikut: a
Menjumlahkan indikator yang teramati
46
b Menghitung persentase aspek keterampilan proses sains siswa dalam
kelompok, dengan menggunakan rumus:
Persentase = X 100
6. Teknik Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains
Setiap aspek
keterampilan proses
sains diukur
dengan menggunakan 2 butir soal. Untuk mengetahui persentase ketercapaian
kemampuan keterampilan proses sains, digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase KPS = X 100
c Persentase Keterampilan Proses Sains dikelompokkan dalam lima
kategori. Kategori Keterampilan Proses sains dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.8 Kategori Keterampilan Proses Sains
32
Persentase Kategori
Sangat Tinggi 90 - 100
Tinggi 75 - 89
Sedang 55 - 74
Rendah 31 - 54
Sangat Rendah 30
I. Hipotesis Statistik
Ho = µ
A
≤ µ
B
, maka Ho diterima, Ha ditolak Ha = µ
A
µ
B
, maka Ha diterima, Ho ditolak
32
Wawan, Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP pada Pokok Bahasan Kalor. Skripsi Jurusan Pendidikan
Fisika FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan, 2007.
47
Keterangan: µ
A
= Nilai rata-rata kelompok eksperimen µ
B
= Nilai rata-rata kelompok kontrol
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN