Konsep Dasar Good Corporate Governance

121 mestinya, maka tujuan akhir melindungi kepentingan pemegang saham dan stakeholders tidak akan pernah tercapai. Dari beberapa uraian tentang definisi Good Corporate Governance yang dikemukakan di atas, akhirnya dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance merupakan suatu sistem dimana sebuah entitas bisnis diatur dan dikontrol. Dengan kata lain, Good Corporate Governance adalah sebuah tatanan yang mengatur hubungan antara semua pihak dalam struktur perusahaan yang menentukan arah dan performance suatu perusahaan itu sendiri.

2. Konsep Dasar Good Corporate Governance

Banyak pihak yang melakukan proses pengidentifikasian terhadap konsep ini dimana sebenarnya konsep Good Corporate Governance itu sendiri bukan merupakan hal yang baru. Pada dasarnya, terminologi Good Corporate Governance ini merujuk pada suatu konsep lama, yaitu kewajiban fidusiari dari mereka yang mengontrol perusahaan untuk bertindak bagi kepentingan seluruh pemegang saham dan stakeholders. Konsep kewajiban fidusiari ini didasari oleh agency theory, dimana permasalahan agency muncul ketika kepengurusan suatu perusahaan terpisah dari kepemilikan. 42 Dengan kata lain, dewan komisaris dan direksi sebagai agen dalam perusahaan memiliki kepentingan yang berbeda dengan pemegang saham. Di 42 Marta Utama, “Konsep Good Corporate Governance”, dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia , Depok: FEUI, 2004, h. 64 122 Indonesia, masalah agency ini juga timbul dari perbedaan kepentingan antara pemegang saham pengendali dengan pemegang saham minoritas atau stakeholders . Adapun elemen kunci dari konsep Good Corporate Governance ini adalah mengenai pengertian dan prinsip-prinsip dari Good Corporate Governance itu sendiri. Banyak pihak yang telah menghasilkan pemkirannya tentang hal ini. Akan tetapi, hanya ada dua mainstream yang saat ini masih bertahan dan dapat diakomodasi serta diadaptasi oleh berbagai regulasi yang ada khususnya di Indonesia. 43 Amin Widjaja menyatakan bahwa dasar dari Good Corporate Governance dapat digambarkan dengan agency concept. 44 Dalam agency concept ini dijabarkan bahwa dalam suatu badan usahahukum biasanya diatur dan dikepalai oleh sekelompok direktur yang duduk dalam dewan komisaris. Para direktur ini dipilih oleh pemilik badan usaha tersebut, yaitu para pemegang saham. Para direktur ini bertugas menetapkan strategi dan taktik untuk mencapai target, tujuan dan permintaan pasar yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam menjalankan strategi dan taktik tersebut, dipekerjakanlah para manajer dan staf profesional. Pada konsep di atas diperlukan dua aspek untuk mengukur tingkat keberhasilan dari badan usaha tersebut, yaitu performa dan akuntabilitas. Aspek performa itu sendiri terdiri atas objektif, kebijakan, strategi, rencana, 43 Marta Utama, “Konsep Good Corporate Governance”, dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan 44 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 40 123 prosedur, pelatihan dan pengembangan. Sedangkan aspek akuntabilitas itu terdiri atas laporan dewan komisaris, pengujian ulang performa dan kebijakan akuntansi perusahaan. Di samping itu, untuk memastikan Good Corporate Governance di atas dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan aspek-apek pendukung lainnya seperti hukum peraturan, publikasi, laporan tahunan beserta informasi lainnya yang relevan dan kode etik yang kuat. 45 Hukum dan peraturan berfungsi untuk melindungi semua pihak yang berkepentingan, yang telah menanamkan modalnya pada badan usaha atau organisasi tersebut. Selain itu, hukum dan peraturan ini sebaiknya mengatur sikap dan kebijakan perusahaan terhadap pasar, laporan tahunan dan informasi lainnya yang diperlukan oleh para pemegang saham, yaitu semua data dan informasi ini disampaikan dengan jujur, adil dan baik. Laporan tahunan ini berfungsi sebagai media komunikasi antara manajemen dengan pihak luar, yaitu para pemegang saham juga ikut menilai performa perusahaan ini. 46 Aspek lain yang dapat meningkatkan keberhasilan dari badan usaha ini adalah kode etik yang kuat dalam suatu badan usahahukum amat sangat diperlukan, karena kode etik inilah yang akan melandasi semua aktivitas dan kebijakan yang dijalankan oleh manajemen perusahaan. Mengenai konsep Good Corporate Governance ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini. 45 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 41 46 Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 41 - 42 124 CORPORATE GOVERNANCE Stakeholders

3. Sistem Manajemen Good Corporate Governance