8 12 Mei 2010 0,023
0,027 0,015
0,020 0,085
0,021 0,00045
0,012 9
14 Mei 2010 0,023 0,029
0,016 0,020
0,088 0,022
0,00048 0,013
10 17 Mei 2010 0,028
0,020 0,015
0,023 0,086
0,022 0,00046
0,013 11
18 Mei 2010 0,024 0,020
0,017 0,030
0,091 0,023
0,00052 0,013
12 19 Mei 2010 0,022
0,027 0,015
0,019 0,083
0,021 0,00043
0,012 13
20 Mei 2010 0,026 0,022
0,014 0,018
0,080 0,020
0,00040 0,012
Tabel 5.6. Pengolahan Data Kadar Gliserol Bebas Lanjutan No
Tanggal Produksi
Kadar Gliserol Bebas Jumlah
Rata-rata X
2
Range X
1
X
2
X
3
X
4
14 21 Mei 2010 0,016
0,020 0,023
0,029 0,088
0,022 0,00048
0,013 15
24 Mei 2010 0,029 0,020
0,023 0,017
0,089 0,022
0,00050 0,012
16 25 Mei 2010 0,019
0,022 0,015
0,026 0,082
0,021 0,00042
0,011 17
26 Mei 2010 0,020 0,024
0,017 0,030
0,091 0,023
0,00052 0,013
18 27 Mei 2010 0,032
0,021 0,026
0,017 0,096
0,024 0,00058
0,015 19
28 Mei 2010 0,022 0,018
0,011 0,026
0,077 0,019
0,00037 0,015
20 31 Juni 2010 0,025
0,021 0,017
0,031 0,094
0,024 0,00055
0,014 21
1 Juni 2010 0,022
0,026 0,014
0,018 0,080
0,020 0,00040
0,012 22
2 Juni 2010 0,017
0,031 0,021
0,025 0,094
0,024 0,00055
0,014 23
3 Juni 2010 0,023
0,015 0,020
0,028 0,086
0,022 0,00046
0,013 24
4 Juni 2010 0,016
0,029 0,020
0,023 0,088
0,022 0,00048
0,013 25
7 Juni 2010 0,024
0,017 0,020
0,030 0,091
0,023 0,00052
0,013
Jumlah 2,191
0,548 0,01205
0,328
5.2.1. Tahap Pendefinisian Define
Define merupakan fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan- persyaratan pelanggan, mengetahui CTQ Critical to Quality. Tujuan dilakukan
tahap pendefinisian ini adalah untuk menentukan permasalahan yang ada dalam perusahaan. Permasalahan pada pabrik biodiesel Kerja Sama Operasi KSO PT.
Pamina Adolina-PT. Ganesha Energy 77 adalah masih terdapatnya mutu biodiesel yang belum memenuhi spesifikasi standar kualitas yang ditetapkan perusahaan
dan biodiesel yang dihasilkan sering mengalami berbagai variasi kualitas serta kadang-kadang berada diluar standar yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini tentu saja merugikan perusahaan karena perusahaan mengharapkan produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan kualitas biodiesel yang
ditetapkan. Dengan kualitas bidoesel yang tidak memenuhi standar sesuai dengan spesifikasi syarat mutu yang ditetapkan juga menyebabkan penurunan harga jual
dipasaran. Pada tahap ini juga ditentukan permasalahan faktor-faktor yang memepengaruhi kualitas biodiesel. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas biodiesel adalah kadar angka asam, kadar gliserol total dan kadar gliserol bebas.
5.2.2. Tahap Pengukuran Measurement
Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja saat ini, sebelum mengukur tingkat kinerja biasanya terlebih dahulu melakukan analisis terhadap sistem
pengukuran yang digunakan. Pengukuran dilakukan terhadap tingkat kualitas proses pembuatan biodiesel yang dihasilkan oleh Kerja Sama Operasi KSO PT.
Pamina Adolina-PT. Ganesha Energy 77. Pengukuran akan dilakukan pada kadar angka asam, kadar gliserol total dan kadar gliserol bebas yang merupakan faktor
penentu dalam keberhasilan perusahaan. Faktor penentu tersebut disebut dengan Critical to Quality CTQ.
5.2.3. Uji Kecukupan Data 5.2.3.1. Uji Kecukupan Data Kadar Angka Asam
Uji kecukupan data ini dimaksudkan untuk menentukan apakah sampel data yang dukumpulkan sudah cukup atau belum. Rumus yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
uji kecukupan data kadar angka asam adalah dengan menggunakan rumus Bernauli.
Uji kecukupan data dilakukan dengan Nilai distribusi normal standar untuk tingkat kepercayaan α2 adalah -1,645 Tabel wilayah luas di bawah kurva
normal dan tingkat ketelitian 10 . Adapun rumus Bernauli adalah sebagai berikut :
2 2
2
. e
q p
Z n
≥
α
2 2
1 ,
01 ,
99 ,
645 ,
1 −
≥ n
01 ,
0099 ,
706 ,
2 ≥
n
01 ,
027 ,
≥ n
679 ,
2 ≥
n
karena
679 ,
2 ≥
n
, maka data yang diambil dapat dianggap cukup untuk keperluan pengolahan data.
5.2.3.1. Uji Kecukupan Data Kadar Gliserol Total
Uji kecukupan data ini dimaksudkan untuk menentukan apakah sampel data yang dukumpulkan sudah cukup atau belum. Rumus yang digunakan untuk
uji kecukupan data kadar gliserol total adalah dengan menggunakan rumus Bernauli.
Universitas Sumatera Utara
Uji kecukupan data dilakukan dengan Nilai distribusi normal standar untuk tingkat kepercayaan α2 adalah -1,645 dan tingkat ketelitian 10 . Adapun
rumus Bernauli adalah sebagai berikut :
2 2
2
. e
q p
Z n
≥
α
2 2
1 ,
06 ,
94 ,
645 ,
1 −
≥ n
01 ,
0564 ,
706 ,
2 ≥
n
01 ,
153 ,
≥ n
262 ,
15 ≥
n
karena
262 ,
15 ≥
n
, maka data yang diambil dapat dianggap cukup untuk keperluan pengolahan data.
5.2.3.1. Uji Kecukupan Data Kadar Gliserol Bebas
Uji kecukupan data ini dimaksudkan untuk menentukan apakah sampel data yang dukumpulkan sudah cukup atau belum. Rumus yang digunakan untuk
uji kecukupan data kadar gliserol bebas adalah dengan menggunakan rumus Bernauli.
Uji kecukupan data dilakukan dengan Nilai distribusi normal standar untuk tingkat kepercayaan α2 adalah -1,645 Tabel wilayah luas di bawah kurva
normal dan tingkat ketelitian 10 . Adapun rumus Bernauli adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
2 2
2
. e
q p
Z n
≥
α
2 2
1 ,
57 ,
43 ,
645 ,
1 −
≥ n
01 ,
2451 ,
706 ,
2 ≥
n
01 ,
663 ,
≥ n
324 ,
66 ≥
n
Karena
324 ,
66 ≥
n
, maka data yang diambil dapat dianggap cukup untuk keperluan pengolahan data.
5.2.4. Uji Kenormalan Data 5.2.4.1. Uji Kenormalan Data Kadar Angka Asam
Tujuan melakukan uji kenormalan data adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, sehingga dilakukan uji
normalitas dengan menggunkan Uji Chi-Square X
2
. Penyajian Data Kadar Angka Asam yang diperoleh dari pabrik biodiesel
Kerja Sama Operasi KSO PT. Pamina Adolina-PT. Ganesha Energy 77 dapat dilihat pada tabel 5.7. yaitu :
Tabel 5.7. Data Kadar Angka Asam No
Tanggal Produksi
Kadar Angka Asam X
1
X
2
X
3
X
4
1 3 Mei 2010
0,585 0,686
0,762 0,645
2 4 Mei 2010
0,690 0,775
0,594 0,649
3 5 Mei 2010
0,597 0,779
0,650 0,691
Universitas Sumatera Utara
4 6 Mei 2010
0,671 0,736
0,571 0,631
5 7 Mei 2010
0,653 0,817
0,694 0,602
6 10 Mei 2010
0,552 0,656
0,714 0,616
7 11 Mei 2010
0,675 0,633
0,577 0,742
8 12 Mei 2010
0,558 0,618
0,718 0,657
Tabel 5.7. Data Kadar Angka Asam Lanjutan No
Tanggal Produksi
Kadar Angka Asam X
1
X
2
X
3
X
4
9 14 Mei 2010
0,689 0,589
0,648 0,769
10 17 Mei 2010
0,680 0,640
0,748 0,581
11 18 Mei 2010
0,655 0,539
0,611 0,702
12 19 Mei 2010
0,570 0,629
0,727 0,669
13 20 Mei 2010
0,664 0,726
0,568 0,625
14 21 Mei 2010
0,642 0,682
0,583 0,753
15 24 Mei 2010
0,721 0,620
0,658 0,563
16 25 Mei 2010
0,660 0,566
0,622 0,723
17 26 Mei 2010
0,654 0,605
0,697 0,498
18 27 Mei 2010
0,693 0,799
0,600 0,651
19 28 Mei 2010
0,575 0,739
0,632 0,672
20 31 Juni 2010
0,657 0,715
0,557 0,617
21 1 Juni 2010
0,578 0,744
0,677 0,635
22 2 Juni 2010
0,705 0,614
0,656 0,545
23 3 Juni 2010
0,655 0,698
0,525 0,609
24 4 Juni 2010
0,678 0,579
0,638 0,745
25 7 Juni 2010
0,656 0,615
0,710 0,549
Sumber : Kerja Sama Operasi KSO PT. Pamina Adolina-PT. GE 77
Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji kenormalan data. Uji kenormalan data ini dimaksudkan untuk menguji apakah
data yang telah dikumpulkan dari hasil pengamatan dan penelitian mengikuti sebaran normal atau tidak.
Untuk mempermudah dalam melakukan pengujian kenormalan data, maka data hasil kadar angka asam yang telah dikumpulkan diurutkan dari angka yang
paling rendah sampai angka yang paling tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Urutan Data dari Data Minimum Sampai Data Maksimum Hasil Kadar Angka Asam
No Data
No Data
No Data
No Data
1 0,498
3 0,539
5 0,549
7 0,557
2 0,525
4 0,545
6 0,552
8 0,558
Tabel 5.8. Urutan Data dari Data Minimum Sampai Data Maksimum Hasil Kadar Angka Asam Lanjutan
No Data
No Data
No Data
No Data
9 0,539
32 0,617
55 0,656
78 0,702
10 0,545
33 0,618
56 0,656
79 0,705
11 0,549
34 0,620
57 0,657
80 0,710
12 0,552
35 0,622
58 0,657
81 0,714
13 0,557
36 0,625
59 0,658
82 0,715
14 0,558
37 0,629
60 0,660
83 0,718
15 0,563
38 0,631
61 0,664
84 0,721
16 0,566
39 0,632
62 0,669
85 0,723
17 0,568
40 0,633
63 0,671
86 0,726
18 0,570
41 0,635
64 0,672
87 0,727
19 0,571
42 0,638
65 0,675
88 0,736
20 0,575
43 0,640
66 0,677
89 0,739
21 0,577
44 0,642
67 0,678
90 0,742
22 0,578
45 0,645
68 0,680
91 0,744
23 0,579
46 0,648
69 0,682
92 0,745
24 0,581
47 0,649
70 0,686
93 0,748
25 0,583
48 0,650
71 0,689
94 0,753
26
0,585 49
0,651 72
0,690 95
0,762
27
0,589 50
0,653 73
0,691 96
0,769
28
0,594
51 0,654
74 0,693
97 0,775
29
0,597
52 0,655
75 0,694
98 0,779
30
0,600
53 0,655
76 0,697
99 0,799
31
0,602
54 0,656
77 0,698
100 0,817
Dari data Tabel 5.8. diperoleh :
Universitas Sumatera Utara
1. Menghitung besarnya range data yaitu : Data Maksimum = 0,817
Data Minimum = 0,498 R = Data Max – Data Min
R = 0,817 - 0,498 R = 0,319
2. Menghitung banyak kelas dimana : K = 1 + 3,3 log N
K = 1 + 3,3 log 100 K = 7,6 = 8
3. Mencari interval kelas dimana:
040 ,
0399 ,
8 319
, ≈
= =
= K
R I
4. Menyusun data-data ke dalam distribusi frekuensi mencari data-data sesuai dengan banyak kelas yang ditentukan.
Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Kadar Angka Asam No.
Interval Kelas Batas Kelas
xi fi
Xi.fi
1 0,498 - 0,537
0,4975 - 0,5375 0,5175
2 1,035
2 0,538 - 0,577
0,5375 - 0,5775 0,5575
13 7,248
3 0,578 - 0,617
0,5775 - 0,6175 0,5975
17 10,158
4 0,618 - 0,657
0,6175 - 0,6575 0,6375
26 16,575
5 0,658 - 0,697
0,6575 - 0,6975 0,6775
18 12,195
6 0,698 - 0,737
0,6975 - 0,7375 0,7175
12 8,610
7 0,738 - 0,777
0,7375 - 0,7775 0,7575
9 6,818
8 0,778 - 0,817
0,7775 - 0,8175 0,7975
3 2,393
Jumlah 100
65,030
5. Menghitung nilai rata-rata :
Universitas Sumatera Utara
X
= 0,650
100 030
, 65
1 1
= =
∑ ∑
= =
n i
n i
Oi OiXi
6. Menghitung nilai standar deviasi
Tabel 5.10. Penentuan Standar Deviasi Kadar Angka Asam No.
Interval Kelas Batas Kelas
xi fi
Xi.fi
−
X
xi-
−
X
2
fixi-
−
X
2
1 0,498 - 0,537
0,4975 - 0,5375 0,5175
2 1,035
0,650 0,018
0,035 2
0,538 - 0,577 0,5375 - 0,5775
0,5575 13
7,248 0,650
0,009 0,111
3 0,578 - 0,617
0,5775 - 0,6175 0,5975
17 10,158
0,650 0,003
0,047 4
0,618 - 0,657 0,6175 - 0,6575
0,6375 26
16,575 0,650
0,000 0,004
5 0,658 - 0,697
0,6575 - 0,6975 0,6775
18 12,195
0,650 0,001
0,014 6
0,698 - 0,737 0,6975 - 0,7375
0,7175 12
8,610 0,650
0,005 0,055
7 0,738 - 0,777
0,7375 - 0,7775 0,7575
9 6,818
0,650 0,012
0,104 8
0,778 - 0,817 0,7775 - 0,8175
0,7975 3
2,393 0,650
0,022 0,065
Jumlah 100
65,030 0,435
Standar Deviasi 066
, 1
100 0,435
1
2
= −
= −
− =
∑
n x
xi Oi
7. Mencari nilai kritik z untuk masing-masing kelas dan luas masing-masing kelas. Untuk mencari luas wilayah ini terlebih dahulu dihitung nilai z-nya.
Setelah itu dicari besarnya dengan menggunakan Tabel Luas Wilayah di bawah Kurva Normal. Untuk mencari nilai z digunakan rumus :
z =
SD x
i −
χ
Untuk kelas pertama : Batas atas :
Za =
-2,31 066
, 650
, 4975
, =
−
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel didapat luas wilayah Pi untuk z = -2,31 adalah 0,010 Dengan cara yang sama dilakukan untuk perhitungan kelas kedua dan seterusnya dapat
dilihat dalam Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Penentuan BKA, BKB dan Luas untuk Masing-masing Interval No.
Batas Kelas Z
BKA
Z
BKB
Za Zb
Za-Zb
1 0,4975 - 0,5375
-1,70 -2,31
0,044 0,010
0,034 2
0,5375 - 0,5775 -1,10
-1,70 0,137
0,044 0,093
3 0,5775 - 0,6175
-0,49 -1,10
0,312 0,137
0,175 4
0,6175 - 0,6575 0,11
-0,49 0,544
0,312 0,232
5 0,6575 - 0,6975
0,72 0,11
0,764 0,544
0,220 6
0,6975 - 0,7375 1,33
0,72 0,908
0,764 0,144
7 0,7375 - 0,7775
1,93 1,33
0,973 0,908
0,065 8
0,7775 - 0,8175 2,54
1,93 0,994
0,973 0,021
8. Mencari nilai frekuensi ekspektasiharapan e
i
dimana: e
i =
P
i
x N
Tabel 5.12. Luas Kurva Chi-kuadrat No.
Batas Kelas Oi
ei
1 0,4975 - 0,5375
2 3,400
2 0,5375 - 0,5775
13 9,300
3 0,5775 - 0,6175
17 17,500
4 0,6175 - 0,6575
26 23,200
5 0,6575 - 0,6975
18 22,000
6 0,6975 - 0,7375
12 14,400
7 0,7375 - 0,7775
9 6,500
8 0,7775 - 0,8175
3 2,100
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa ada nilai e
i
lebih kecil dari pada 5 maka dilakukan revisi atau penggabungan data.
Tabel 5.13. Revisi Luas Kurva No.
Batas Kelas ei
Oi Oi - ei2ei
1 0.4975 - 0,5775
12,700 15
0,417 2
0,5775 - 0,6175 17,500
17 0,014
Universitas Sumatera Utara
3 0,6175 - 0,6575
23,200 26
0,338 4
0,6575 - 0,6975 22,000
18 0,727
5 0,6975 - 0,7375
14,400 12
0,400 6
0.7375 - 0,8175 8,600
12 1,344
9. Mencari nilai Chi-Square χ
2
dengan persamaan :
i i
i n
i
e e
o
2 1
2
− =
∑
=
χ = 3,240
10. Melakukan uji hipotesa dengan Uji Chi-Square. Untuk uji hipotesis ini digunakan
α = 0.1, jadi apabila Chi kuadrat χ
2 hitung
Chi kuadrat χ
2 hitung
tabel
maka Ho diterima. Jika Chi kuadrat χ
2 hitung
Chi kuadrat χ
2 tabel
maka Ho ditolak. Derajat kebebasan yang digunakan untuk mencari chi kuadrat tabel adalah :
dk = k – 3 , dimana :
k = jumlah kelas Angka 3 menunjukkan banyaknya parameter yang digunakan dalam uji chi square
yaitu rata-rata ,standar deviasi dan jumlah data. H
= data berdistribusi normal sedangkan H
i
= data tidak berdistrbusi normal.
Pada perhitungan ini : v = 6– 3 = 3 - Chi kuadrat
χ
2 hitung
= 3.240 - Chi kuadrat
χ
2 tabel
= 6,251
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan : Karena chi kuadrat χ
2 hitung
chi kuadrat χ
2 tabel
maka Ho diterima dan disimpulkan bahwa data kadar angka asam berdistribusi normal.
5.2.4.2. Uji Kenormalan Data Kadar Gliserol Total
Penyajian Data Kadar Gliserol Total yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian karyawan pabrik biodiesel Kerja Sama Operasi KSO PT. Pamina
Adolina-PT. Ganesha Energy 77 dapat dilihat pada tabel 5.14. yaitu :
Tabel 5.14. Data Kadar Gliserol Total No
Tanggal Produksi
Kadar Gliserol Total X
1
X
2
X
3
X
4
1 3 Mei 2010
0,168 0,205
0,233 0,185
2 4 Mei 2010
0,170 0,249
0,187 0,211
3 5 Mei 2010
0,193 0,158
0,178 0,219
4 6 Mei 2010
0,161 0,197
0,222 0,181
5 7 Mei 2010
0,198 0,226
0,163 0,181
6 10 Mei 2010
0,155 0,215
0,192 0,176
7 11 Mei 2010
0,193 0,178
0,158 0,218
8 12 Mei 2010
0,185 0,203
0,167 0,228
9 13 Mei 2010
0,165 0,201
0,228 0,185
10 14 Mei 2010
0,168 0,185
0,237 0,207
11 17 Mei 2010
0,179 0,161
0,195 0,219
12 18 Mei 2010
0,212 0,258
0,173 0,187
13 19 Mei 2010
0,182 0,199
0,227 0,165
14 20 Mei 2010
0,185 0,205
0,168 0,228
15 21 Mei 2010
0,191 0,213
0,148 0,175
16 24 Mei 2010
0,156 0,218
0,193 0,176
17 25 Mei 2010
0,189 0,139
0,174 0,213
18 26 Mei 2010
0,189 0,213
0,142 0,175
19 27 Mei 2010
0,168 0,208
0,186 0,242
20 28 Mei 2010
0,210 0,187
0,169 0,243
21 31 Juni 2010
0,237 0,185
0,208 0,168
22 1 Juni 2010
0,170 0,211
0,243 0,187
Universitas Sumatera Utara
23 2 Juni 2010
0,152 0,191
0,213 0,175
24 3 Juni 2010
0,212 0,187
0,171 0,255
25 4 Juni 2010
0,178 0,195
0,159 0,219
Sumber : Kerja Sama Operasi KSO PT. Pamina Adolina-PT. GE 77
Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji kenormalan data. Uji kenormalan data ini dimaksudkan untuk menguji
apakah data yang telah dikumpulkan dari hasil pengamatan dan penelitian mengikuti sebaran normal atau tidak.
Untuk mempermudah dalam melakukan pengujian kenormalan data, maka data hasil kadar gliserol bebas yang telah dikumpulkan diurutkan dari angka yang
paling rendah sampai angka yang paling tinggi.
Tabel 5.15. Urutan Data dari Data Minimum Sampai Data Maksimum Hasil Kadar Gliserol Total
No Data
No Data
No Data
No Data
1 0,139
26 0,174
51 0,189
76 0,213
2 0,142
27 0,175
52 0,189
77 0,213
3 0,148
28 0,175
53 0,191
78 0,213
4 0,152
29 0,175
54 0,191
79 0,213
5 0,155
30 0,176
55 0,192
80 0,215
6 0,156
31 0,176
56 0,193
81 0,218
7 0,158
32 0,178
57 0,193
82 0,218
8 0,158
33 0,178
58 0,193
83 0,219
9 0,159
34 0,178
59 0,195
84 0,219
10 0,161
35 0,179
60 0,195
85 0,219
11 0,161
36 0,181
61 0,197
86 0,222
12 0,163
37 0,181
62 0,198
87 0,226
13 0,165
38 0,182
63 0,199
88 0,227
14 0,165
39 0,185
64 0,201
89 0,228
15 0,167
40 0,185
65 0,203
90 0,228
16 0,168
41 0,185
66 0,205
91 0,228
17 0,168
42 0,185
67 0,205
92 0,233
18 0,168
43 0,185
68 0,207
93 0,237
19 0,168
44 0,185
69 0,208
94 0,237
Universitas Sumatera Utara
20 0,168
45 0,186
70 0,208
95 0,242
21 0,169
46 0,187
71 0,210
96 0,243
22 0,170
47 0,187
72 0,211
97 0,243
23 0,170
48 0,187
73 0,211
98 0,249
24 0,171
49 0,187
74 0,212
99 0,255
25 0,173
50 0,187
75 0,212
100 0,258
Dari data Tabel 5.15. diperoleh :
1. Menghitung besarnya range data yaitu : Data Maksimum = 0,258
Data Minimum = 0,139 R = Data Max – Data Min
R = 0,258 - 0,139 R = 0,119
2. Menghitung banyak kelas dimana banyaknya kelas biasa dihitung dengan rumus aturan Sturgess yaitu :
K = 1 + 3,3 log N K = 1 + 3,3 log 100
K = 7,6 = 8 1.
Mencari interval kelas dimana:
015 ,
8 119
, =
= =
K R
I
4. Menyusun data-data ke dalam distribusi frekuensi mencari data-data sesuai dengan banyak kelas yang ditentukan.
Tabel 5.16. Distribusi Frekuensi Gliserol Total No.
Interval Kelas Batas Kelas
xi Fi
Xi.fi
1 0,139 - 0,153
0,1385 - 0,1535 0,146
4 0,584
Universitas Sumatera Utara
2 0,154 - 0,168
0,1535 - 01685 0,161
16 2,576
3 0,169 - 0,183
0,1685 - 0,1835 0,176
18 3,168
4 0,184 - 0,198
0,1835 - 0,1985 0,191
24 4,584
5 0,199 - 0,213
0,1985 - 0,2135 0,206
17 3,502
6 0,214 - 0,228
0,2135 - 0,2285 0,221
12 2,652
7 0,229 - 0,243
0,2285 - 0,2435 0,236
6 1,416
8 0,244 - 0,258
0,2435 - 0,2585 0,251
3 0,753
Jumlah 100
19,235
5. Menghitung nilai rata-rata :
X
= 0,192
100 235
, 19
1 1
= =
∑ ∑
= =
n i
n i
Oi OiXi
6. Menghitung nilai standar deviasi
Tabel 5.17. Perhitungan Standar Deviasi Kadar Gliserol Total No.
Interval Kelas Batas Kelas
xi fi
xi.fi
−
X
xi-
−
X
2
fixi-
−
X
2
1 0,139 - 0,153
0,1385 - 0,1535 0,146
4 0,584
0,192 0,002116
0,008464 2
0,154 - 0,168 0,1535 - 01685
0,161 16
2,576 0,192
0,000961 0,015376
3 0,169 - 0,183
0,1685 - 0,1835 0,176
18 3,168
0,192 0,000256
0,004608 4
0,184 - 0,198 0,1835 - 0,1985
0,191 24
4,584 0,192
0,000001 0,000024
5 0,199 - 0,213
0,1985 - 0,2135 0,206
17 3,502
0,192 0,000196
0,003332 6
0,214 - 0,228 0,2135 - 0,2285
0,221 12
2,652 0,192
0,000841 0,010092
7 0,229 - 0,243
0,2285 - 0,2435 0,236
6 1,416
0,192 0,001936
0,011616 8
0,244 - 0,258 0,2435 - 0,2585
0,251 3
0,753 0,192
0,003481 0,010443
Jumlah 100
19.235 0,064
Standar Deviasi 025
, 1
100 0,064
1
2
= −
= −
− =
∑
n x
xi Oi
7. Mencari nilai kritik z untuk masing-masing kelas dan luas masing-masing kelas. Untuk mencari luas wilayah ini terlebih dahulu dihitung nilai z-nya.
Setelah itu dicari besarnya dengan menggunakan Tabel Luas Wilayah di bawah Kurva Normal. Untuk mencari nilai z digunakan rumus :
Universitas Sumatera Utara
Z =
SD x
i −
χ
Untuk kelas pertama : Batas atas :
Za = -2,14
025 ,
192 ,
1385 ,
= −
Dari tabel didapat luas wilayah Pi untuk z = -2,14 adalah 0,016 Dengan cara yang sama dilakukan untuk perhitungan kelas kedua dan seterusnya dapat
dilihat dalam Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Penentuan BKA, BKB dan Luas untuk Masing-masing Interval No.
Batas Kelas Z
BKA
Z
BKB
Za Zb
Za-Zb
1 0,1385 - 0,1535
-1,54 -2,14
0,062 0,016
0,046 2
0,1535 - 01685 -0,94
-1,54 0,174
0,062 0,112
3 0,1685 - 0,1835
-0,34 -0,94
0,367 0,174
0,193 4
0,1835 - 0,1985 0,26
-0,34 0,603
0,367 0,236
5 0,1985 - 0,2135
0,86 0,26
0,805 0,603
0,202 6
0,2135 - 0,2285 1,46
0,86 0,928
0,805 0,123
7 0,2285 - 0,2435
2,06 1,46
0,980 0,928
0,052 8
0,2435 - 0,2585 2,66
2,06 0,996
0,980 0,016
8. Mencari nilai frekuensi ekspektasiharapan e
i
dimana: e
i =
P
i
x N
Tabel 5.19. Luas Kurva Chi kuadrat No.
Batas Kelas Oi
ei
1 0,1385 - 0,1535
4 4,600
2 0,1535 - 01685
16 11,200
3 0,1685 - 0,1835
18 19,300
4 0,1835 - 0,1985
24 23,600
5 0,1985 - 0,2135
17 20,200
6 0,2135 - 0,2285
12 12,300
7 0,2285 - 0,2435
6 5,200
8 0,2435 - 0,2585
3 1,600
Universitas Sumatera Utara
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa ada nilai e
i
lebih kecil dari pada 5 maka dilakukan revisi atau penggabungan data.
Tabel 5.20. Revisi Luas Kurva No.
Batas Kelas ei
Oi Oi - ei
2
ei
1 0,1385 - 0,1685
15,800 20
1,116 2
0,1685 - 0,1835 19,300
18 0,088
3 0,1835 - 0,1985
23,600 24
0,007 4
0,1985 - 0,2135 20,200
17 0,507
5 0,2135 - 0,2285
12,300 12
0,007 6
0,2285 - 0,2585 6,800
9 0,712
9. Mencari nilai Chi Square χ
2
dengan persamaan :
i i
i n
i
e e
o
2 1
2
− =
∑
=
χ = 2,437
10. Melakukan uji hipotesa dengan Uji Chi-Square. Untuk uji hipotesis ini digunakan
α = 0.1, jadi apabila Chi Square χ
2 hitung
Chi Square χ
2 tabel
maka Ho diterima. Jika Chi Square χ
2 hitung
Chi Square
χ
2 tabel
maka Ho ditolak. Derajat kebebasan yang digunakan untuk mencari chi kuadrat tabel adalah :
dk = k – 3 , dimana :
k = jumlah kelas
Universitas Sumatera Utara
Angka 3 menunjukkan banyaknya parameter yang digunakan dalam uji chi square yaitu rata-rata ,standar deviasi dan jumlah data.
H = data berdistribusi normal sedangkan H
i
= data tidak berdistrbusi normal.
Pada perhitungan ini : v = 6– 3 = 3 - Chi Square
χ
2 hitung
= 2,437 - Chi Square
χ
2 tabel
= 6,251 Kesimpulan : Karena Chi Square
χ
2 hitung
Chi Square χ
2 tabel
maka Ho diterima dan disimpulkan bahwa data kadar gliserol total berdistribusi normal.
5.2.4.2. Uji Kenormalan Data Kadar Gliserol Bebas
Penyajian Data Kadar Gliserol Bebas yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian karyawan pabrik biodiesel Kerja Sama Operasi KSO PT. Pamina
Adolina-PT. Ganesha Energy 77 dapat dilihat pada tabel 5.21. yaitu :
Tabel 5.21. Data Kadar Gliserol Bebas No
Tanggal Produksi
Kadar Gliserol Bebas X
1
X
2
X
3
X
4
1 3 Mei 2010
0,023 0,020
0,015 0,027
2 4 Mei 2010
0,021 0,024
0,017 0,030
3 5 Mei 2010
0,017 0,031
0,024 0,021
4 6 Mei 2010
0,018 0,012
0,022 0,026
5 7 Mei 2010
0,015 0,026
0,022 0,019
6 10 Mei 2010
0,025 0,021
0,017 0,032
7 11 Mei 2010
0,017 0,026
0,021 0,033
8 12 Mei 2010
0,023 0,027
0,015 0,020
9 13 Mei 2010
0,023 0,029
0,016 0,020
10 14 Mei 2010
0,028 0,020
0,015 0,023
11 17 Mei 2010
0,024 0,020
0,017 0,030
Universitas Sumatera Utara
12 18 Mei 2010
0,022 0,027
0,015 0,019
13 19 Mei 2010
0,026 0,022
0,014 0,018
14 20 Mei 2010
0,016 0,020
0,023 0,029
15 21 Mei 2010
0,029 0,020
0,023 0,017
16 24 Mei 2010
0,019 0,022
0,015 0,026
17 25 Mei 2010
0,020 0,024
0,017 0,030
18 26 Mei 2010
0,032 0,021
0,026 0,017
19 27 Mei 2010
0,022 0,018
0,011 0,026
20 28 Mei 2010
0,025 0,021
0,017 0,031
21 31 Juni 2010
0,022 0,026
0,014 0,018
22 1 Juni 2010
0,017 0,031
0,021 0,025
Tabel 5.21. Data Kadar Gliserol Bebas Lanjutan No
Tanggal Produksi
Kadar Gliserol Bebas X
1
X
2
X
3
X
4
23 2 Juni 2010
0,023 0,015
0,020 0,028
24 3 Juni 2010
0,016 0,029
0,020 0,023
25 4 Juni 2010
0,024 0,017
0,020 0,030
Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji kenormalan data. Uji kenormalan data ini dimaksudkan untuk menguji
apakah data yang telah dikumpulkan dari hasil pengamatan dan penelitian mengikuti sebaran normal atau tidak.
Untuk mempermudah dalam melakukan pengujian kenormalan data, maka data hasil kadar gliserol bebas yang telah dikumpulkan diurutkan dari angka yang
paling rendah sampai angka yang paling tinggi.
Tabel 5.22. Urutan Data dari Data Minimum Sampai Data Maksimum Hasil Kadar Gliserol Bebas
No Data
No Data
No Data
No Data
1 0,011
15 0,017
29 0,018
43 0,020
2 0,012
16 0,017
30 0,019
44 0,021
3 0,014
17 0,017
31 0,019
45 0,021
Universitas Sumatera Utara
4 0,014
18 0,017
32 0,019
46 0,021
5 0,015
19 0,017
33 0,020
47 0,021
6 0,015
20 0,017
34 0,020
48 0,021
7 0,015
21 0,017
35 0,020
49 0,021
8 0,015
22 0,017
36 0,020
50 0,021
9 0,015
23 0,017
37 0,020
51 0,022
10 0,015
24 0,017
38 0,020
52 0,022
11 0,015
25 0,017
39 0,020
53 0,022
12 0,016
26 0,018
40 0,020
54 0,022
13 0,016
27 0,018
41 0,020
55 0,022
14 0,016
28 0,018
42 0,020
56 0,022
Tabel 5.22. Urutan Data dari Data Minimum Sampai Data Maksimum Hasil Kadar Gliserol Bebas Lanjutan
No Data
No Data
No Data
No Data
57 0,022
68 0,024
79 0,026
90 0,029
58 0,023
69 0,024
80 0,026
91 0,030
59 0,023
70 0,024
81 0,026
92 0,030
60 0,023
71 0,025
82 0,027
93 0,030
61 0,023
72 0,025
83 0,027
94 0,030
62 0,023
73 0,025
84 0,027
95 0,031
63 0,023
74 0,026
85 0,028
96 0,031
64 0,023
75 0,026
86 0,028
97 0,031
65 0,023
76 0,026
87 0,029
98 0,032
66 0,024
77 0,026
88 0,029
99 0,032
67 0,024
78 0,026
89 0,029
100 0,033
Dari data Tabel 5.22. diperoleh : 1. Menghitung besarnya range data yaitu :
Data Maksimum = 0,033 Data Minimum = 0,011
R = Data Max – Data Min R = 0,033 - 0,011
R = 0,022
Universitas Sumatera Utara
2. Menghitung banyak kelas dimana banyaknya kelas biasa dihitung dengan rumus aturan Sturgess yaitu :
K = 1 + 3,3 log N K = 1 + 3,3 log 100
K = 7,6 = 8 2.
Mencari interval kelas dimana:
003 ,
0028 ,
8 022
, ≈
= =
= K
R I
4. Menyusun data-data ke dalam distribusi frekuensi mencari data-data sesuai dengan banyak kelas yang ditentukan.
Tabel 5.23. Distribusi Frekuensi Gliserol Bebas No.
Interval Kelas Batas Kelas
xi fi
Xi.fi
1 0,011 - 0,013
0,0105 -0,0135 0,012
2 0,024
2 0,014 - 0,016
0,0135 - 0,0165 0,015
12 0,180
3 0,017 - 0,019
0,0165 - 0,0195 0,018
18 0,324
4 0,020- 0,022
0,0195 - 0,0225 0,021
25 0,525
5 0,023 - 0,025
0,0225 - 0,0255 0,024
16 0,384
6 0,026 - 0,028
0,0255 - 0,0285 0,027
13 0,351
7 0,029 - 0,031
0,0285 - 0,0315 0,030
11 0,330
8 0,032 - 0,034
0,0315 - 0,0345 0,033
3 0,099
Jumlah 100
2,217
5. Menghitung nilai rata-rata :
X
= 0,022
100 217
, 2
1 1
= =
∑ ∑
= =
n i
n i
Oi OiXi
6. Menghitung nilai standar deviasi
Tabel 5.24. Penentuan Standar Deviasi Kadar Gliserol Bebas
Universitas Sumatera Utara
No. Interval Kelas Batas Kelas
xi fi
Xi.fi
−
X
xi-
−
X
2
fixi-
−
X
2
1 0,011 - 0,013
0,0105 -0,0135 0,012
2 0,024
0,022 0,000100
0,000200 2
0,014 - 0,016 0,0135 - 0,0165
0,015 12
0,180 0,022
0,000049 0,000588
3 0,017 - 0,019
0,0165 - 0,0195 0,018
18 0,324
0,022 0,000016
0,000288 4
0,020- 0,022 0,0195 - 0,0225
0,021 25
0,525 0,022
0,000001 0,000025
5 0,023 - 0,025
0,0225 - 0,0255 0,024
16 0,384
0,022 0,000004
0,000064 6
0,026 - 0,028 0,0255 - 0,0285
0,027 13
0,351 0,022
0,000025 0,000325
7 0,029 - 0,031
0,0285 - 0,0315 0,030
11 0,330
0,022 0,000064
0,000704 8
0,032 - 0,034 0,0315 - 0,0345
0,033 3
0,099 0,022
0,000121 0,000363
Jumlah 100
2,217 0,002557
Standar Deviasi 005
, 1
100 0,002557
1
2
= −
= −
− =
∑
n x
xi Oi
7. Mencari nilai kritik z untuk masing-masing kelas dan luas masing-masing kelas. Untuk mencari luas wilayah ini terlebih dahulu dihitung nilai z-nya.
Setelah itu dicari besarnya dengan menggunakan Tabel Luas Wilayah di bawah Kurva Normal. Untuk mencari nilai z digunakan rumus :
Z =
SD x
i −
χ
Untuk kelas pertama : Batas atas :
Za = -1,70
005 ,
022 ,
0135 ,
= −
Dari tabel didapat luas wilayah Pi untuk z = -1,70 adalah 0,045 Dengan cara yang sama dilakukan untuk perhitungan kelas kedua dan seterusnya dapat
dilihat dalam Tabel 5.25.
Tabel 5.25. Penentuan BKA, BKB dan Luas untuk Masing-masing Interval No.
Batas Kelas Z
BKB
Z
BKA
Z
b
Z
a
Z
a
-Z
b
1 0,0105 -0,0135
-2,30 -1,70
0,011 0,045
-0,034
Universitas Sumatera Utara
2 0,0135 - 0,0165
-1,70 -1,10
0,045 0,136
-0,091 3
0,0165 - 0,0195 -1,10
-0,50 0,136
0,309 -0,173
4 0,0195 - 0,0225
-0,50 0,10
0,309 0,540
-0,231 5
0,0225 - 0,0255 0,10
0,70 0,540
0,758 -0,218
6 0,0255 - 0,0285
0,70 1,30
0,758 0,903
-0,145 7
0,0285 - 0,0315 1,30
1,90 0,903
0,971 -0,068
8 0,0315 - 0,0345
1,90 2,50
0,971 0,994
-0,023
9. Mencari nilai frekuensi ekspektasiharapan e
i
dimana: e
i =
P
i
x N
Tabel 5.26. Luas Kurva Chi kuadrat No.
Batas Kelas Oi
ei
1 0,0105 -0,0135
2 3,400
2 0,0135 - 0,0165
12 9,100
3 0,0165 - 0,0195
18 17,300
4 0,0195 - 0,0225
25 23,100
5 0,0225 - 0,0255
16 21,800
6 0,0255 - 0,0285
13 14,500
7 0,0285 - 0,0315
11 6,800
8 0,0315 - 0,0345
3 2,300
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa ada nilai e
i
lebih kecil dari pada 5 maka dilakukan revisi atau penggabungan data.
Tabel 5.27. Revisi Luas Kurva No.
Batas Kelas ei
Oi Oi - ei2ei
1 0,0105 -0,0165
12,500 14
0,180 2
0,0165 - 0,0195 17,300
18 0,028
3 0,0195 - 0,0225
23,100 25
0,156 4
0,0225 - 0,0255 21,800
16 1,543
5 0,0255 - 0,0285
14,500 13
0,155 6
0,0285 - 0,0345 9,100
14 2,638
9. Mencari nilai Chi Square χ
2
dengan persamaan :
Universitas Sumatera Utara
i i
i n
i
e e
o
2 1
2
− =
∑
=
χ = 4,701
10. Melakukan uji hipotesa dengan Uji Chi-Square. Untuk uji hipotesis ini digunakan
α = 0.1, jadi apabila Chi Square χ
2 hitung
Chi Square χ
2 tabel
maka Ho diterima. Jika Chi Square χ
2 hitung
Chi Square χ
2 tabel
maka Ho ditolak. Derajat kebebasan yang digunakan untuk mencari chi kuadrat tabel adalah :
dk = k – 3 , dimana :
k = jumlah kelas Angka 3 menunjukkan banyaknya parameter yang digunakan dalam uji chi square
yaitu rata-rata ,standar deviasi dan jumlah data. H
= data berdistribusi normal sedangkan H
i
= data tidak berdistrbusi normal.
Pada perhitungan ini : v = 6– 3 = 3 - Chi Square
χ
2
hitung = 4,701 - Chi Square
χ
2
tabel = 6,251 Kesimpulan : Karena Chi Square
χ
2 hitung
Chi Square χ
2 tabel
maka Ho diterima dan disimpulkan bahwa data kadar gliserol bebas berdistribusi normal.
5.2.5. Penentuan Batas Kendali Untuk Masing-masing Karakteristik Mutu
Control Chart adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk mempertahankan variasi-variasi di dalam kualitas keluaran yang disebabkan
Universitas Sumatera Utara
karena ketidaksesuaian spesifikasi yang diinginkan. Control Chart untuk masing- masing mutu seperti Kadar Angka Asam dan Kadar Gliserol Total ditentukan
dengan menghitung nilai
−
X
dan R. Peta kendali
−
X
dan R merupakan peta kendali untuk variabel. Peta kendali
−
X
memeriksa variasi dari rata-rata beberapa sampel
sedangkan peta R memeriksa dari range sampelnya. Setelah itu dilanjutkan dengan menentukan batas kendali atas dan bawahnya. Jika tidak terdapat peta
yang direvisi karena diluar batsa kontrol, dapat dilanutkan dengan perhitungan index capabilitynya.
5.2.5.1. Penentuan Batas Kendali Mutu Untuk Kadar Angka Asam
Untuk menentukan kemampuan proses terlebih dahulu ditentukan batas- batas kendali untuk Kadar Angka Asam dengan memperhatikan data
−
X
dan R seperti terlihat pada tabel 5.28. untuk data sabanyak 25 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.28. Perhitungan Batas Kendali Kadar Angka Asam No.
−
X
R
1 0,670
0,177 2
0,677 0,181
3 0,679
0,182 4
0,652 0,165
5 0,692
0,215 6
0,635 0,162
7 0,657
0,165 8
0,638 0,160
9 0,674
0,180 10
0,662 0,167
11 0,627
0,163 12
0,649 0,157
13 0,646
0,158
Universitas Sumatera Utara
14 0,665
0,170 15
0,641 0,158
16 0,643
0,157 17
0,614 0,199
18 0,686
0,199 19
0,655 0,164
20 0,637
0,158 21
0,659 0,166
22 0,630
0,160 23
0,622 0,173
24 0,660
0,166 25
0,633 0,161
Tabel 5.28. Perhitungan Batas Kendali Kadar Angka Asam Lanjutan No.
−
X
R Total
16,297 4,263
Berdasarkan Tabel 5.28. dapat dilakukan perhitungan garis tengah Central Line pada batas kendali
−
X
untuk Kadar Angka Asam.
g X
X
g i
i
∑
= −
=
1
25 297
, 16
= X
652 ,
= X
Sedangkan perhitungan garis tengah Central Line pada batas kendali R untuk Kadar Angka Asam adalah :
g R
R
g i
i
∑
=
=
1
25 263
, 4
= R
Universitas Sumatera Utara
171 ,
= R
Untuk menentukan batas-batas pengendali untuk peta pengendali rata-rata
−
X
-chart adalah :
n X
X BKA
σ
3 +
= n
X X
BKB
σ
3 −
=
Untuk menentukan pengendali untuk range adalah :
R d
d R
BKA
+ =
2 3
3 1
R d
d R
BKB
− =
2 3
3 1
Dimana
4 3
1
2 3
D d
d =
+
dan
3 3
1
2 3
D d
d =
−
Adapun harga A
2
, D
3
, dan D
4
dari tabel A dan D pembentuk peta kendali untuk ukuran sub group = 4 adalah :
A
2
= 0,729 ; D
3
= 0 ; D
4
= 2,282 ; d
2
= 2,059 Maka batas kontrol peta
−
X
untuk kadar angka asam adalah :
. 3
n X
X BKA
σ +
=
n X
X BKB
σ
3 −
=
4 083
, 3
652 ,
+ =
X BKA
4 083
, 3
652 ,
− =
X BKB
776 ,
= X
BKA 528
, =
X BKB
Batas kontrol peta R untuk kadar angka asam adalah :
−
= R
D R
BKA .
4
−
= R
D R
BKB .
3
171 ,
282 ,
2 =
R BKA
171 ,
= R
BKB
Universitas Sumatera Utara
389 ,
= R
BKA =
R BKB
Berdasarkan hasil perhitungan nilai batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dapat digambarkan peta kendali
−
X
dan R dari kadar angka asam. Peta kendali
−
X
dan R dapat dilihat pada gambar 5.1. dan 5.2. adalah sebagai berikkut :
Gambar 5.1. Peta Kontrol
−
X
Kadar Angka Asam
Gambar 5.2. Peta Kontrol R Kadar Angka Asam
0,500 0,550
0,600 0,650
0,700 0,750
0,800
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 K
a d
a r
A n
g k
a A
sa m
Sub Group
Rata-Rata Kadar Angka Asam
Garis Tengah Batas Kendali Atas
Batas Kendali Bawah
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.1.dan 5.2. dapat dilihat bahwa pada peta
−
X
dan R data berada dalam batas kendali, maka dapat dilakukan perhitungan C
p
dan C
pk
.
5.2.5.1. Penentuan Batas Kendali Mutu Untuk Kadar Gliserol Total
Untuk menentukan kemampuan proses terlebih dahulu ditentukan batas- batas kendali untuk Kadar Gliserol total dengan memperhatikan data
−
X
dan R seperti terlihat pada tabel 5.29. untuk data sabanyak 25 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.29. Perhitungan Batas Kendali Kadar Gliserol Total No.
−
X
R
1 0,198
0,065 2
0,204 0,079
3 0,187
0,061 4
0,190 0,061
5 0,192
0,063 6
0,185 0,060
7 0,187
0,060 8
0,196 0,061
9 0,195
0,063 10
0,199 0,069
11 0,189
0,058 12
0,208 0,085
13 0,193
0,062 14
0,197 0,060
15 0,182
0,065 16
0,186 0,062
17 0,179
0,074 18
0,180 0,071
19 0,201
0,074 20
0,202 0,074
21 0,200
0,069 22
0,203 0,073
Universitas Sumatera Utara
23 0,183
0,061 24
0,206 0,084
25 0,188
0,060
Total 4,826
1,674
Berdasarkan Tabel 5.29. dapat dilakukan perhitungan garis tengah Central Line pada batas kendali
−
X
untuk Kadar Gliserol Total.
g X
X
g i
i
∑
= −
=
1
25 826
, 4
= X
193 ,
= X
Sedangkan perhitungan garis tengah Central Line pada batas kendali R untuk Kadar Gliserol Total adalah :
g R
R
g i
i
∑
=
=
1
25 674
, 1
= R
067 ,
= R
Adapun harga A
2
, D
3
, dan D
4
dari tabel A dan D pembentuk peta kendali untuk ukuran sub group = 4 adalah :
A
2
= 0,729 ; D
3
= 0 ; D
4
= 2,282 ; d
2
= 2,059 Maka batas kontrol peta
−
X
untuk kadar Gliserol Total adalah :
Universitas Sumatera Utara
. 3
n X
X BKA
σ +
=
n X
X BKB
σ
3 −
=
4 033
, 3
193 ,
+ =
X BKA
4 033
, 3
193 ,
− =
X BKB
242 ,
= X
BKA 144
, =
X BKB
Batas kontrol peta R untuk kadar angka asam adalah :
−
= R
D R
BKA .
4
−
= R
D R
BKB .
3
067 ,
282 ,
2 =
R BKA
067 ,
= R
BKB 153
, =
BKAR =
R BKB
Berdasarkan hasil perhitungan nilai batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dapat digambarkan peta kendali
−
X
dan R dari kadar angka asam. Peta kendali
−
X
dan R dapat dilihat pada gambar 5.3. dan 5.4. adalah sebagai berikkut :
Gambar 5.3. Peta Kontrol
−
X
Kadar Gliserol Total
0,100 0,120
0,140 0,160
0,180 0,200
0,220 0,240
0,260
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 K
a d
a r
G li
se ro
l T o
ta l
Sub Group
Rata-Rata Kadar Gliserol Total
Garis Tengah Batas Kendali Atas
Batas Kendali Bawah
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.4. Peta Kontrol R Kadar Gliserol Total
Dari gambar 5.3.dan 5.4. dapat dilihat bahwa pada peta
−
X
dan R data berada dalam batas kendali, maka dapat dilakukan perhitungan C
p
dan C
pk
.
5.2.5.3. Penentuan Batas Kendali Mutu Untuk Kadar Gliserol Bebas
Untuk menentukan kemampuan proses terlebih dahulu ditentukan batas- batas kendali untuk Kadar Gliserol total dengan memperhatikan data
−
X
dan R seperti terlihat pada tabel 5.30. untuk data sabanyak 25 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.230. Perhitungan Batas Kendali Kadar Gliserol Bebas No.
−
X
R
1 0,021
0,012 2
0,023 0,013
3 0,023
0,014 4
0,020 0,014
5 0,021
0,011 6
0,024 0,015
7 0,024
0,016
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.230. Perhitungan Batas Kendali Kadar Gliserol Bebas Lanjutan No.
−
X
R
8 0,021
0,012 9
0,022 0,013
10 0,022
0,013 11
0,023 0,013
12 0,021
0,012 13
0,020 0,012
14 0,022
0,013 15
0,022 0,012
16 0,021
0,011 17
0,023 0,013
18 0,024
0,015 19
0,019 0,015
20 0,024
0,014 21
0,020 0,012
22 0,024
0,014 23
0,022 0,013
24 0,022
0,013 25
0,023 0,013
Total 0,548
0,328
Berdasarkan Tabel 5.30. dapat dilakukan perhitungan garis tengah Central Line pada batas kendali
−
X
untuk Kadar Gliserol Bebas.
g X
X
g i
i
∑
= −
=
1
25 548
, =
X
022 ,
= X
Sedangkan perhitungan garis tengah Central Line pada batas kendali R untuk Kadar Gliserol Bebas adalah :
Universitas Sumatera Utara
g R
R
g i
i
∑
=
=
1
25 328
, =
R 013
, =
R
Adapun harga A
2
, D
3
, dan D
4
dari tabel A dan D pembentuk peta kendali untuk ukuran sub group = 4 adalah :
A
2
= 0,729 ; D
3
= 0 ; D
4
= 2,282 ; d
2
= 2,059 Maka batas kontrol peta
−
X
untuk kadar Gliserol Bebas adalah :
. 3
n X
X BKA
σ +
=
n X
X BKB
σ
3 −
=
4 0063
, 3
022 ,
+ =
X BKA
4 0063
, 3
022 ,
− =
X BKB
031 ,
= X
BKA 012
, =
X BKB
Batas kontrol peta R untuk kadar angka asam adalah :
−
= R
D R
BKA .
4
−
= R
D R
BKB .
3
013 ,
282 ,
2 =
R BKA
013 ,
= R
BKB 030
, =
R BKA
= R
BKB
Berdasarkan hasil perhitungan nilai batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dapat digambarkan peta kendali
−
X
dan R dari kadar gliserol bebas. Peta kendali
−
X
dan R dapat dilihat pada gambar 5.5. dan 5.6. adalah sebagai berikkut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.5. Peta Kontrol
−
X
Kadar Gliserol Bebas
Gambar 5.6. Peta Kontrol R Kadar Gliserol Bebas
Dari gambar 5.5.dan 5.6. dapat dilihat bahwa pada peta
−
X
dan R data berada dalam batas kendali, maka dapat dilakukan perhitungan C
p
dan C
pk
.
0,000 0,005
0,010 0,015
0,020 0,025
0,030 0,035
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 K
a d
a r
G li
se ro
l B e
b a
s
Sub Group
Rata-Rata Gliserol Bebas
Garis Tengah Batas Kendali Atas
Batas Kendali Bawah
Universitas Sumatera Utara
5.2.6. Perhitungan C
p
dan C
pk
Untuk Kadar Angka Asam
Pada perhitungan C
p
dan C
pk
harus diketahui harga d
2
. Adapun harga d
2
adalah 2,059 untuk sub group 4. Spesifikasi yang diijinkan perusahaan untuk Kadar Angka Asam adalah 0,4 – 0,8 .
Kriteria penilaian : 1.
Jika C
p
1,33, maka process capability sangat baik. 2.
Jika 1,00 ≤ C
p
≤ 1,33, maka process capability baik, namun perlu pengendalian ketat apabila Cp mendekati 1,00.
3. Jika C
p
1,00, maka process capability rendah, sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya melalui peningkatan proses itu.
2
d R
o −
= σ
059 ,
2 171
, =
o
σ
083 ,
=
o
σ
6 σ
LSL USL
C
p
− =
083 ,
6 4
, 8
, −
=
p
C
805 ,
=
p
C Nilai C
p
= 0,805 ini menunjukkan bahwa proses tidak capable untuk memenuhi spesifikasi Kadar Angka Asam karena nilai C
p
1.
o pl
LSL X
C σ
3
=
− =
Universitas Sumatera Utara
083 ,
3 4
, 652
, −
=
pl
C
012 ,
1 =
pl
C
o pu
X USL
C σ
3
−
− =
083 ,
3 652
, 8
, −
=
pu
C
594 ,
=
pu
C
{ }
3 min
σ CPL
or CPU
C
pk
=
3 min
σ
−
−
= LSL
X or
X USL
C
pk
{ }
083 ,
3 4
, 652
, 652
, 8
, −
− =
or C
pk
249 ,
148 ,
=
pk
C
594 ,
=
pk
C
Universitas Sumatera Utara
0.84 0.78
0.72 0.66
0.60 0.54
0.48 0.42
LSL Tar g et
USL Process D ata
Sam ple N 25
StD ev Within 0.083
StD ev O v erall 0.0207337
LSL 0.4
T arget 0.6
U SL 0.8
Sam ple M ean 0.652
Potential Within C apability C C pk
0.80 O v erall C apability
Pp 3.22
PPL 4.05
PPU 2.38
Ppk C p
2.38 C pm
1.17 0.80
C PL 1.01
C PU 0.59
C pk 0.59
O bserv ed Perform ance PPM LSL
0.00 PPM U SL
0.00 PPM T otal
0.00 Exp. Within Perform ance
PPM LSL 1198.12
PPM U SL 37282.37
PPM T otal 38480.49
Exp. O v erall Perform ance PPM LSL
0.00 PPM U SL
0.00 PPM T otal
0.00 W ith in
Ov er all
Process Capability of Kadar Angka Asam
Gambar 5.7. Grafik Nilai C
p
dan C
pk
Kadar Angka Asam
Nilai C
pk
= 0,594, ini menunjukkan bahwa proses menghasilkan produk yang tidak memenuhi Upper Spesification Level USL kadar angka asam, karena nilai
berada pada kriteria C
pk
1,00.
5.2.7. Perhitungan C