161
DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang akan menjadi jelas hak dan kewajibannya, fungsi dan tanggung jawabnya serta kewenangannya dalam setiap kebijakan
perbankan.
3. Responsibiliti
Yaitu menyadari bahwa ada elemen-elemen dari PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang yang membawa dampak pada lingkungan dan masyarakat
pada umumnya. Pihak PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus memperhatikan masalah-masalah seperti keamanan, lingkungan dan berusaha
menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat. Pihak PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus apresiatif dan proaktif
terhadap perkembangan gejolak sosial masyarakat. Dengan kata lain, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang juga harus mampu bertindak sebagai
perusahaan yang baik. Prinsip ini harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tetap terjaga kelangsungan usaha PT. Bank DKI Syari’ah Cabang
Tanah Abang.
4. Independensi
PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus mampu menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders. Pengelola PT. Bank DKI
Syari’ah Cabang Tanah Abang tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan satu pihak, sehingga dapat berjalan tegak bergandengan bersama masyarakat. PT.
Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus memiliki otonominya secara penuh, sehingga pengambilan-pengambilan keputusan dilakukan dengan
162
pertimbangan otoritas yang ada secara penuh. PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus memperoleh keuntungan agar dapat memelihara
keseimbangan bisnisnya dengan cara yang halal sesuai dengan prinsip syari’ah.
5. Fairness
PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang perlu memberikan kesempatan kepada stakeholders untuk memberikan masukan bagi kepentingan
ban itu sendiri serta memiliki akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan. Dengan kata lain, fairness adalah semacam kesetaraan atau
perlakuan yang adil dalam memenuhi hak dan kewajibannya terhadap stakeholders
yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Dengan demikian, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah
Abang dituntut untuk melakukan kinerja yang baik sebagai cerminan dari aktivitas yang Islami.
Kelima prinsip pokok Good Corporate Governance di atas sesuai dengan norma dan nilai Islam dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari orang muslim. Islam
sangat intens mengajarkan diterapkannya prinsip keadilan, keseimbangan, akuntabilitas, transparansi, independensi dan fairness atau kewajaran.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipastikan bahwa Islam jauh mendahului kelahiran Good Corporate Governance yang menjadi acuan bagi tata kelola
perusahaan yang baik di dunia. Prinsip-prinsip itu diharapkan dapat memelihara pengelolaan institusi ekonomi dan keuangan syari’ah secara profesional dan menjaga
163
interaksi ekonomi, bisnis dan sosial berjalan dengan aturan permainan dan best practice
yang berlaku.
D. Tanggung Jawab Audit Internal PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah