2.4.3.2. Proses Transesterifikasi II
Fasa biodiesel yang telah dimasukkan ke 2nd Transesterification Reactor R-114 mengalami penyempurnaan lagi dari Esterification Reactor R-111.
Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan penambahan sisa dari metoxid yaitu sebanyak 100 L. Pengadukan dijalankan selama 1 jam untuk menghilangkan
gliserol. Diusahakan temperatur tangki tetap terjaga pada 50
o
C - 60
o
C dan jangan lebih dari 60
o
C. kemudian Agitator dihentikan dan dilakukan Settling selama 1 jam. Terjadi pemisahan lagi antara fasa gliserol dengan fasa Biodiesel.
Gliserol dan biodiesel dapat dilihat dari perbedaan warna, dimana gliserol berwarna kecoklatan sedangkan biodiesel berwarna putih kebeningan. Fasa
gliserol dibuang ke Glycerine Settle Tank T-121 hingga terlihat fasa biodiesel. Fasa biodiesel dialirkan ke tangki Biodiesel Tank T-280 untuk dilakukan tahap
pencucian.
2.4.3.3. Tahap Pencucian
Larutan biodiesel yang masih mengandung pengotor-pengotor sisa mhetanol, gliserol dan siodium methylate dialirkan menuju sistem pencucian
untuk menghilangkan pengotor-pengotor. Proses pencucian dilakukan di Washing Tank T-280 dengan
menggunakan air sebagai pencuci yang dilakukan sebanyak 4 kali. Air pencuci yang yang digunakan adalah suhu 50
o
C -60
o
C yang merupakan campuran dari Process Water dan Kondensat Steam. Suhu yang digunakan pada Process Water
Universitas Sumatera Utara
adalah suhu 60
o
C sedangakan suhu pada Kondensat Steam yang digunakan adalah suhu 63
o
C. Parameter berakhirnya proses pencucian adalah pH air hasil pencucian
normal atau secara visual dapat diketahui berdasarkan tingkat kebeningan air hasil pencucian. Untuk mempercepat pencapaian pH normal dan mengurangi
terbentuknya emulsi pada biodiesel, larutan tersebut dapat ditambahkan larutan asam lemah seperti Asam Sitrat Citric Acid atau Asam Fosfat Phosphosric
Acid. Masalah utama dalam proses pencucian ini adalah terbentuknya emulsi
sabun pada larutan biodiesel yang sangat mengganggu dalam proses pemisahan sehingga hal-hal yang menyebabkan terjadinya kemungkinan terbentuknya sabun
harus dihindari. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada pencucian adalah sebagai
berikut : Tahap I
Biodiesel dari 2nd Transesterification Reactor R-114 dimasukkan ke tangki T-280. Sebelumnya, disiapkan air hangat ke dalam air pencuci kemudian
dimasukkan air ke T -280 tanpa diaduk. Dilakukan penyettlingan selama 30 menit. Setelah 30 menit, kran tangki T-280 di buka untuk mengeluarkan air kotor cek
apakah jumlah air yang keluar sama dengan jumlah air yang masuk dan apakah terbentuk emulsi atau tidak, kemudian dlakukan pencatatan pH air.
Tahap II
Universitas Sumatera Utara
Air hangat dari drum dimasukkan ke dalam tangki T-280 lagi untuk pencucian tahap II sambil diaduk jangan diaduk jika tahap I terdapat banyak
emulsi. Kemudian dilakukan penyettlingan selama 15 menit. Semakin lama penyettlingan, maka semakin cepat pemisahan antara sabun atau emulsi dengan
biodiesel. Air kotor dikeluarkan melalui kran tangki yang dialirkan ke bak penampung air kotor. Dicek juga apakah jumlah air yang keluar sama dengan
jumlah air yang masuk dan apakah terbentuk emulsi atau tidak. Kemudian dilakukan lagi pencatatan pH air.
Tahap III Proses pada tahap III ini semua dengan proses pada tahap I dan tahap II.
Air hangat dari drum dimasukkan ke tangki T-280 sambil diaduk. Dilakukan juga penyettlingan selama 30 menit. Kemudian air kotor dikeluarkan melalui kran
tangki. Setelah itu, jangan lupa disek apakah jumlah air yang keluar sama dengan jumlah air yang masuk dan apakah masih terbentuk emulsi atau tidak.
Dicatat pH air, jika pH air mendekati 7 6-8, biodiesel ditransfer ke tangki T-281 Buffer Tank. Jika pH masih jauh dari 7, maka harus dilakukan
pengulangan pencucian dengan pengadukan. Tahap IV
Jika masih terbentuk sabun atau emulsi dan pH air belum mencapai 7, pencucian dilakukan lagi sehingga secara keseluruhan pencusian yang dilakukan
sebanyak 4 kali.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap IV ini, air yang keluar sudah memilki pH yang sama dengan air yang masuk. Indikator lain yaitu pada warna air yang keluar sudah jernih dan
tidak terdapat lagi emulsi atau sabun pada tahap IV ini. Air hangat dimasukkan ke tangki T-280. dilakukan penyettlingan selama
15 menit. Kemudian kran tangki dibuka untuk mengeluarkan air kotor. Air yang keluar berwarna jernih yang menandakan bahwa pencucian telah selesai.
Setelah itu, biodiesel yang telah murni dialirkan ke tangki T-281 Buffer Tank untuk dilanjutkan ke tahap pengeringan. Karena fungsinya sebagai
Buffer Tank, maka tangki ini mampu menampung larutan biodiesel sebanyak kurang lebih 10.000 liter 5 Batch.
2.4.3.4. Tahap Pengeringan