16
telah diketahui sebelumnya untuk menghadapi situasi proses belajar yang baru.
Pendekatan inkuiri juga mempunyai kelemahan, yaitu: a.
Kesulitan untuk mengerti tanpa suatu dasar pengetahuan faktual, dimana pengetahuan itu secara efisien diperoleh dengan pengajaran
deduktif. b.
Ada kemungkinan hanya siswa pandai yang terlibat secara aktif dalam pengembangan prinsip umum dan siswa yang pasif hanya
diam menunggu adanya siswa yang menyatakan prinsip umum tersebut.
c. Relatif memerlukan waktu yang banyak dan sering memerlukan
waktu lebih dari satu pertemuan. d.
Tidak mungkin siswa diberi kesempatan sepenuhnya untuk membuktikan secara bebas semua yang dipermasalahkan.
2. Pendekatan Inkuiri Terstruktur
a. Pengertian Pendekatan Inkuiri Terstruktur
Inkuiri terstruktur merupakan pendekatan dimana guru melibatkan siswa dalam kegiatan hands-on untuk melakukan
penyelidikan sesuai dengan prosedur dan konsep, akan tetapi guru tidak memberitahukan siswa alternatif hasil. Siswa menemukan
hubungan antara variabel-variabel atau disamping itu siswa menyimpulkan data yang telah dikumpulkan.
10
Inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur. Sedangkan analisis
hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa. Inkuiri terstruktur menuntut siswa mengikuti dengan seksama setiap langkah kerja dalam
10
Alan Colburn, An Inquiry Primer, California State University.h.42-43. http:www. experientiallearning. ucdavis. edumodule2el2-60-primer.pdf Diakses Rabu,
16 Juni 2010.
17
kegiatan hands-on yang telah disusun oleh guru melalui lembar kerja siswa LKS jenis guided worksheet activity.
11
Inkuiri terstruktur merupakan salah satu pendekatan inkuiri dimana guru menyediakan tujuan, petunjuk dan prosedur kegiatan
tetapi tidak memberitahukan ahsil. Siswa diharapkan menemukan sendiri hubungan antar variabel ataupun menggeneralisasikan data.
Menurut Zulfiani dalam tingkatan discoverystructured inquiry tindakan utama guru adalah mengidentifikasi permasalahan dan proses,
sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.
12
Berdasarkan uraian diatas inkuiri terstruktur merupakan salah satu pendekatan inkuiri yang menyajikan permasalahan, pertanyaan
dan prosedur percobaan untuk menyelesaikan masalah. Masalah dan pertanyaan mendorong siswa melakukan penyelidikan untuk
menemukan jawabannya.
Kegiatan pembelajaran
ini adalah
mengumpulkan data dari masalah yang diajukan oleh guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil, membuat
kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan.
b. Tahapan Pendekatan Inkuiri Terstruktur
Tahap pelaksanaan pendekatan inkuiri terstruktur terdiri dari empat fase, yaitu penyajian masalah, berhipotesis, melakukan
percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan:
13
Tabel 2.2 Tahapan Pendekatan Inkuiri Terstruktur Fase
Perilaku Guru
Menyajikan Guru
membimbing siswa
11
Nengsih Juanengsih, Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Terstruktur terhadap peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja
Ilmiah Siswa Kelas X pada KOnsep Bioteknologi, Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IPA Vol.1, h.28.
12
Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h.121.
13
Sri Anggraeni, Hakikat Pembelajaran IPA.Pengajar Jurusan Pendidikan Biologi F-MIPA UPI Bandung.
18
Fase Perilaku Guru
pertanyaan atau
masalah mengidentifikasi masalah dan masalah
dituliskan di
papan tulis.
Guru membagi siswa dalam kelompok.
Berhipotesis Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk memberikan pendapat dalam
bentuk hipotesis.
Guru membimbing siswa dalam menentukan
hipotesis yang
relevan dengan
permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas
penyelidikan. Melakukan
percobaan untuk
memperoleh informasi
Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan
Mengkomunikasikan Hasil Percobaan
Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan
hasil pengolahan data yang terkumpul Membuat
Kesimpulan Guru
membimbing siswa
dalam membuat kesimpulan
c. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Inkuiri Terstruktur