Mekanisme Pelaksanaan Audit Internal

114 keyakinan kepada manajemen dan komite audit mengenai kehandalan pengendalian resiko, melakukan penilaian yang independent dan obyektif terhadap struktur dan proses governance dan juga berperan sebagai katalis perubahan, memberikan input untuk perbaikan terhadap struktur dan proses governance .

5. Mekanisme Pelaksanaan Audit Internal

Audit internal harus mampu menggunakan metode-metode pendekatan yang diperlukan untuk pelaksanaan audit internal, agar pelaksanaan auditnya dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Metode pendekatan tersebut dapat berbeda antara satu auditor dengan auditor lainnya serta dalam satu bank dengan bank lainnya, namun sekurang-kurangnya audit internal perlu memperhatikan aspek-aspek teknis seperti cara dan penetapan sampling, teknik pengujian yang akan dilakukan, minimal bukti audit yang diperlukan dan cara mendapatkannya serta memperhatikan konsep materialitas. 32 Pelaksanaan audit internal adalah proses realisasi dari semua yang telah dipikirkan dan dituangkan dalam perencanaan audit internal. Pelaksanaan audit internal dititikberatkan pada verifikasi kesesuaian implementasi dengan aturan yang telah didokumentasikan. Bukti kesesuaian 32 H.R. Daeng Naja, Legal Audit Operasional Bank, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006, h. 52 115 implementasi sistem mutu inilah yang perlu dicari dalam pelaksanaan audit internal. 33 Mekanisme pelaksanaan audit internal memerlukan teknik-teknik yang tidak dapat diperlukan melalui pendidikan formal dan akan lahir pengalaman-pengalaman mengaudit, seorang auditor tidak dapat dicetak secara instant. Teknik-teknik melaksanakan audit internal tidak sama untuk setiap auditor dan tidak ada standar yang tetap bagaimana cara mengaudit. Disarankan auditor yang belum berpengalaman melakukan audit internal agar magang terlebih dahulu dengan auditor dari luar untuk menjadi auditor kepala dalam memimpin audit internal dengan anggota adalah auditor dari organisasi. 34 Adapun langkah-langkah yang dianjurkan dalam melaksanakan audit internal adalah mengevaluasi organisasi, mengevaluasi sistem mutu, mengevaluasi kesesuaian dengan standar yang digunakan dan mengevaluasi efektivitas sistem mutu. 35 Langkah-langkah yang dianjurkan dalam pelaksanaan audit ini tampaknya tidak akan berhasil tanpa dibarengi dengan teknik melakukan audit internal. Melaksanakan audit internal adalah kegiatan seni dan ilmu, seni diperlukan karena auditor tidak boleh memaksakan kehendaknya dalam 33 Iskandar Indranata, Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal, Bandung: Alfabeta, 2006, h. 46 34 Iskandar Indranata, Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal 35 Iskandar Indranata, Terampil dan Suskes Melakukan Audit Mutu Internal 116 menemukan ketidaksesuaian dari bagian yang diaudit. Caranya adalah dilakukan dengan teknik-teknik yang dimiliki yang pada akhirnya dapat menemukan bukti-bukti dari ketidaksesuaian dengan persyaratan-persyaratan dari standar sistem mutu yang digunakan. 36 Sementara teknik yang biasa digunakan adalah mengumpulkan dan memverifikasikan informasi. Diskusi dengan personil merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan audit. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka dalam diskusi auditor harus mampu menggunakan pertanyaan yang menghasilkan uraian yang jelas dari yang diaudit. Sedangkan sumber informasi tersebut dapat diperoleh melalui klarifikasi. Teknik-teknik klarifikasi ini diperlukan untuk memperoleh kejelasan atas pernyataan-pernyataan yang kurang dapat dimengerti, yang biasanya terdapat pada dokumen mutu yang diaudit. Teknik lainnya adalah verifikasi. Teknik verifikasi ini digunakan untuk melihat pemeliharaan sistem mutu pada organisasi. Verifikasi pelaksanaan sistem melalui bukti objektif dengan kesesuaian dokumen, catatan waktu dan analisa data. Bila ada ketidaksesuaian dikomunikasikan kepada personil penanggung jawab para audit. Mengamati kegiatan di lapangan dapat dilakukan untuk memastikan implementasi sistem. Verifikasi biasanya dilakukan setelah tim audit menerima laporan tindakan koreksi dari yang diaudit. Verifikasi dapat dilakukan secepatnya atau ditunda sampai pada putaran audit berikutnya, tergantung permasalahan dan prosedur audit yang berlaku. 36 Iskandar Indranata, Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal, h. 49 - 50 117 Selanjutnya teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan audit internal adalah observasi. Melakukan observasi terhadap berbagai aktivitas yang ada di lingkungan tempat kerja serta kondisi yang ada. Sebagai contoh, observasi biasanya dilakukan oleh auditor terhadap penggunaan instruksi kerja oleh para operator, pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian serta kesesuaian penyimpangan dan identifikasi dari bahan baku dan produk jadi. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk melakukan observasi yang salah satunya adalah penelusuran ke belakang. Teknik ini dilaksanakan setelah out put dihasilkan dan dilakukan penelusuran ke belakang sampai saat permulaan proses. Selain teknik penelusuran ke belakang, masih terdapat teknik yang digunakan untuk melakukan observasi yaitu teknik inspeksi ulang. Auditor dapat memilih satu jenis produk yang telah diterima dan meminta salah seorang inspektur untuk memeriksa atau menguji ulang salah satu dari karakteristik produk tersebut. Kemudian teknik yang juga biasa digunakan dalam pelaksanaan audit internal adalah wawancara. Sebaiknya personil yang diwawancara berasal dari level dan fungsi yang berbeda, dilakukan pada jam kerja dan di tempat kerja. Pertanyaan harus jelas, terarah dan sistematis. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya bersifat terbuka untuk menghindari jawaban ya atau tidak. Demikian mekanisme pelaksanaan audit internal. Untuk lebih jelasnya tentang tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam proses audit internal dapat digambarkan secara ringkas sebagai berikut : 118 MEKANISME PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL Task Flow Description Steps - Planning defines what should be done how, where, and when it should be done; and who should do it. Step 1 Audit Planning Risk Analysis - Analyze the audit assignment - Gather facts about the audit area - Performa risk analysis - Identify audit evidence - Write detailed audit objective - Develop an audit work program - Schedule and staff the audit - Familiarize the auditors with all pertinent aspects of the program, function, entity or being audited. Step 2 Preliminary Survey - Obtaining background information - Investigating the area’s activities - Determining reasonable probability documenting - Effectively using survey result - Field work encompasses all the efforts that the internal auditor must make to be able to form an opinion and present findings and recommendation about the area under audit. Step 3 Audit Field Work Control Assessment Method - Evaluation of the internal control system - Design conduct of the audit test - A finding is statement of condition based on certain facts that are stated in the audit objectives. Good audit findings depend on the quality of the auditors field work and on the completeness and organization of their working papers. Step 4 Auditing Finding Recommendation - Developing audit findings - Documenting findings - Closing conference - Reporting is the critical step in audit process, any university graduate may be able to write a report, but not everyone can write a clear, convincing report, thorough and well organized that leads the readers to the intended conclusions, tells them what they need to know Step 5 Reporting - Outline the report - Writing the first draft - Editing the draft - Writing the final report - Follow up is the action taken to correct a weak control situation that has been identified by an internal audit and reported to management Step 6 Follow up - The need for follow up - Follow up audits Audit Planning Risk Analisis Preliminary Survey Audit Field Work Audit Finding Recommendation Reporting Follow up 119

B. Good Corporate Governance