Struktur Penerapan Good Corporate Governance

128 perlu dibentuk internal audit. Anggota komite audit dan dewan komisaris harus bekerja sama dengan internal auditor ini, karena hanya internal auditor yang melaksanakan pengendalian langsung secara teratur dari waktu ke waktu. 55 Keanggotaan internal auditor ditentukan oleh direksi, yaitu internal audit merupakan salah satu bagian dari baganstruktur organisasi perusahaan. Direksi atas persetujuan dewan komisaris dapat meminta bantuan tenaga dari pihak luar antara lain dari perusahaan pusat atau afiliasi sesuai dengan kebutuhan. Internal auditor ini bertanggung jawab pad direksi dan komite audit. Internal auditor perlu memperhatikan catatan-catatan atau petunjuk dari eksternal auditor dan komite audit. 56

4. Struktur Penerapan Good Corporate Governance

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 jo No. 814 PBI2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada bank umum, terlihat bahwa komposisinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian sebagai berikut : Pertama , yang berisikan ketentuan tentang struktur dan proses Good Corporate Governance untuk organ perusahaan dan organ pendukung perseroan misalnya antara lain ketentuan mengenai direksi dan komite-komite ini merupakan fokus kegiatan tata kelola organ perusahaan. 55 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 44 56 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 45 129 Kedua , terkait dengan prudential regulation yang meliputi antara lain fungsi kepatuhan dan audit intern, manajemen resiko, penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar serta prinsip mengenal nasabah. Ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran bank baik secara internal maupun dalam interaksinya dengan pihak eksternal stakeholders lainnya. Ketiga , adalah aspek pelaporan dan transparansi bank yang meliputi antara lain laporan kondisi keuangan dan non keuangan bank, transparansi produk-produk perbankan dan penggunaan data pribadi nasabah. Bagian ini merupakan aspek pengawasan baik oleh masyarakat dalam penegakan market discipline dan juga oleh regulator. Keempat , merupakan enforcement Good Corporate Governance melalui ancaman sanksi kegagalan pelaporan dan kegagalan pelaksanaan Good Corporate Governance pada bank umum. Dari uraian di atas terlihat bahwa terdapat tiga kelompok pelaku kegiatan dalam pelaksanaan Good Corporate Governance pada bank umum. Kelompok pertama terdiri dari organ perseroan dan organ pendukung, atau secara sederhana disebut board. Kelompok ini terdiri dari RUPS, direksi, komisaris, komite audit, komite nominasi dan Remunerasi Komite Pemantau Resiko, komite lainnya dari komisaris, bila ada dan satuan kerja, audit intern atau satuan pengawasan intern. Sedangkan kelompok kedua merupakan seluruh jajaran karyawan atau disebut sebagai enterprise-wide, yang menjadi 130 sarana direksi untuk melakukan tugas pengelolaan perusahaan. Kelompok ketiga adalah pihak luar atau stakeholders yaitu regulator, nasabah, dan lain yang berinteraksi dengan bank. 57 Ketiga kelompok pelaku di atas terlibat dalam berbagai aktivitas pelaksanaan Good Corporate Governance untuk beberapa hal seperti berikut ini. Pertama , kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap kebijakan Good Corporate Governance atau kebijakan perusahaan harus mengacu dan tunduk pada berbagai peraturan perundang- undangan yang berlaku. Kedua , kesesuaian antara berbagai kebijakan Good Corporate Governance termasuk pedoman etika usaha dan etika kerja dengan kebijakan manajemen dan berbagai prosedur kerja yang diberlakukan dalam rangka menggerakkan proses bisnis perusahaan. Dalam proses ini, terjadi internalisasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan nilai-nilai etika ke dalam proses bisnis maupun sikap kerja sehari-hari yang pada gilirannya akan muncul suatu budaya Good Corporate Governance dalam perusahaan. Ketiga , pencapaian kinerja baik itu kinerja perusahaan, unit bisnis, departemen, seksi dan seluruh jajaran baik secara kolektif maupun perorangan mulai dari level komisaris, direksi sampai kepada karyawan level paling 57 Leo J. Susilo, et.al., Good Corporate Governance Pada Bank Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris Dalam Melaksanakannya , Bandung: PT. Hikayat Dunia, 2007, h. 137 131 rendah. Tentang bagan struktur penerapan Good Corporate Governance ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan seperti berikut ini. CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION FRAMEWORK FERFORMANCE • Board continues professional education • Best practices implementation • People development • Best practices implementation • Best practices implementation CONFORMANCE • Board ethics • Aturan tentang benturan kepentingan • Sosialisasi implementasi awal GCG • Corporate Business ethics • Aturan tentang benturan kepentingan • Sosialisasi implementasi awal GCG • Corporate social responsibility implementation • Pakta integrasi dengan pemasok COMPLIANCE • Asesmen GCG • Penyusun GCG manual • Penyusun board manual • Penyusun kebijakan prudential regulation • Asesmen GCG • Penyusun SOP prudential regulation • Penerapan SOP prudential regulation • Anti corruption bribery BOARD ENTERPRISE WIDE STAKEHOLDERS Bagan di atas menunjukkan gambaran umum struktur penerapan Good Corporate Governance dan apa saja yang harus dilakukan oleh kelompok organ perseroan, seluruh jajaran manajemen dan karyawan bank dan juga dalam interaksi antara bank dengan pihak luar. 58

5. Pedoman Pokok Pelaksanaan Prinsip Good Corporate Governance