Lingkup Usaha PT. Ojid Kharisma Nusantara Kegiatan Produksi PT. Ojid Kharisma Nusantara

27

4.2 Lingkup Usaha PT. Ojid Kharisma Nusantara

PT. Ojid Kharisma Nusantara merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan ikan laut yang menghasilkan produk berupa fillet ikan. Berikut jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Ojid Kharisma Nusantara: a. Fillet Tuna Maguro b. Fillet Tuna Maguro Co c. Fillet Meka Swordfish dan lain-lain

4.3 Stuktur Organisasi PT. Ojid Kharisma Nusantara

4.3.1 Tenaga Kerja Perusahaan

Struktur organisasi yang ada pada PT. Ojid Kharisma Nusantara sangat sederhana, dimana Bapak Ir. Bambang sebagai pimpinan perusahaan yang mengawasi serta bertanggung jawab akan kelangsungan perusahaan dan menghitung segala pemasukan serta pengeluaran perusahaan dengan dibantu oleh beberapa karyawan yang dibagi pada beberapa divisi yakni divisi administrasi dan keuangan, divisi produksi serta divisi pemasaran. Adapun tugas dan kewajiban dari masing-masing divisi dalam perusahaan adalah: 1. Bagian Administrasi Bagian administrasi bertugas untuk mencatat pengeluaran dan pendapatan penjualan produk ikan, pembuatan faktur, pemberian gaji kepada karyawan, pencatatan stock barang dan pemesanan, kliring bank serta pengelolaan modal perusahaan dan penagihan piutang. 28 2. Bagian produksi Bagian produksi bertanggung jawab dalam penanganan produk ikan, pembersihan dan pemotongan ikan, penyaringan telur ikan, pengemasan, penyimpanan produk ikan, grading mutu ikan sebelum di distribusikan. 3. Bagian Pemasaran Bagian pemasaran bertugas untuk memasarkan dan menginformasikan harga dan jenis produk ikan dan turunannya kepada konsumen dan calon konsumen. Sistem pemasaran yang digunakan sampai saat ini dengan cara door to door mengunakan proposal dan sampel produk. PT. Ojid Kharisma Nusantara memiliki 8 karyawan yang terbagi pada tiap divisi yang ada. 1 orang pada divisi administrasi dan keuangan, 4 orang pada bagian produksi, 2 orang pada bagian pemasaran, serta 1 orang pada bagian keamanan. Tabel 2. Latar Belakang Pendidikan Karyawan PT. Ojid Kharisma Nusantara No Latar belakang Pendidikan Jumlah Karyawan 1 Sekolah Dasar 3 orang 2 Sekolah Menengah Pertama 2 orang 3 Sekolah Menegah Atas 2 orang 4 Strata 1 1 orang TOTAL 8 orang Sumber :Data primer diolah 2010 29 Berikut bagan struktur organisasi pada PT. Ojid Kharisma Nusantara. Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Ojid Kharisma Nusantara Sumber : Data Primer diolah 2010

4.3.2 Hari dan Jam Kerja Perusahaan

Jam kerja yang diterapkan oleh PT. Ojid Kharisma Nusantara sendiri yakni dimulai pada pukul 08:00 sampai dengan pukul 16:00 WIB, kecuali pada hari Sabtu, yakni mulai pukul 08:00 sampai dengan pukul 15:00 WIB. Hari kerja sendiri yakni selama enam hari mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu.

4.3.3 Kompensasi Karyawan

Gaji karyawan pada PT. Ojid Kharisma Nusantara berkisar antara Rp. 600.000,- sampai dengan Rp. 1.300.000,-. Selain gaji pokok, ada juga upah lembur jika memang diperlukan, dan para karyawan juga mendapatkan tunjangan berupa Tunjangan Hari Raya THR. Pemilik Perusahaan Bagian Pemasaran Bagian Administrasi Bagian Produksi Empat orang staff bidang Satu orang staff bidang Bagian Keuangan 30

4.4 Fasilitas dan Teknologi PT. Ojid Kharisma Nusantara

4.4.1 Fasilitas Perusahaan

Fasilitas yang dimiliki oleh PT. Ojid Kharisma Nusantara demi menunjang segala kegiatan perusahaan yakni: a. Ruang Produksi Ruang produksi terletak pada bagian depan yang berukuran kurang lebih 4x6m 2 yang didalamnya juga termasuk gudang tempat penyimpanan ikan yang nantinya akan melalui proses produksi. Pada ruangan ini terdapat beberapa alat yang akan digunakan untuk proses produksi seperti mesin pendingin, pisau, talenan serta mesin vakum sealer. b. Ruang Kantor dan Ruang Rapat Ruangan kantor sendiri berukuran kurang lebih 3x5m 2 yang terletak pada bagian belakang dan digunakan untuk menerima tamu, dengan beberapa fasilitas seperti pesawat telepon, komputer, printer dan beberapa meja dan kursi untuk tamu dan rapat. c. Ruang Mushola PT. Ojid Kharisma Nusantara juga menyediakan ruang mushola untuk para karyawan dalam melakukan aktivitas ibadahnya. d. Mesin Pendingin freezer Mesin pendingin digunakan sebagai media penyimpanan bahan baku yang belum dan telah melalui proses produksi. Dan demi kelancaran proses produksi, PT. Ojid Kharisma Nusantara menyediakan 5 unit mesin pendingin freezer. Mesin pendingin berada dalam ruang produksi untuk memudahkan dalam proses produksi. 31 e. Alat Transportasi Sarana penunjang untuk penawaran dan pemasaran produk, PT. Ojid Kharisma Nusantara memiliki 1 unit mobil pick up tertutup dan 4 unit motor. Semua alat transportasi yang ada hanya digunakan untuk keperluan perusahaan.

4.4.2 Teknologi Perusahaan

Teknologi yang digunakan oleh PT. Ojid Kharisma Nusantara sangat sederhana, dan hampir semua kegiatan produksi masih dilakukan secara manual. Pada proses penyimpanan dilakukan dengan menggunakan mesin pendingin freezer, pemotongan ikan dilakukan dengan menggunakan pisau dan talenan, selanjutnya proses pengepakan dilakukan menggunakan sealer mesin vakum.

4.5 Kegiatan Produksi PT. Ojid Kharisma Nusantara

Kegiatan produksi yang ada pada PT. Ojid Kharisma Nusantara meliputi beberapa tahap yakni penyimpanan, penyortiran dan pembersihan, pembuatan fillet dan pengepakan packaging. Semua kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pembelian Bahan Baku Proses pertama yang dilakukan pada kegiatan produksi perusahaan yakni pembelian bahan baku. Pembelian bahan baku dilakukan di daerah Muara Baru, Jakarta Utara yang menjadi pelabuhan bongkar muat ikan di daerah Jakarta. Pada proses ini, ikan yang dibeli hanyalah ikan yang telah dipesan sebelumnya oleh mitra dari PT. Ojid Kharisma Nusantara. Proses 32 pengambilan ikan sendiri, PT. Ojid Kharisma Nusantara menggunakan mobil bak tertutup yang nantinya akan diisi dengan es untuk menjaga kesegaran ikan. b. Penyimpanan Proses penyimpanan yang dilakukan oleh PT. Ojid Kharisma Nusantara tidak lama, karena sehari setelah ikan disimpan, kemudian langsung dilakukan proses produksi. Dalam proses penyimpanan, PT. Ojid Kharisma Nusantara menggunakan mesin pendingin freezer untuk menjaga kesegaran ikan dengan suhu dibawah -15 C. c. Penyortiran dan Pembersihan Ikan segar yang telah dipesan dan melalui proses pendinginan langsung dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada ikan, lalu diolah menjadi fillet dengan cara pembersihan isi perut ikan dan pengulitan dan hanya bagian daging saja yang akan dikemas dan dipasarkan. Pada proses ini, daging fillet harus benar-benar bersih baik dari kotoran maupun bagian ikan lainnya seperti tulang, selaput perut ataupun kulit. d. Pembuatan Fillet Pembuatan fillet merupakan inti dari proses produksi pada PT. Ojid Kharisma Nusantara, karena fillet inilah yang nantinya akan dipasarkan ke hotel, restoran-restoran serta supermarket yang menjadi mitra dari PT. Ojid Kharisma Nusantara. Alat-alat yang digunakan pada proses ini antara lain pisau, talenan, timbangan serta mesin vakum sealer. 33 Peralatan yang biasa dipergunakan dalam melakukan proses pembuatan fillet diantaranya: 1. Pisau. Pisau yang digunakan untuk penyayatan fillet umumnya berbentuk panjang dan ramping. Kadang-kadang untuk pengulitan fillet lebih disukai pisau fillet yang sudah usang sehingga bentuknya lebih tipis dan ramping. Jenis-jenis pisau lainnya juga harus tersedia sesuai dengan jenis pekerjaan seperti membuang sirip dan memotong tulang belakang. 2. Pengasah pisau. Pisau untuk membuat fillet ikan harus tajam agar sayatan daging ikan permukaannya halus. Pisau harus diasah dalam dua tahap. Pengasahan pertama dengan gerinda atau batu asah guna memperoleh bentuk sudut dan ujung yang dikehendaki lalu pengasahan kedua dengan pengasah batang baja bulat yang bergerigi halus. Pengasah baja sangat sering digunakan pada waktu kerja. 3. Talenan. Terbuat dari papan kayu atau lebih baik lagi papan komposit sejenis plastik karena mudah dibersihkan dari pada papan kayu. 4. Meja. Meja pembuatan fillet harus dibuat dengan konstruksi dari aluminium atau baja tahan karat pada permukaannya dan mudah dibersihkan. Bagian tengah dari meja harus lebih rendah dari permukaan meja kerja dan harus mempunyai lubang penirisan. Pembuatan ikan fillet sendiri sebenarnya tidak sulit seperti yang dibayangkan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: 34 Gambar 3. Alur Pembuatan Ikan Fillet di PT. Ojid Kharisma Nusantara Sumber: PT. Ojid Kharisma Nusantara 2010 Gambar di atas menunjukkan bagaimana alur pembuatan ikan fillet, mulai dari penyortiran ikan, pencucian ikan, sampai proses pengepakan fillet sebelum fillet dipasarkan. Sebelum dilakukan proses pembuatan fillet, ikan yang telah dikirim terlebih dahulu masuk kedalam mesin pendingin pada proses penyimpanan untuk menjaga kesegaran ikan. Setelah itu dilakukan penyortiran ikan sesuai dengan pesanan, lalu ikan dicuci untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada ikan. Setelah dicuci, ikan mulai dipotong bagian dagingnya untuk memperoleh fillet, lalu dikemas dalam plastik dan dilakukan vakum untuk menghilangkan udara dalam plastik agar daging ikan dapat awet lebih lama. Penyortiran ikan Pencucian ikan Pembuatan fillet Pengepakan fillet ke cool box Pengemasan dalam plastik lalu di vacum Penimbangan fillet sesuai pesanan 35 e. Prosedur Pengolahan Teknik pembuatan fillet ikan secara umum diketahui adalah sebagai berikut : 1. Sisi ikan disayat dari belakang sirip sampai ke belakang kepala. 2. Penyayatan dilakukan mulai dari arah kepala ke arah ekor sepanjang sirip punggung, sayatan hanya sedalam tulang belakang. 3. Dari arah tulang belakang disayat sepanjang sirip punggung menuju arah ekor. Pisau harus dipegang sejajar dengan tulang rusuk, dan duri kecil ikut terpotong. 4. Pada ujung rusuk dipotong sampai ke ekor. Setelah pemotongan pada rusuk, pisau didatarkan pada tulang belakang. Ambil fillet dimana fillet harus dibersihkan dari selaput perut atau sirip. 5. Tulang duri pada fillet dapat dibuang dengan mengiris bentuk “V” pada daging. 6. Penyayatan dilakukan dari ekor sampai ke sudut di belakang leher. f. Pengulitan Fillet Fillet ada yang dikuliti ada pula yang berkulit tergantung jenis ikan maupun permintaan pasar. Cara pengulitan dapat dilakukan dengan melepas kulit dari daging atau dengan cara penyayatan. Cara pengulitan yang hanya melepas kulit dari fillet dilakukan dengan memotong daging pada ujung bagian ekor, lalu pisau didorong ke depan sejajar dengan meja. Hasilnya fillet tanpa kulit, tetapi membran di bawah kulit masih menyatu 36 dengan daging. Membran ini menjaga daging tetap lembab. Bila membran dibuang akan memacu penurunan mutu karena pembusukan lebih cepat. Beberapa jenis ikan mempunyai lapisan daging yang gelap berada di bawah membran ini. Dengan membuang lapisan daging gelap penampakan daging lebih bagus dan dapat mempertahankan mutu fillet beku waktu disimpan. Akan tetapi bila lapisan ini dibuang menyebabkan rendemen lebih rendah. Karena itu untuk memutuskan apakah perlu pengulitan atau tidak harus dipertimbangkan faktor ekonomis, daya awet dan tujuan penggunaan produk akhir. g. Penanganan Fillet Fillet yang diperoleh harus segera dipack dalam wadah yang sesuai secepatnya. Setiap saat fillet harus didinginkan untuk mencegah penurunan mutu dan selalu menjaga kebersihan. Fillet umum digunakan dalam pembuatan fish block atau tujuan lain. Fish block adalah fillet tanpa tulang yang dicetak dengan menekan fillet dalam suatu cetakan kayu atau aluminium kemudian dibekukan menjadi suatu balok ikan yang padat dengan dimensi tertentu. Fillet dipotong persegi di ujungnya dan dimasukkan ke dalam box apakah diletakkan sejajar atau melintang terhadap panjang box. Ujung fillet yang tebal diletakkan pada sisi box. Bagian tengah yang melengkung karena ditempati bagian fillet yang tipis harus ditambahkan fillet lagi lalu seluruhnya ditekan. Penyusunan dan penekanan dilakukan berulang sampai box sedikit berlebih. Box lalu ditutup, ditekan dan permukaan diratakan. Cetakan dan 37 box kemudian ditempatkan dalam contact plate freezer dan dibekukan sampai –38 C selama 3 jam atau kurang. Dalam bentuk balok fillet mudah disimpan, diangkut, dan ditangani. Selanjutnya “fish block” dapat dipotong dalam bentuk stick atau portion. h. Pengepakan packaging Setelah semua proses di atas selesai, maka ikan yang telah menjadi fillet akan melalui proses pengepakan packaging sesuai dengan ukuran yang telah dipesan oleh pelanggan dari PT. Ojid Kharisma Nusantara. Dalam proses pengepakan ini alat yang digunakan adalah mesin vakum. Dan fillet yang telah divakum, dimasukkan dalam cool box agar daging tetap dalam keadaan segar. i. Distribusi dan Pemasaran PT. Ojid Kharisma Nusantara telah bermitra dengan beberapa hotel, restoran, serta swalayan. Pada proses pendistribusian, fillet yang akan dikirim tersebut merupakan fillet yang telah dipesan, sehingga tidak akan terjadi penumpukan bahan baku dalam gudang. Dalam proses pendistribusian ini PT. Ojid Kharisma Nusantara menggunakan kendaraan roda empat yang khusus untuk mengangkut bahan baku yang berupa ikan agar tetap dalam keadaan dingin dan segar. Mitra dari PT. Ojid Kharisma Nusantara sampai saat ini hanya mencakup pada wilayah Jakarta saja, dan kebanyakan adalah restoran Jepang seperti Sakana, Honsen, Zhuma, Sushisei dan lain-lain. Berikut Tabel pemasaran produk fillet ikan PT. Ojid Kharisma Nusantara. 38 Tabel 3. Pemasaran Produk PT. Ojid Kharisma Nusantara Mitra PT.Ojid Kharisma Nusantara Hypermarket Hypermart Japanese Supermarket Cosmo, Masuya Hotel Mulia, Crystal, Meredien, Sultan, Four Season, Park Land, Niko, Mahakam. Restoran Sakana, Honsen, Zhuma, Sushisei, Z’ Bistro, Hananoya, Haporio, Cikiyote, Aoki, Buffet, Pab Café, Akasia Catering, Oke Sushi, Tokyo Kitchen, Happy Met, Edogin, Ra Sushi, Sosial House, Sushi Yobu, Sobu Yobu. Sumber: Data Primer 2010

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pendapatan Usaha Pengolahan Fillet Ikan PT. Ojid Kharisma

Nusantara Analisis pendapatan pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi kegiatan usaha pertaniandalam satu tahun, dengan tujuan untuk membantu perbaikan pengelolaan usatani. Analisis pendapatan usahatani bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan. Suatu usahatani dikatakan menguntungkan juka selisih antara penerimaan dengan pengeluaran bernilai positif. Semakin besar selisih antar penerimaan dengan pengeluaran, maka semakin menguntungkan suatu usahatani. Selisih tersebut dinamakan pendapatan atas biaya tunai jika penerimaan totalnya dikurangkan dengan biaya tunai. Sedangkan pendapatan total usahatani diperoleh dari selisih antar peneriamaan hasil produksi dengan pengeluaran total usaha tani total farm expense. Analisis pendapatan usaha dilakukan pada salah satu perusahaan home industry yang bergerak dibidang pengolahan ikan laut yakni PT. Ojid Kharisma Nusantara dengan produk utamanya fillet ikan. Dengan demikian dapat dilihat sejauh mana usaha pengolahan fillet ikan dapat memberikan pendapatan yang menguntungkan. Selain menghitung biaya-biaya dan pendapatan usaha pengolahan fillet ikan di PT. Ojid Kharisma Nusantara, penelitian ini juga menghitung Net BC Rasio, Break Even Point BEP serta Payback Period PP dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar usaha tersebut memberikan manfaat untuk diusahakan dari hasil perhitungan di atas.