Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

12 Ikan air tawar yang biasanya menjadi bahan untuk dijadikan sebagai fillet yakni: Lele, Nila, Gurame, dan Ikan Mas, sedangkan ikan laut yakni Kakap, Salmon, Kerapu, Pari, Tuna dan lain-lain.

2.2 Penelitian Terdahulu

Kusumawarni 2003 mengenai tingkat pendapatan petani pembenihan ikan hias air tawar dan ikan konsumsi ikan hias. Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh informasi bahwa penerimaan yang diperoleh petani ikan hias air tawar selama satu tahun sebesar Rp. 28.800.000 dengan nilai RC Rasio sebesar 6,24 persen. Sementara itu, untuk tiga jenis ikan konsumsi, pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 932.408,81 dengan nilai RC Rasio sebesar 2,24 persen. Alireza 2002 dengan penelitian berjudul “Studi Kelayakan Agribisnis Ikan Hias Air TawarSkala Kecil” menghasilkan NPV positif sebesar Rp. 22.095.717, IRR sebesar 68,97 dan Net BC Rasio sebesar 3,95 serta Payback Period nya 3 tahun 11 bulan. Sedangkan usaha skala besar menghasilkan NPV sebesar Rp. 51.950.085, IRR sebesar 84,28, Net BC Rasio 4,54 dan dengan Payback Period 3 tahun 1 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa agribisnis ikan hias air tawar baik skala kecil maupun skala besar masih layak untuk dijalankan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa agribisnis ikan hias air tawar skala besar kurang sensitif terhadap perubahan harga output, harga input dan tingkat suku bunga. Setiap kenaikan harga output sebesar 25, kenaikan harga input sebesar 15, penurunan harga input sebesar 15 dan kenaikan tingkat suku bunga menjadi 20 tidak menyebabkan usaha menjadi tidak layak. Sedangkan agribisnis 13 ikan hias air tawar tidak layak jika terjadi penurunan harga input yang diikuti oleh kenaikan tingkat suku bunga. Inayah 2006 mengenai analisis pendapatan usahatani padi diperoleh pendapatan bersih petani pemilik yaitu sebesar Rp. 3.110.000 dan petani penggarap sebesar Rp. 1.750.000. RC rasio untuk petani pemilik sebesar 1,5 dan petani penggarap sebesar 1,26 yang berarti usahatani padi sudah efisien dan layak diusahakan serta memberikan pendapatan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

2.3 Alur Pemikiran Penelitian