Berita dengan judul : “Lebih 50 Publik Kota tidak Puas terhadap

bencana yang melanda Indonesia ”. “di kalangan perkotaan, kepuasan masyarakat merosot menjadi 36,6 dan di kalangan pelajar sebesar 37,5. Ini menunjukkan publik menginginkan menteri yang lebih kompeten, punya leadership dan militan dalam mencari solusi ” 2. Anas Urbaningrum Ketua Umum Partai Demokrat “soal apakah pascaevaluasi itu perlu ada perombakan kabiet atau tidak, Presidenlah yang paling tahu ” 3. Daniel Sparringa Staf khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. “pada akhirnya siapa yang harus digeser dan digusur itu hak dan keputusan Presiden ” Paragraf 13 Paragraf 14 Paragraf 15 Pernyataan Agustinus Budi Prasetyohadi Direktur strategi pemenangan LSI. “tingkat kepuasan terhadap Budiono tidak menyentuh angka 50. Hanya 32,9 dari kalangan perkotaan dan 49,9 dari kalangan perdesaan yang menyatakan puas terhadap Budiono. Dari kalangan pelajar, yang mengaku puas dengan kinerja Budiono Cuma 36,6 ” Paragraf 10 Penutup Daniel Sparringa Staf khusus Presiden Bidang Paragraf 15 Komunikasi Politik. “pada akhirnya siapa yang harus digeser dan digusur itu hak dan keputusan Presiden ” Skrip Who 1. Agustinus Budi Prasetyohadi Direktur strategi pemenangan LSI 2. Anas Urbaningrum Ketua Umum Partai Demokrat 4. Daniel Sparringa Staf khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. What Lebih 50 Publik tidak puas dengan Budiono Why Sosok Budiono tidak mampu mengisi kelemahan SBY When 1- 10 Oktober 2010 Where 1. Jakarta 2. Istana Bogor How Presiden akan menggelar evaulasi kabinet di Istana Bogor Tematik paragraf proposisi, hubungan antar kalimat Detail, koherensi, bentuk kalimat 1. Setahun pemerintahan Presiden SBY dan Wapres Budiono menghasilkan empat angka merah dalam rapor yang dikeluarkan Lingkaran Survei Indonesia LSI 2. Publik ingin wakil presiden seperti JK yang dianggap memiliki karakter yang cepat dan tegas dalam bekerja. Retoris Leksikon Makro dan mikro Rapor : buku yang berisi nilai prestasi Paragraf 5 Grafis 1. Tampak foto aksi mahasiswa dengan tidur di depan istana Negara dan foto aksi seorang mahasiswa sedang memeluk guling. 2. Tampak hasil survei yang dikeluarkan LSI tentang tingkat kepuasan publik. Pada tanggal 21 Oktober 2010 Media Indonesia kembali membahas berita tentang Satu Tahun Pemerintahan SBY - Budiono. Pada edisi kali ini Media Indonesia membahas Survei yang dikeluarkan oleh Lingakaran Survei Indonesia LSI yang dilakukan selama bulan Oktober dan dirilis pada tanggal 20 Oktober mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. 10 Dari sudut Sintaksis, Headline yang ditampilkan Media Indonesia “Lebih 50 Publik Kota tidak Puas terhadap Budiono”. Headline yang ditulisan Media Indonesia langsung menyoroti sosok Budiono yang dikeluarkan survei LSI dengan hasil tidak puas dari Publik kota. Itu disebabkan karena adanya kasus yang mengganjal dari Budiono, yakni kasus Century. Kemudian dilanjutkan Lead, Lead yang ditampilkan Media Indonesia “Sebagian besar masyarakat justru merindukan sosok JK yang dianggap mampu mengisi kelemahan SBY”. Dari Lead yang ditampilkan, jenis lead ini merupakan quotation lead karena merupakan pernyataan dari Agustinus Budi Prasetyohadi. Dari lead ini, Media Indonesia mengaggap sosok Budiono tidak pas mendampingi SBY yang lebih hati-hati dalam mengambil keputusan sehingga ditafsirkan sebagai sosok yang lamban. Media Indonesia menganggap sosok JK lah yang lebih cocok mendampingi SBY. 10 Hasil wawancara dengan Abdul Kohar, Asisten Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia pada tangga 30 Juni 2011 pada pukl 17.00 Latar yang ditampilkan Media Indonesia menyoroti hasil negatif dikeluarkan Lingkaran Survei Indonesia LSI yang mengahasilkan empat angka merah dalam pemerintahan. Empat angka merah itu diberikan untuk kinerja hubungan Internasional, kinerja ekonomi, kinerja hukum, dan kinerja politik. Media Indonesia mengambil narasumber untuk pemberitaan ini dari pihak LSI yakni Agustinus Budi Prasetyohadi Direktur strategi pemenangan LSI, Anas Urbaningrum Ketua umum Partai Demokrat dan Daniel Sparringa Staf khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. Namun lebih banyak diambil kutipan dari pihak LSI karena terkait penjelasan tentang hasil survei. Dari kutipan yang diambil dari Agustinus Budi Prasetyohadi, hampir semua membahas hasil merah yang ditampilkan LSI. Hanya sedikit yang membahas hasil positif yang dihasilkan pemerintah. kutipan pernyataan Budi yang menunjukan hasil merah yakni “kan katanya pertumbuhan ekonomi Indonesia 6 lebih, keadaan rupiah makin membaik,tetapi di tingkat bawah tidak begitu. Bukitnya harga naik, masyarakat semakin sulit membeli kebutuhan pokok.” “pemerintah dianggap absen melindungi warga minoritas” “di kalangan perkotaan, kepuasan masyarakat merosot menjadi 36,6 dan di kalangan pelajar sebesar 37,5. Ini menunjukkan publik menginginkan menteri yang lebih kompeten, punya leadership dan militan dalam mencari solusi” Dari pernyataan itu, menyoroti bagaimana tingkat ekonomi hanya dirasakan oleh sebagian orang. Kata “pertumbuhan ekonomi Indonesia 6, keadaan rupiah makin membaik” ini membuktikan kalau ekonomi Indonesia hanya mementingkan kalangan tertentu saja, dan tidak benar-benar menyentuh kalangan mikro, terbukti harga-harga semakin naik. Dari kinerja hukum, angka merah yang dikeluarkan LSI karena munculnya kasus penganiayaan terhadap jemaat Ahmadiyyah dan HKBP. Disisi lain, tingkat kepuasan secara keseluruhan dari masyarakat perkotaan menurun menjadi 36,6 dan di kalangan pelajar sebesar 37,5. Ini menunjukkan masyarakat memang hanya sedikit yang puas terhadap pemerintah. Pada analisis Skrip dapat dilihat dari unsur kelengkapan berita yakni 5W+1H yaitu: Who Agustinus Budi Prasetyohadi, Anas Urbaningrum, Daniel Sparringa What Lebih 50 Publik tidak puas dengan Budiono, Why Sosok Budiono tidak mampu mengisi kelemahan SBY When 1 – 10 Oktber 2010, Where Jakarta, Istana Bogor, How Presiden akan menggelar evaulasi kabinet di Istana Bogor. Yang ditonjolkan dalam pemberitaan ini adalah sosok Budiono yang tidak mampu mengisi kelemahan SBY. Selama ini masyarakat pun menilai sosok SBY terlalu berhati-hati dan terkesan lamban, karena itulah Budiono yang sebagai wakilnya dianggap tidak mampu mengisi kelemahan SBY. Tingkat kepuasan terhadap Budiono tidak menyentuh angka 50, hanya 32,9 dari kalangan perkotaan dan 49,9 dari kalangan perdesaan. Sebagian masyarakat merindukan sosok JK yang dianggap memiliki karakter cepat dan tegas dalam bekerja. Ada 2 tema yang diangkat dalam berita ini, tema pertama yakni Setahun pemerintahan Presiden SBY dan Wapres Budiono menghasilkan empat angka merah dalam rapor yang dikeluarkan Lingkaran Survei Indonesia LSI. Pada tema pertama ini Media Indonesia langsung mengagkat tentang hasil survei yang dilakukan LSI mengenai tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah yang menghasilkan empat angka merah. Yakni dibidang ekonomi, hukum, hubungan Internasional, dan kinerja politik. Dari keempat bidang itu, tingkat kepuasan nya tidak menyentuh angka 50. Pada tema yang kedua dalam pemberitaan ini, Publik ingin wakil presiden seperti JK yang dianggap memiliki karakter yang cepat dan tegas dalam bekerja. Pada tema ini, sosok Budiono diangkat tetapi bukan dari keberhasilannya dalam membantu SBY namun karena sosok Budiono tidak bisa menutupi kekurangan SBY. Sosok JK kembali dimunculkan karena dalam survei LSI, sebagian besar masyarakat justru merindukan sosok JK yang dianggap mampu megisi kelemahan SBY. Dari aspek Retoris Media Indonesia memperlihatkan dengan perangkat leksikon untuk menonjolkan yakni Kata makro dan mikro merupakan kata yang ada pada kalimat “performa ekonomi makro dan mikro”. Kata makro merupakan kata ganti dari kalangan pasar bebas, dan kalangan mikro merupakan kata ganti dari kalangan miskin. Penggunaan kata “rapor” dalam penulisan berita di Media Indonesia, adalah untuk lebih menarik perhatian pembaca karena dalam berita tersebut terkait evaluasi. Kata rapor sendiri berarti buku hasil prestasi belajar, namun Media Indonesia memilih kata ini bukan dari pengertian tersebut, tetapi lebih kepada kata ganti sebagai hasil dari pemerintahan selama satu tahun pemerintahan SBY.

4. Komodifikasi Berita di Media Indonesia

Pada penelitian ini menggunakan teori ekonomi politik. Di dalam teori ekonomi politik ada 3 entry consep yakni yaitu komodifikasi, spasialisasi dan strukturasi namun dalam penelitian ini khusus membahas tentang komodifikasi karena komodifikasi terkait perubahan isi dari suatu media yang bisa menjadi nilai tukar. Commodification komodifikasi menurut Vincent Mosco digambarkan sebagai sebuah perubahan nilai fungsi atau guna menjadi sebuah nilai tukar. Kaitannya dalam berita Satu tahun pemerintahan SBY - Budiono yakni adanya sisi yang ditonjolkan oleh Media Indonesia untuk menjadikannya menjadi nilai tukar atau keuntungan. Ada 3 judul yang berkaitan dengan berita satu tahun pemerintahan SBY - Budiono di Media Indoensia. Di edisi 19 Oktober 2010 adalah pertemuan pemimpin lembaga negara yang terjadi di Gedung DPR. Pada edisi 20 Oktober 2010, berita yang disajikan di Media Indonesia adalah tentang gesekan yang terjadi antara Demokrat dan Golkar. Pada edisi 21 Oktober 2010, berita yang disajikan di Media Indonesia adalah tentang hasil survei dari Lingakaran Survei Indonesia LSI terkait tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan SBY - Budiono. Dari ketiga berita yang disajikan tentu menyedot perhatian publik dan dengan mendapat banyak perhatian dari publik tentu Media Indonesia mendapat keuntungan dari hasil penjualan dengan menyajikan Headline berita tersebut. Bentuk komodifikasi dalam komunikasi ada tiga macam yakni Intrinsic commodification komodifikasi intrinsik atau komodifikasi isi, Ekstrinsik commodification komodifikasi ekstrinsik atau komodifikasi khalayak, Cybernetic commodification komodifikasi cibernetik. Pertama, Intrinsic commodification komodifikasi intrinsik atau komodifikasi isi yakni proses pengubahan pesan dari sekumpulan data ke dalam sistem makna dalam wujud produk yang dapat dipasarkan seperti paket produk yang dipasarkan oleh media. Jadi dalam komodifikasi Intrinsik mengubah isi menjadi nilai tukar. Kaitannya dengan penelitain ini adalah pada proses pembuatan berita di Media Indonesia. Prosesnya berawal dari rapat tingkat kompartemen pada jam 9 dan namanya rapat proyeksi untuk memproyeksikan apa berita-berita yang menarik keesokan harinya, hasil rapat itu yang dihadiri semua kompartemen itu dilaporkan di rapat budjet pukul 12 nah disitu berita apa yang dirapatkan dan dihasilkan muat di halaman berapa berita itu, hingga pukaul 12 itu belum menentukan apa berita utamanya baru kita menentukan berita utamanya itu di pukul setengah 3 disitu baru akan ditentukan judulnya apa, materinya apa kalau kurang ya harus dicari dan mana yang harus di kejar di pukul setengah 3 itu jadi apa pertimbangan utama satu isu menjadi berita utama dari pada yang lain lebih kepada apa yang menurut kami penting untuk di jual kepada publik. 11 Dari setiap rapat tersebut, modifikasi disetiap pemberitaan di Media Indonesia akan di lakukan sesuai dengan ideologis dari Media Indonesia agar lebih menarik dan tentu diharapkan untuk mendapat keuntungan. Nilai keuntungan koran ditentukan dari oplah perhari, luas 11 Hasil wawancara dengan Abdul Kohar, Asisten Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia pada tangga 30 Juni 2011 pukul 17.00 penyebarannya dan seberapa besar pengaruh berita-berita headline mempengaruhi opini publik ditindak lanjuti pemberitaannya oleh media massa lain tv, radio, koran, online dan pihak-pihak pemegang kebijakan. Kedua, Ekstrinsik commodification komodifikasi ekstrinsik atau komodifikasi khalayak yakni proses modifikasi peran media massa oleh perusahaan media dan pengiklan dari fungsi awal sebagai konsumen media kepada konsumen produk yang bukan media di mana perusahaan media memproduksi kahlayak dan kemudian menyerahkannya pada pengiklan. Jadi komodifikasi ekstrinsik adalah khalayak atau pembaca yang bisa menjadi nilai jual. Kaitannya dengan berita satu tahun pesmerintahan SBY - Budiono adalah dengan proses komodifikasi isi seperti yang diatas dan akhirnya menyajikan berita yang menarik perhatian publik seperti momen satu tahun pemerintahan SBY - Budiono, tentu Media Indonesia mendapatkan keuntungan dengan jumlah pembaca yang banyak. Dengan jumlah pembaca dan wilayah sebaran koran yang berskala nasional, tentu dapat menjadi nilai jual kepada pengiklan karena dengan jumlah tersebut tentu pengiklan tidak akan ragu mengeluarkan dana untuk memasang iklan di Media Indonesia. Ketiga, Cybernetic commodification komodifikasi cibernetik yakni yakni proses mengatasi kendali dan ruang. Dalam prakteknya dapat dibagi dua, yaitu: a. Komodifikasi intrinsik adalah khalayak sebagai media yang berpusat pada pelayanan jasa rating khalayak. Media cetak bukan dari rating khalayak namun dari banyaknya oplah karena banyak segmen pada

Dokumen yang terkait

PEMBERITAAN MEDIA CETAK TENTANG 100 HARI PEMERINTAHAN SBY(Analisis Framing Headline pada Harian Kompas dan Jawa PosEdisi 28-29 Januari 2005)

0 5 1

ANALISIS FRAMING PADA PEMBERITAAN ALIRAN AL QIYADAH AL ISLAMIYAH DI HARIAN MEDIA INDONESIA

0 6 131

Konstruksi Realitas Media Massa (Analisis Framing Pemberitaan Korupsi M. Nazaruddin di Harian Republika)

1 8 148

PEMERINTAH DALAM KONSTRUKSI MEDIA (Analisis Framing dalam Pemberitaan Intimidasi PNS Pemerintah Dalam Konstruksi Media (Analisis Framing dalam Pemberitaan Intimidasi PNS Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali di Harian Solopos Edisi 18-25 Februari 2013).

0 1 15

Analisis Framing Pemberitaan Intimidasi Boyolali di Harian Solopos Edisi 18-25 Februari 2013 Pemerintah Dalam Konstruksi Media (Analisis Framing dalam Pemberitaan Intimidasi PNS Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali di Harian Solopos Edisi 18-25 Februa

0 1 16

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN CIVIL VIOLENCE FPI DI MEDIA MASSA ( Studi Analisis Framing Media Surat Kabar Harian Solopos Terhadap Pemberitaan Civil Violence FPI di Gandekan Solo ).

0 0 11

Konstruksi Pemberitaan Satu Tahun Kabinet Kerja di Media Massa Nasional (Analisis Framing Robert Entman Mengenai Pemberitaan Satu Tahun Kabinet Kerja di Majalah Gatra)

0 0 12

Konstruksi Pemberitaan Satu Tahun Kabinet Kerja di Media Massa Nasional (Analisis Framing Robert Entman Mengenai Pemberitaan Satu Tahun Kabinet Kerja di Majalah Gatra)

0 0 2

Konstruksi Pemberitaan Satu Tahun Kabinet Kerja di Media Massa Nasional (Analisis Framing Robert Entman Mengenai Pemberitaan Satu Tahun Kabinet Kerja di Majalah Gatra)

0 0 9

Konstruksi Pemberitaan Satu Tahun Kabinet Kerja di Media Massa Nasional (Analisis Framing Robert Entman Mengenai Pemberitaan Satu Tahun Kabinet Kerja di Majalah Gatra)

0 1 20