95
6. Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS
Serrtifikat Bank Indonesia Syariah SBIS diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka
pengendalian moneter yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad
ju‟alah. Akad ju‟alah adalah janji atau komitmen iltizam untuk memberikan imbalan tertentu
„iwadhju‟l atas pencapaian hasil natijah yang ditentuka dari suatu pekerjaan.
Sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia yang dibuat dalam rangka pengendalian moneter berdasarkan prinsip syariah dan sebagai
salah satu upaya untuk mengatasi likuiditas bank syariah. Fee yang diterima dari penerbitan SBIS akan memperngaruhi ROA, walaupun masih
berfluktuatif namun SBIS merupakan salah satu instrument moneter yang sangat bermanfaat dalam pengendalian likuiditas bank syariah. Berikut ini
merupakan grafik perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS periode 2009 sampai sengan 2012.
96
Gambar 4.4 Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS
Periode 2009-2012
Sumber: Bank Indonesia data diolah tahun 2013 Seperti halnya SBI, kenaikan penenmpatan dana perbankan syariah
disebabkan oleh peningkatan belanja pemerintah pada akhir tahun sehingga berdampak pada likuidnya kondisi perbankan. Salah satu faktor
yang mempengaruhi fluktuasi SBIS adalah penurunan BI Rate yang diikuti dengan penurunan suku bunga simpanan oleh perbankan konvensional,
yang ditengarai mendorong terjadinya perpindahan dana nasabah bank konvensional ke bank syariah karena tingkat imbalan yang ditawarkan
oleh bank syariah menjadi lebih menarik. Hal ini terlihat dari kenaikan DPK perbankan syariah yang lebih cepat disbanding pertumbuhan
pembiayaan. Nilai SBIS setiap tahunnya berfluktuasi, SBIS tertinggi dicapai
pada triwulan keempat pada tahun 2011, hal ini dikarekan tingkat pengembalian dari dana pihak ketiga yang dihimpun sebagian dialokasikan
2000 4000
6000 8000
10000
20 09-
Ma r
20 09-
Ju n
20 09-
Se p
20 09-
De s
20 10-
Ma r
20 10-
Ju n
20 10-
Se p
20 10-
De s
20 11-
Ma r
20 11-
Ju n
20 11-
Se p
20 11De
s 20
12 -Mar
20 12-
Ju n
20 12-
Se p
20 12-
De s
SBIS
SBIS
M ILIA
R
PERIODE
97
pada SBIS. Namun SBIS pernah mengalami penurunan pada triwulan kedua tahun 2009 dikarenakan suku bunga yang menjadi acuan fee untuk
SBIS menurun, penurunan suku bunga ini dilakukan Bank Indonesia untuk menumbuh kembangkan sektor riil dan peningkatan investasi.
7. Perkembangan Non Performing Financing NPF
Non Performing Financing NPF adalah rasio yang menunjukkan
pembiayaan bermasalah sebagai akibat ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank syariah beserta
imbalannya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan, yang terdiri dari pembiayaan yang berklarifikasi kurang lancar, diragukan, dan
macet. Berikut ini merupakan gambaran perkembangan Non Performing Financing
NPF periode 2009 - 2012.
Gambar 4.5 Perkembangan
Non Performing Financing NPF Periode 2009-2012
Sumber: Bank Indonesia data diolah tahun 2013
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
20 09-
Ma r
20 09-
Ju n
20 09-
Se p
20 09-
De s
20 10-
Ma r
20 10-
Ju n
20 10-
Se p
20 10-
De s
20 11
-Mar 20
11- Ju
n 20
11 -Se
p 20
11De s
20 12
-Mar 20
12- Ju
n 20
12 -Se
p 20
12- De
s
NPF
NPF
P ERSEN
TAS E
PERIODE