Berita dengan judul “Demokrat Nilai Posisi Golkar di Sekber Sia-Sia”
yang menjadi urusan fraksi
atau partai
masing-masing ” Setya
Novanto 4.
“pihaknya masih
terikat dengan hasil Kongres
bali yang
meneteapkan PDIP
sebagai partai
penyeimbang. PDIP
tidak mau menjadi alat Demokrat
untuk menakut-nakuti
Golkar.” Puan Maharani
Penutup Evaluasi
itu berpeluang
berujung apda permobakan kabinet sehingga wapres
Boediono pun
terpaksa memepersingkat
kunjungannya ke China agar bisa
menghadiri rapat
tersebut. Skrip
Who Demokrat dan Golkar
What Gesekan antara Demokrat
dan Golkar Why
Demokrat menilai sia – sia
keberadaaan Golkar
di Sekber
When 6 Mei 2010
Where Jakarta
Istana Bogor Bali
Paragraf 2
How Presiden akan menggelar
rapat kabinet di Istana Bogor,
evaluasi itu
berpeluang berujung
perombakan kabinet. Tematik
paragraf proposisi,
hubungan antar
kalimat Detail,koherensi,
bentuk kalimat 1. Partai
Demokrat melancarkan
serangan kepada Partai Golkar.
2. gesekan antara Demokrat dan
Golkar dipicu
wacana perombakan
kabinet. Golkar ingin menambah
jumlah Paragraf 2
Paragraf 8
menterinya sehingga
memicu kemarahan elite Demokrat.
3. Hubungan demokrat dan PDIP kian mesra sejak
Dan Kepastian apakah PDIP masuk kabinet atau
tidak. Paragraf
10 dan 11
Retoris Leksikon
1. Kontribusi 2. Menopang
3. Mesra 4. mendepak
Paragraf 3 Paragraf 5
Grafis Tampak
grafis yang
menjelaskan tentang pasang surut Demokrat vs Golkar
Pada tanggal 20 Oktober 2010 atau bertepatan dengan satu tahun pemerintahan SBY - Budiono, Media Indonesia mengangkat berita tentang
gesekan antara kubu dari partai Golkar dan partai Demokrat. Gesekan tersebut terkait kasus century sebetulnya. Sebelumnya ada kongsi yang dibangun pada 6
Mei 2010 tetapi Golkar itu suaranya hingga berita ini di turunkan pada saat itu tanggal 20 Oktber 2010 Golkar tetap lebih oposisi dari oposisi.
5
Dari gesekan tersebut, kembali memperkuat dugaan kalau partai PDIP akan bergabung di
kabinet. Berikut penjelasannya dari struktur Sintaksi, Skrip, Tematik dan Retoris
Dari unsur Sintaksis, headline yang dituliskan Media Indonesia
“Demokrat Nilai Posisi Golkar di Sekber Sia-Sia”. Headline yang dituliskan Media Indonesia menjelaskan secara langsung bahwa adanya konflik internal
antar partai koalisi di kubu penguasa, yakni partai Golkar dan partai Demokrat.
5
Hasil wawancara dengan Abdul Kohar, Asisten Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia pada tangga 30 Juni 2011 pukul 17.00
Dalam hal ini partai Demokrat menganggap Partai Golkar di koalisi hanya sia-sia. Kemudian dilanjutkan pada lead, yaitu :
“Hubungan Demokrat – PDIP kian mesra. Namun, PDIP menolak jadi alat Demokrat untuk menakut-
nakuti Golkar”
Dari lead tersebut, merupakan jenis lead quotation lead. Karena mengutip pernyataan dari Puan Maharani. Penjelasan pada lead di atas merupakan lanjutan
dari judul di atas. Yakni Demokrat mulai memanas-manassi Golkar dengan mendekati PDIP yang kian hari semakin mesra. Terbukti dengan beberapa kali
nya Taufik Kiemas dan Puan Maharani bertemu dengan Presiden SBY yang membahas kemungkinan masuknya PDIP ke dalam kabinet.
Media indonesia mengangkat berita ini dengan Latar informasi dalam berita ini adalah Partai Demokrat melancarkan serangan kepada partai Golkar.
Karena selama berkoalisi sejak awal pemerintahan, Demokrat menilai Golkar memiliki kontribusi yang rendah terhadap semua kebijakan pemerintah. Seperti
dalam contoh kasus Century, Demokrat mempertanyakan sikap oportunis Golkar dalam pembahasan Century.
Media Indonesia mengutip narasumber sebagai seumber informasinya terkait pemberitaan tentang gesekan antara partai Golkar dan Demokrat dari sisi
Demokrat, Golkar dan PDIP. Demokrat melancarkan serangan kepada Golkar melalui ketua Fraksi partai Demokrat, yakni Jafar Hafsah. Media Indonesia
mengutip pernyataan dari Jafar Hafsah, yakni : “Kadang bermanfaat, kadang tidak. Jadi manfaatnya kadang-kadang saja”
Dari kata “kadang-kadang” yang dikeluarkan Jafar Hafsah, Hal ini memang mengindikasikan kalau Demokrat menilai Golkar hanya bermanfaat
disaat – saat tertentu saja. Kemudian diperkuat dengan lanjutan dari pernyataan
Jafar Hafsah : “Tidak sepenuhnya Golkar menopang kebijakan pemerintah. Ia menyatakan
sikap oportunistis Golkar tampak dalam pembahasan kasus Bank Century di DPR.”
“komunikasi kami dengan PDIP bagus”
Dari pernyataan tersebut semakin menguatkan serangan Demokrat terhadap Golkar yang dinilai memiliki kontribusi rendah terhadap kebijakan
pemerintah. Dengan pemberian contoh pada kasus Century. Ditambah dengan kutipan pernyataan dari Jafar Hafsah, yang menngklaim kalau partai Demokrat
sudah memiliki komunikasi yang baik dengan PDIP. Hal ini semakin menguatkan kalau PDIP akan masuk di kabinet dan partai Golkar akan di depak dari kabinet.
Dari sisi partai Golkar, Media Indonesia mengutip pernyataan dari Setya Novanto yang merupakan ketua Fraksi Partai Golkar. Pernyataan tersebut adalah :
“semua anggota koalisi mempercayai komitmen Golkar. Komitmen Golkar antara lain tetap bersikap kritis terhadap pemerintah.”
“setiap anggota sekber jangan saling menyerang karena hal itu sama sekali tidak efektif. Juga jangan mencampuri hal-hal yang menjadi urusan fraksi
atau partai masing-
masing” Dari pernyataan tersebut, Golkar mengklaim kalau semua anggota koalisi
masih mempercayai komitmen Golkar yang tetap kritis terhadap pemerintah. ini mengindikasikan kalau Golkar masih merasa nyaman di Sekber partai koalisi
walaupun ada isu yang berkembang masuknya partai PDIP dan dikeluarkannya partai Golkar dari koalisi. dari pernyaataan kedua, golkar memberi keterangan
yang halus dan seolah menetralisir dengan mengingatkan dengan kalimat “sesama
anggota sekber jangan saling menyerang”. Dari pihak PDIP, menanggapi kemungkinan masuknya PDIP ke kabinet
Media Indonesia mengutip pernyataan dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani. “pihaknya masih terikat dengan hasil Kongres Bali yang meneteapkan PDIP
sebagai partai penyeimbang. PDIP tidak mau menjadi alat Demokrat untuk menakut-nakuti Golkar
.” Dari pernyataan tersebut, kemungkinan PDIP masuk ke Kabinet
menunggu hasil kongres di Bali, apakah masuk atau tidak kedalam pemerintah. PDIP pun menolak sebagai alat pancingan untuk menakuti Golkar karena memang
PDIP belum tentu masuk ke koalisi pemerintahan.
Pada analisis Skrip dapat dilihat dari unsur kelengkapan berita yakni
5W+1H yaitu: Who Partai Demokrat dan Golkar, What gesekan antara Demokrat dan Golkar , Why Demokrat menilai sia
– sia keberadaaan Golkar di Sekber, When 6 Mei 2010, Where Jakarta, Istana Bogor, How Presiden akan
menggelar rapat kabinet di Istana Bogor, evaluasi itu berpeluang berujung perombakan kabinet. Dari semua unsur ini, unsur What dan Why yang di tonjolkan
dari berita ini yang membahas gesekan antara Demokrat dan Golkar.
Dari unsur Tematik, Ada 4 tema yang diangkat dalam berita ini. pertama,
yaitu Partai Demokrat melancarkan serangan kepada Partai Golkar. Demokrat menganggap sia-sia keberadaan Golkar di Sekber partai Koalisi. Diawal berita ini,
Media Indonesia langsung mengutip dari Jafar Hafsah yang merupakan Ketua Fraksi partai Demokrat yang membeberkan kalau Golkar memberikan kontribusi
yang rendah terhadap kebijakan pemerintah. Di tema kedua, Media Indonesia
memberikan penjelasan kenapa bisa terjadi gesekan antara Demokrat dan Golkar. Yakni karena adanya wacana perombakan kabinet dan Golkar ingin menambah
jumlah menterinya sehingga memicu kemarahan elite Demokrat. Di tema ketiga, Media Indonesia seolah memanas-manasi Golkar dengan membahas tentang
kemungkinan masuknya PDIP di kabinet dan didepaknya Golkar dari Kabinet. Ini dibuktikan dengan bertemunya Taufik Kiemas dan Puan Maharani dengan
Presiden SBY. Walaupun kemungkinan tersebut masih menunggu Kongres di Bali yang menetapkan apakah PDIP masuk ke dalam kabinet atau tidak dan menunggu
sesudah rapat kabinet yang dilakukan di Istana Bogor.
Pada analisis Retoris Media Indonesia memperlihatkan dengan perangkat
leksikon untuk menonjolkan yakni berupa kata-kata untuk menekankan pesan berita yang hendak disampaikan yakni “Kontribusi, menopang, mesra,
mendepak ”. Kata kontribusi sebagai kata ganti mempunyai andil.
6
Kata ini ditulis untuk mempertegas dan menghemat kata dalam penulisan berita. Pada kata
menopang merupakan kata ganti membantu. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, kata menopang berarti membantu.
7
Kata mesra pilihan kata yang menggambarkan kalau hubungan Demokrat dan PDIP semakin dekat dan
kemungkinan masuknya PDIP dalam kabinet. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, kata mesra berarti sangat erat.
8
Kata mendepak berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, berarti mengeluarkan dari perkumpulan.
9
Pilihan kata ini
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, h.730
7
Ibid, h. 1481
8
Ibid, h. 908
9
Ibid, h. 314
untuk memojokan posisi golkar yang memang dalam hal ini akan di keluarkan dari koalisi.
Dari grafis Tampak grafis yang menjelaskan tentang pasang surut Demokrat vs Golkar. Grafis ini menjelaskan seluruh gesekan antara Golkar dan
Demokrat dari awal sejak dibentuknya sekber, hingga terjadi lagi gesekan karena adanya isu reshuffle kabinet.