131
rendah. Tentang bagan struktur penerapan Good Corporate Governance ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan seperti berikut ini.
CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION FRAMEWORK
FERFORMANCE • Board continues
professional education • Best practices
implementation • People development
• Best practices implementation
• Best practices implementation
CONFORMANCE • Board ethics
• Aturan tentang benturan kepentingan
• Sosialisasi implementasi awal GCG
• Corporate Business ethics
• Aturan tentang benturan
kepentingan • Sosialisasi
implementasi awal GCG
• Corporate social responsibility
implementation • Pakta integrasi
dengan pemasok
COMPLIANCE • Asesmen GCG
• Penyusun GCG manual • Penyusun board manual
• Penyusun kebijakan
prudential regulation • Asesmen GCG
• Penyusun SOP prudential regulation
• Penerapan SOP prudential regulation
• Anti corruption bribery
BOARD ENTERPRISE WIDE
STAKEHOLDERS
Bagan di atas menunjukkan gambaran umum struktur penerapan Good Corporate Governance dan apa saja yang harus dilakukan oleh
kelompok organ perseroan, seluruh jajaran manajemen dan karyawan bank dan juga dalam interaksi antara bank dengan pihak luar.
58
5. Pedoman Pokok Pelaksanaan Prinsip Good Corporate Governance
Setiap perusahaan harus memastikan bahwa prinsip Good Corporate Governance
diterapkan pada setiap aspek bisnis dan pada semua jajaran perusahaan. Adapun pedoman pokok pelaksanaan prinsip Good Corporate
58
Leo J. Susilo, et.al., Good Corporate Governance Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris Dalam Melaksanakannya
, h. 139
132
Governance adalah mencakup hal-hal yaitu landasan hukum, hak pemegang
saham dan fungsi pokok kepemilikan perusahaan, perlakuan adil terhadap pemilik saham, peranan stakeholders dalam penerapan Good Corporate
Governance , prinsip transparansi dalam pengungkapan informasi mengenai
perusahaan dan tanggung jawab manajemen perusahaan yang harus berpedoman pada pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance.
Berikut ini adalah pedoman pokok pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance
:
59
a. Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham. Kerangka yang
dibangun dalam Good Corporate Governance harus mampu melindungi hak-hak para pemegang saham. Hak-hak tersebut meliputi hak-hak dasar
pemegang saham, yaitu hak untuk 1 menjamin keamanan metode pendaftaran kepemilikan, 2 memindahkan saham yang dimilikinya, 3
memperoleh informasi yang relevan tentang perusahaan secara berkala dan teratur, 4 ikut berperan dalam memberikan suara dalam RUPS, 5
memilih anggota dewan komisaris dan direksi serta 6 memperoleh pembagian keuntungan perusahaan.
b. Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham. Kerangka Good
Corporate Governance harus menjamin adanya perlakuan yang sama
terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas
59
KPK, Pelaksanaan Good Corporate Governance. Artikel diakses pada tanggal 20 Agustus 2008 dari
http:www.kpk.go.id
133
dan asing. Seluruh pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan penggantian atau perbaikan atas pelanggaran dari hak-hak
mereka. Prinsip ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-saham yang berada dalam satu kelas, melarang praktek-praktek
insider trading dan self dealing serta mengharuskan anggota dewan
komisaris untuk melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi- transaksi yang mengandung benturan kepentingan conflict of interest.
c. Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan. Kerangka Good
Corporate Governance harus memberikan pengakuan terhadap hak-hak
stakeholders seperti ditentukan dalam undang-undang, dan mendorong
kerja sama yang aktif antara perusahaan dengan para stakeholders tersebut dalam
rangka menciptakan
kesejahteraan, lapangan
kerja dan
kesinambungan usaha. d.
Keterbukaan dan transparansi. Kerangka Good Corporate Governance harus menjamin adanya pengungkapan yang tepat waktu dan akurat untuk
setiap permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan. Pengungkapan ini meliputi informasi mengenai keadaan keuangan, kinerja perusahaan,
kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Di samping itu, informasi yang diungkapkan harus disusun, diaudit dan disajikan sesuai dengan standar
yang berkualitas tinggi. Manajemen juga diharuskan meminta auditor eksternal melakukan audit yang bersifat independent atas laporan
keuangan.
134
e. Akuntabilitas dewan komisaris. Kerangka Good Corporate Governance
harus menjamin adanya pedoman strategis perusahaan, pemantauan yang efektif terhadap manajemen yang dilakukan oleh dewan komisaris dan
akuntabilitas dewan komisaris terhadap perusahaan dan pemegang saham. Prinsip ini juga memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki
oleh dewan komisaris beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya kepada pemegang saham dan stakeholders
60
lainnya. Dalam menerapkan landasan hukum Good Corporate Governance,
perlu didukung oleh pemerintah. Landasan hukum tersebut antara lain undang-undang perburuhan, peraturan perbankan, ketentuan dan standar
akuntansi dan undang-undang perseroan terbatas. Peranan pemerintah untuk membuat dan mengawasi pelaksanaan undang-undang atau peraturan dengan
baik, akan memberikan pressure yang besar pada peningkatan Good Corporate Governance
.
60
Pendekatan stakeholders banyak digunakan dalam pembahasan etika bisnis. Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengamati dan menjelaskan secara analitis bagaimana berbagai unsur
dipengaruhi dan mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis. Pendekatan ini juga memetakan hubungan-hubungan yang terjalin dalam bisnis. Pada umumnya stakeholders dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok primer yang terdiri dari pemilik modal, karyawan, manajemen, kreditor, pesaing serta rekaman dan kedua kelompok sekunder yang terdiri dari pemerintah, kelompok sosial,
media massa dan masyarakat pada umumnya. Lihat Sonny A. Keraf, Etika Bisnis dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998, h. 89 - 90
135
A. Sejarah Singkat PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang