Pengertian Kepemimpinan Teori Kepemimpinan

Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan antara lain: terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan. b. Teori Perilaku Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku: 1 Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi. 2 Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. 29 c. Teori Situasional Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagin adalah: 30 1 Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas. 2 Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan. 3 Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan. 4 Norma yang dianut kelompok. 5 Rentang kendali. 6 Ancaman dari luar organisasi 7 Tingkat stress 8 Iklim yang terdapat dalam organisasi. 29 Gary Yukl, Kepemimpinan dalam Organisasi, Jakarta: PT. Indeks, 2010, h. 27. 30 Sondang P. Siagin, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010, h. 129.

3. Tipe Kepemimpinan

a. Tipe Kepemimpinan Kharismatis Tipe kepemimpinan kharismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib supernatural power dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar. 31 b. Tipe Kepemimpinan Paternalistis dan Maternalistik Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: 32 1 Pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidakbelum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan. 2 Pemimpin yang bersikap terlalu melindungi. 3 Pemimpin yang jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri. 31 YW Sunindhia, Kepemimpinan Dalam Masyarakat Modern, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993, h. 64. 32 Ibid.