160
diubah dalam Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi bank umum sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 6. Pengertian kelima prinsip-prinsip tersebut telah diuraikan dalam keputusan
Menteri BUMN No. KEP. 117M-MBU2002, dan dijabarkan sebagai berikut :
1. Transparansi
Yaitu mengelola perusahaan secara transparan dengan semua stakeholders atau orang-orang yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dengan
aktivitas perusahaan. Dalam hal ini, para pengelola perusahaan harus berbuat secara transparan kepada pemegang saham, jujur apa adanya dalam membuat
laporan usaha dan tidak manipulatif. Keterbukaan informasi dalam proses pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi yang dianggap penting dan
relevan. Selain itu, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang juga harus menyampaikan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat
dibandingkan. Informasi tersebut juga harus mudah diakses stakeholders sesuai dengan haknya.
2. Akuntabilitas
PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus memberikan kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban dari setiap komponen
organisasi dan selaras dengan visi, misi, sasaran usaha serta strategi dalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien. Manajemen harus membuat job description yang jelas kepada semua karyawan dan menegaskan fungsi-fungsi dasar setiap bagian, sehingga PT. Bank
161
DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang akan menjadi jelas hak dan kewajibannya, fungsi dan tanggung jawabnya serta kewenangannya dalam setiap kebijakan
perbankan.
3. Responsibiliti
Yaitu menyadari bahwa ada elemen-elemen dari PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang yang membawa dampak pada lingkungan dan masyarakat
pada umumnya. Pihak PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus memperhatikan masalah-masalah seperti keamanan, lingkungan dan berusaha
menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat. Pihak PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus apresiatif dan proaktif
terhadap perkembangan gejolak sosial masyarakat. Dengan kata lain, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang juga harus mampu bertindak sebagai
perusahaan yang baik. Prinsip ini harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tetap terjaga kelangsungan usaha PT. Bank DKI Syari’ah Cabang
Tanah Abang.
4. Independensi