Pengendalian Proses Statistik LANDASAN TEORI

5. Penyedian system pengumpulan data. Jika peta pengendali untuk alat pengendali diwajibkan, maka harus dibuat sederhana dan memenuhi pemakaian. 6. Perhitungan batas pengendali dan penyediaan instruksi-instruksi khusus dalam interpretasi terhadap hasil dan tindakan para karyawan produksi tersebut. 7. Penempatan data dan membuat interpretasi terhadap hasilnya.

3.4. Pengendalian Proses Statistik

Pengendalian proses statistic adalah alat utama yang digunakan untuk membuat produk dengan benar sejak awal, atau dengan kata lain pengendalian proses statistik adalah pengendalian mutu produk selama masih ada dalam proses. Tujuan pokok pengendalian proses statistik adalah menyelidiki dengan cepat terjadinya sebab-sebab terduga sedemikian rupa hingga penyelidikan terhadap prose situ dan tindakan pembetulan dapat dilkukan sebelum terlalu banyak yang tidak sesuai untuk diproduksi. 4 Manfaat dari peta kontrol adalah memberitahukan kapan harus membiarkan suatu proses berjalan seadanya atau kapan harus mengambil tindakan untuk mengatasi gangguan. Penghapusan sebab-sebab yang menimbulkan fluktasi Alat untuk menyelidiki sebab-sebab variasi dalam kegiatan proses adalah peta kendali control chart. Peta kontrol adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk mempertahankan variasi-variasi di dalam kualitas keluaran yang disebabkan karena ketidaksesuaian spesifikasi yang diinginkan. 4 Montgomery C. Douglas, Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik Terjemahan, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1990, pp. 207. Universitas Sumatera Utara yang menyimpang ini disebut sebagai pengaturan sebuah proses menjadi terkendali, dan hal ini merupakan sebab utama bagi terjadinya penuruanan biaya akibat pengendalian mutu statistic. Peta kontrol dapat dibagi atas tipe umum, yaitu sebagai berikut : 1. Peta kontrol atribut terdiri dari : a. Peta kendali bagian yang ditolak p Peta kendali bagian yang ditolak p yaitu kendali untuk bagian yang ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi fraction defective or fraction non conforming. Bagian yang ditolak pi adalah rasio dari banyak item yang tidak sempurna yang ditemukan dalam pemeriksaan atau sederetan pemeriksaan terhadap total jumlah item yang benar-benar diperiksa. Bagian yang ditolak atau tidak sesuai selalu dinyatakan dalam bentuk pecahan. b. Peta kendali np Peta np yaitu peta kendali untuk banyak item yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau banyak item yang tidak sempurna. c. Peta kendali c Peta kendali c yaitu peta kendali untuk banyaknya cacat count of non conformities. d. Peta kendali µ Peta kendali µ adalah peta kendali untuk banyaknya cacat per unit item noncorformities per unit. Universitas Sumatera Utara 2. Peta kendali variabel, yaitu digunakan apabila karakteristik mutu dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan bilangan. Peta kendali variabel yang digunakan : a. Peta X dan R Peta X digunakan untuk melihat apakah proses masih berada dalam batas kendali atau tidak, sedangkan untuk mengetahui tingkat keakurasian proses digunakan peta R. b. Peta X dan R Hampir sama dengan peta X dan R, namun peta pengendali s lebih tepat digunakan untuk mengetahui tingkat keakurasian proses daripada peta R. 1. Peta kendali X dan R Pertimbangan-pertimbangan penggunaan peta pengendalian adalah : a. Proses baru dating pada aliran, atau produk baru sedang dihasilkan dengan proses yang ada. b. Proses telah beroperasi untuk beberapa lama, tetapi selalu dalam kerusakan atau tidak mampu memenuhi toleransi yang ditentukan. c. Proses dalam kerusakan dan grafik pengendali dapat bermanfaat guna keperluan diagnostik mencari dan memcahkan kesulitan. d. Pengujian yang merusak atau prosedur pengujian lain yang mahal e. Diinginkan untuk mengurangi sampling penerimaan atau pengujian ke hilir minimum apabila proses dapat dioperasikan dalam keadaan terkendali. Universitas Sumatera Utara f. Grafik pengendali sifat telah digunakan, tetapi proses tak terkendali atau terkendali tetapi hasilnya tidak diterima. g. Proses yang ada spesifikasinya yang sangat ketat, toleransi perakitan tumpang tindih atau masalah produksi yang sulit. h. Keadaan dimana operatornya harus memutuskan apakah penyesuaian proses atau tidak, atau suatu bentuk harus dinilai. i. Perubahan dalam spesifikasi produk yang didinginkan. j. Kemantapan dan kemampuan proses harus selalu ditunjukkan, seperti dalam industri yang diatur. Montgomery C. Douglas, hal 247. Peta kendali X dan R merupakan peta kendali untuk variabel. Peta kendali X dan R dapat digunakan dengan efektif pada pengendalian proses. Peta X memeriksa variasi dari rata-rata beberapa sampel sedangkan peta R memeriksa dari range sampelnya. 5 X Peta kendali dan R digunakan untuk data yang diukur data variabel, seperti panjang, lebar dan lain-lain. Peta kendali ini dapat memberikan tiga macam informasi yang semuanya diperlukan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Ketiga informasi itu adalah : 1. Keragaman dasar dari karakteristik mutu 2. Kekonsistensian penampilan performance 5 Grant Eugene L.,R.S. Leavenworth, Pengendalian Mutu Statistik, Jilid I Terjemahan, Jakarta : Edisi Keenam, 1989, pp. 6. Universitas Sumatera Utara 3. Tingkat rata-rata dari karakteristik mutu. Grant E. L., hal. 6 Langkah-langkah pengguanaan peta kendali dan R adalah : 1. Persiapan keputusan-keputusan bagi peta kendali a. Menetapkan tujuan dari penggunaan peta kendali b. Memilih variabel c. Menetapkan dasar pembuatan sub group 1 d. Menetapkan ukuran dan frekuensi subgroup-subgroup e. Menyiapkan formulir lembaran data f. Menetapkan metode pengukuran 2. Memulai penggunaan peta kendali a. Membuat pengukuran-pengukuran b. Mencatat hasil pengukuran dan data lain yang berhubungan c. Menghitung rata-rata X untuk setiap sub group n X X X X X n + + + + =  3 2 1 d. Menghitung rentangan R untuk setiap sub group R = X maks - X min e. Memplot peta X f. Memplot peta R 3. Menentukan batas-batas kendali penelitian a. Menentukan jumlah sub group yang diperlukan sebelum batas-batas kendali dihitung. b. Menghitung R, rata-rata rentangan Universitas Sumatera Utara n R R R R R n + + + + =  3 2 1 c. Menghitung batas-batas kendali atas dan bawah untuk R Garis Tengah = Batas Pengendali Atas BPA = D 4 . Batas Pengendali Bawah BPB = D 3 . d. Menghitung X , rata-rata dari nilai X n X X X X X n + + + + =  3 2 1 e. Menghitung batas-batas kendali atas dan bawah untuk x Garis Tengah = X Batas Pengendali Atas BPA = R A X . 2 + Batas Pengendali Bawah BPB = R A X . 2 − Dimana : A 2 , D 3 , dan D 4 diperoleh dari tabel berdasarkan jumlah sub group pada Lampiran. f. Menggambarkan garis pusat dan batas-batas pada peta 4. Penarikan kesimpulan-kesimpulan pendahuluan dari peta-peta a. Mengindikasi adanya kendali atau kurangnya kendali b. Hubungan yang jelas antar apa yang sedang dikerjakan oleh proses dan apa yang seharusnya dikerjakan oleh proses tersebut c. Tindakan-tindakan yang diusulkan oleh peta kendali 5. Melanjutkan penggunaan peta a. Merevisi gaaris pusat dan batas-batas kendali untuk R Universitas Sumatera Utara b. Merevisi garis pusat dan batas-batas kendali untuk X c. Menggunakan peta untuk penambilan tindakan yang berkenan dengan proses d. Menggunakan peta untuk penerimaan e. Menggunakan peta untuk pengambilan tindakan yang berhubungan dengan spesifikasi.

3.5. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kualitas