Sistem Manajemen Good Corporate Governance

124 CORPORATE GOVERNANCE Stakeholders

3. Sistem Manajemen Good Corporate Governance

Sistem dan prosedur merupakan bagian dari tugas setiap manajemen. Dengan ini diartikan bahwa tiap orang yang melakukan tugas supervisi, mengarahkan, atau mengatur aktivitas para bawahannya sedikit banyak mempunyai pertanggungjawaban yang berkaitan dengan pekerjaannya atas sistem dan prosedur dimana ia dan bawahannya menempatkan diri mereka – bagaimana sesuatu itu dapat dikerjakan dengan baik – cara dan usaha yang dilakukan untuk melengkapi tugas yang dipikulnya, dan metode proses pekerjaan yang digunakannya. Dengan demikian, sistem dan prosedur adalah Corporate legislation and regulation FERFORMANCE External audit Final accounts ACCOUNTABILITY Objective Policies Strategies Plans Key Pls Procedures Performance report Director’s report Performance review Final accounts Profit and loss Balance sheet Accounting policies Statutory disclosures Managers Supervisors Operational and front line staff Ethical standards Audit committee 125 suatu bidang usaha yang harus diklasifikasikan sebagai salah satu dari unsur- unsur manajemen. 47 Demikian pula halnya dengan sistem manajemen Good Corporate Governance . Untuk membangun Good Corporate Governance, diperlukan sistem manajemen. Adapun sistem manajemen yang diperlukan di antaranya adalah manajemen resiko. Di dalam badan usahaorganisasi harus terdapat suatu sistem manajemen resiko yang kuat dan baik untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan perusahaan telah sesuai dengan strategi dan kebijakan perusahaan yang berlaku. 48 Di samping itu, untuk membangun Good Corporate Governance juga diperlukan sistem manajemen performa. Pokok-pokok pikiran dari Good Corporate Governance seharusnya diintegrasikan ke dalam cara menentukan target suatu perusahaan dan cara perusahaan melihat kinerjanya sesuai dengan target yang ditentukan tersebut. Kinerja perusahaan seharusnya diukur dan diatur secara seimbang dan bermakna. 49 Selain itu, untuk membangun Good Corporate Governance juga dibutuhkan sistem internal kontrol. Tanpa sistem internal kontrol yang kuat dan efektif, Good Corporate Governance tidak dapat direalisasikan. Sistem internal kontrol itu sendiri fungsinya adalah sebagai suatu alat yang membantu perusahaan dalam mengawasi dan mengendalikan segala resiko 47 H.R. Daeng Naja, Legal Audit Operasional Bank, h. 68 48 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 42 49 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing 126 yang terjadi di dalam organisasi perusahaan tersebut baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. 50 Dalam menerapkan sistem-sistem manajemen seperti dipaparkan di atas, diperlukan beberapa independent di dalam suatu badan usahaperusahaan yang salah satunya adalah dewan komisaris. Dewan komisaris bertanggung jawab dan berwenang mengawasi tindakan direksi dan memberikan nasehat kepada direksi jika dipandang perlu oleh dewan komisaris. Untuk membantu dewan komisaris dalam melaksanakan tugas tersebut, sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh dewan komisaris, dapat menggunakan jasa Penasehat Profesional yang mandiri danatau membantu komite khusus. Setiap anggota dean komisaris harus berwatak amanah dan mempunyai pengalaman dan kecakapan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya. 51 Komposisi dewan komisaris harus sedemikian rupa, sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independent dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis dalam hubungan satu sama lain dan terhadap direksi. Tergantung dari sifat khusus suatu perusahaan, seyogyanya paling sedikit 20 dari anggota dewan komisaris, harus berasal dari kalangan di luar perusahaan guna meningkatkan efektivitas atas peran pengendaliannya, dan transparansi dari pertimbangannya. 52 50 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing 51 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 43 52 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing 127 Sistem manajemen yang perlu diterapkan secara independent di dalam suatu perusahaan yang tidak kalah pentingnya adalah komite audit. Komite yang anggotanya terdiri dari proses Good Corporate Governance dan memiliki komunikasi langsung kepada pemegang saham melalui laporan terpisah dalam laporan tahunan. Komite ini seharusnya juga memastikan adanya manajemen resiko dan pengendali yang efektif di dalam perusahaan tersebut. Orang-orang yang berpengalaman dan berkompetenlah yang seharusnya duduk dalam komite ini, karena mereka harus mampu mengendalikan dan membimbing proses Good Corporate Governance tanpa adanya konflik kepentingan. 53 Selain itu, sistem manajemen yang juga perlu diterapkan secara independent dalam suatu perusahaan adalah eksternal auditor. Adalah auditor yang dipilih oleh para pemegang saham berdasarkan usul dari komite audit. Eksternal auditor tersebut harus bebas dari pengaruh dewan komisaris, direksi dan pihak yang berkepentingan lainnya di perusahaan tersebut. Perusahaan harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang lainnya kepada eksternal auditor, sehingga memungkinkan eksternal auditor memberikan pendapatnya tentang kewajaran, konsistensi dan kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan standar akuntansi yang ada. 54 Kemudian sistem manajemen yang perlu diimplementasikan secara independent dalam suatu perusahaan ialah internal auditor. Dalam melakukan fungsinya, komite audit dan komisaris terkadang tidak efektif, maka dari itu 53 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing 54 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing 128 perlu dibentuk internal audit. Anggota komite audit dan dewan komisaris harus bekerja sama dengan internal auditor ini, karena hanya internal auditor yang melaksanakan pengendalian langsung secara teratur dari waktu ke waktu. 55 Keanggotaan internal auditor ditentukan oleh direksi, yaitu internal audit merupakan salah satu bagian dari baganstruktur organisasi perusahaan. Direksi atas persetujuan dewan komisaris dapat meminta bantuan tenaga dari pihak luar antara lain dari perusahaan pusat atau afiliasi sesuai dengan kebutuhan. Internal auditor ini bertanggung jawab pad direksi dan komite audit. Internal auditor perlu memperhatikan catatan-catatan atau petunjuk dari eksternal auditor dan komite audit. 56

4. Struktur Penerapan Good Corporate Governance