Proses dan Tahapan Audit Internal Pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

151

A. Proses dan Tahapan Audit Internal Pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang Proses audit atau disebut juga tahap-tahap audit merupakan kegiatan atau langkah yang dilakukan oleh auditor mulai dari rencana audit, pelaksanaan, sampai pad penerbitan laporan akuntan. Langkah-langkah ini perlu diketahui agar para auditor dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga ia dapat menjaga diri dari kemungkinan kesalahan fatal yang berupa kesalahan auditor yang dapat menimbulkan resiko audit, berupa kemungkinan terjadinya tuntutan di depan pengadilan, bahkan yang lebih fatal lagi berupa pencabutan izin praktek akuntan publik itu sendiri. Oleh sebab itu, setiap lembaga keuangan mengetahui bagaimana proses dan tahap audit internal, termasuk pula PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang. Audit internal pada PT. Bank DKI Cabang Tanah Abang disebut dengan Kontrol Internal Cabang KIC. KIC ini diperlukan untuk membantu tugas-tugas pimpinan cabang dalam bidang pengawasan atas seluruh kegiatan operasional cabang agar sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. Pengawasan oleh Kontrol 152 Internal Cabang dilakukan setelah proses operasional berikut klarifikasi rutin pada unit kerja di cabang dilaksanakan secara lengkap sehingga menjadi bagian terpisah dari kegiatan operasional rutin cabang. Pelaksanaan kontrol internal tersebut dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut : 71 1. Tahap perbandingan Membandingkan pos-posrekening dalam laporan keuangan neraca laba- rugi dan komitmen contingence pada periode tahun atau bulan saat audit dengan bulan atau tahun sebelumnya. 2. Tahap vouching Memeriksameneliti keabsahan voucherbukti pembukuan suatu transaksi di antaranya adalah kelengkapan tanda tangan pejabat yang berwenang. 3. Tahap konfirmasi Adalah meminta penjelasan kepada pihak lain untuk memastikan meyakinkan kebenaran bukti yang diperoleh. 4. Tahap analisa Adalah kegiatan untuk mempertajam dalam rangka mengambil kesimpulan yang benar dan tepat. 5. Audit hasil penjumlahan vertikal dan horizontal, apakah ada kesamaan. 71 Buku Pedoman Kerja Internal Kontrol Bank DKI Syari’ah 153 6. Tahap pengecekkan Melihat segala aktivitas pekerjaan dan kebijakan-kebijakan internal cabang apakah sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan yang berlaku. 7. Tahap inspeksi Meneliti sesuatu secara fisik, apakah sesuai dengan yang dilaporkan misalnya audit kas, persediaan CHBG dan warkat-warkat kliring. 8. Tahap verifikasi Adalah memeriksa suatu kebenaran perhitungan-perhitungan seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan lain sebagainya. 9. Tahap mentrasir Memeriksa suatu kebenaran transaksi dengan mengikuti suatu bukti dengan cara memeriksa tahapan sebelumnya seperti saldo rekening koran, nasabah, agar diperiksa bukti-bukti setoran tunai atau bukti-bukti pembayaran dan pembenahan lainnya. 10. Tahap sampling Karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka sering pula audit dilaksanakan melalui teknik sampling dengan metode random sampling, rusticated sampling dan field sampling. Demikian proses dan tahapan audit internal yang dilakukan oleh PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang. Dengan adanya proses dan tahapan audit internal ini, diharapkan kinerja perbankan syari’ah secara umum dan PT. Bank DKI 154 Syari’ah Cabang Tanah Abang khususnya, akan lebih maju dan tampil sebagai pioneer terdepan dalam upaya pelaksanaan audit internal.

B. Implementasi Good Corporate Governance Pada PT. Bank DKI Syari’ah