2. Pengajian anak-anak TPA setiap
hari ba‟da ashar 3.
Yasinan dan tahlil setiap malam jum‟at
4. Kuliah subuh setiap hari minggu
5. Taklim kaum bapak setiap
seminggu Sekali
6. Majelis taklim kaum ibu setiap hari
sabtu
54
3 Musholla Ar-Rahman
1. Sholat berjama‟ah
2. Dzikir dan Istighosah setiap malam
minggu 3.
Yasinan dan tahlil setiap malam hari jum‟at
4. Kuliah subuh setiap hari jum‟at
5. Kajian kitab kuning setiap malam
kamis 6.
Majelis taklim kaum ibu setiap jum‟at
7. Taklim kaum bapak setiap malam
54
Wawancara langsung dengan Bapak H. Abd. Manaf, Pengurus Masjid Nurul Hijrah, pada tanggal 03 Mei 2012 di Pulau Tidung.
sabtu 8.
Pelatihan pencak silat setiap sabtu sore
9. Pelatihan Marawis dan Hadroh
setiap minggu sore
55
4 Musholla Baitul Rahim
1. Sholat berjama‟ah
2. Pengajian anak-anak TPA setiap
hari ba‟da ashar 3.
Yasinan dan tahlil setiap malam jum‟at
4. Majelis taklim kaum ibu setiap hari
minggu
56
5 Musholla Nurul Iman
1. Sholat berjama‟ah
2. Pengajian anak-anak TPA setiap
hari ba‟da ashar 3.
Yasinan dan tahlil setiap malam jum‟at
4. Majelis taklim kaum ibu setiap hari
55
Wawancara langsung dengan Bapak Moh. Dani, Pengurus Musholla Ar-Rahman, pada tanggal 04 Mei 2012 di Pulau Tidung.
56
Wawancara langsung dengan Bapak Abd. Rahman, Pengurus Musholla Baitul Rahim, pada tanggal 04 Mei 2012 di Pulau Tidung.
rabu
57
6 Musholla An-Nur
1. Sholat berjama‟ah
2. Pengajian anak-anak TPA setiap
hari ba‟da ashar 3.
Kajian kitab kuning seminggu sekali
4. Yasinan dan tahlil setiap malam
jum‟at 5.
Majelis taklim kaum ibu setiap hari senin
58
7 Musolla Al-Ijtihad
1. Sholat berjama‟ah
2. Pengajian anak-anak TPA setiap
hari ba‟da ashar 3.
Yasinan dan tahlil setiap malam jum‟at
4. Majelis taklim kaum ibu setiap hari
selasa
59
8 Musholla Nurul Hikmah
1. Sholat berjama‟ah
57
Wawancara langsung dengan Bapak Moh. Ma‟mun, Pengurus Musholla Nurul Iman,
pada tanggal 04 Mei 2012 di Pulau Tidung.
58
Wawancara dengan Bapak Syahroni, Pengurus Musholla An-Nur, pada tanggal 05 Mei 2012 di Pulau Tidung.
59
Wawancara langsung dengan Bapak H. Ibrahim, Pengurus Musholla Al-Ijtihad, pada tanggal 05 Mei 2012 di Pulau Tidung.
2. Pengajian anak-anak TPA setiap
hari ba‟da ashar 3.
Yasinan dan tahlil setiap malam jum‟at
4. Majelis taklim kaum ibu setiap hari
kamis
60
9 Musholla Al-Ikhlas
1. Sholat berjama‟ah
2. Pengajian anak-anak TPA setiap
hari ba‟da ashar 3.
Yasinan dan tahlil setiap malam jum‟at
4. Majelis taklim kaum ibu setiap hari
sabtu
61
Sumber: Wawancara dengan para pengurus masjid dan musholla yang ada di Pulau Tidung
3. Tradisi Keagamaan Masyarakat Pulau Tidung
Beberapa tradisi atau kebiasaan keagamaan yang masyarakat setempat anggap harus terus dijunjung tinggi dan dilestarika. Tradisi
tersebut diantaranya:
60
Wawancara langsung dengan Bapak Ahmad Syakir, Pengurus Musholla Nurul Hikmah, pada tanggal 05 Mei 2012 di Pulau Tidung.
61
Wawancara langsung dengan Bapak Amirullah, Pengurus Musholla Al-Ikhlas, pada tanggal 05 Mei 2012 di Pulau Tidung.
a. Tahlilan
Acara ritual memperingati hari kematian yang biasa dilakukan oleh masyarakat setempat. Tahlilan biasanya dilakukan dengan membaca
beberapa ayat Al- Qur‟an, dzikir, dan do‟a-do‟a yang ditujukan untuk
mayit. Biasanya dilakukan setiap hari dari hari pertama hingga hari ketujuh, kemudian dilanjutkan hari ke-40, hari ke-100, hingga
menginjak tempo setahun serta tiga tahun hari kematian. b.
Mauludan atau Rasulan Tradisi yang dilaksanakan ketika masyarakat yang akan melaksanakan
pernikahan atau resepsi. Ritual ini biasanya membaca riwayat-riwayat Nabi serta sholawat-sholawat.
c. Sedekah Bumi
Dilakukan oleh masyarakat Pulau Tidung satu kali dalam setahun. Tradisi ini merupakan warisan tradisi orang tua terdahulu yang
bertujuan agar selalu mensyukuri karunia dan nikmat yang tuhan berikan.
d. Sedekah Kopi
Ritual yang dilakukan ketika masyarakat atau nelayan yang mempunyai kapal atau perahu baru dan sebelum digunakan harus
dilakukan ritual ini. Tujuannya adalah sebagai wujud rasa syukur dan kapal atau perahu dijauhkan dari marabahaya ketika digunakan.
e. Arwahan
Ritual yang biasa dilakukan setiap satu tahun sekali tepatnya di hari terakhir pada bulan s
ya‟ban atau menjelang bulan ramadhan. Tujuannya adalah untuk mengenang para sanak, saudara atau orang
tua yang telah mendahului agar mendapat ketenangan di alam kubur. f.
Pulau Tidung yang terkenal dengan masyarakat agamisnya yakni kebiasaan masyarakat pada saat waktu menjelang maghrib tidak ada
yang keluar rumah atau tidak ada di jalan karena masyarakat percayai jika ada yang melanggar akan kena bala dan bahaya atau “pamali”. Ini
merupakan kebiasaan yang masyarakat anggap harus terus dilestarikan.
62
62
Pernyataan langsung H. Dja‟far Arsy Tokoh Masyarakat Pulau Tidung, 12 Januari 2013 di Pulau Tidung
BAB IV PERKEMBANGAN DAN DAMPAK PARIWISATA
DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU
A. Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya
hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat- tempat tujuan itu.Menurut Hunziger dan krapf dari swiss dalam Grundriss Der
Allgemeinen Femderverkehrslehre, menyatakan pariwisata adalah keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing
disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting major activity yang memberi keuntungan yang bersifat
permanen maupun sementara.
63
Pendapat di atas pada dasarnya adalah bahwa pariwisata itu motif kegiatannya adalah untuk mengisi waktu luang, untuk bersenang-senang,
bersantai, studi, kegiatan Agama, dan mungkin untuk kegiatan olahraga. Selain itu semua kegiatan tersebut dapat memberi keuntungan bagi pelakunya
baik secara fisik maupun psikis baik sementara maupun dalam jangka waktu lama.
Menurut Prof. Salah Wahab bahwa pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara
63
Soekardijo R.G, Anatomi Pariwisata Memahami Pariwisata Sebagai “Systemic
Lingkage. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1997, h. 96.
bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu
mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
64
Dari pengertian di atas dapat diartika bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan
yang dilakukan untuk aktivitas tersebut untuk mendapatkan kepuasan.
B. Sejarah Pariwisata Pulau Tidung
Sampai saat ini belum ada yang dapat memastikan secara tepat kapan dimulainya pariwisata di Pulau Tidung, namun menurut Lurah Pulau Tidung
Bunyamin S,Sos, MM pariwisata di Pulau Tidung sudah ada sejak pertengahan tahun 2009. Berawal dari salah seorang warga Pulau Tidung
yang kuliah di daratan Jakarta dan pada saat liburan ia membawa teman- temannya yang kebetulan adalah para mahasiswa berlibur ke Pulau Tidung,
setelah para mahasiswa tersebut menikmati liburan di Pulau Tidung dan mengamati bahwa Pulau Tidung punya potensi untuk dijadikan salah satu
objek wisata bahari. Dari situlah warga Pulau Tidung dan para mahasiswa tersebut mempromosikan dengan cara mulut lewat mulut atau face to face.
Dari cara yang demikian pariwisata di Pulau Tidung terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Satu tahun terakhir Pulau Tidung
dikunjungi lebih dari 2.000 wisatawan setiap akhir pekan weekend bahkan bisa lebih jika libur panjang long weekend.
64
Yoeti, Oka. A, Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung : Angkasa, 1994, h. 166.
Letak geografis Pulau Tidung yang relatif dekat dengan daratan Ibukota Jakarta. hanya membutuhkan waktu 2 sampai dengan 3 jam
perjalanan dari pelabuhan Muara Angke atau 1 jam dari Marina Ancol, membuat wisatawan tidak perlu membuang waktu yang banyak dan biaya
yang tinggi untuk melakukan perjalanan wisata ke Pulau Tidung.
65
Pulau Tidung dapat dijadikan alternatif wisata bahari di Kepulauan Seribu, nuansa laut berwarna biru kehijauan dan lebih jauh biru dan biru
gelap pertanda laut dalam, pantai ini tidak berombak besar karena gugusan karang dan terumbu karang yang mengelilingi mampu menahan ombak,
cukup aman untuk berenang. Ekosistem terumbu karang pulau ini masih mempunyai keindahan yang cukup baik, khususnya apabila melakukan
kegiatan snorkeling atau diving. Bersepeda ria, memancing dan wisata keliling pulau- pulau sekitarnya. Kegiatan penelitian juga sering dilakukan di
daerah ini.
C. Fasilitas Pariwisata di Pulau Tidung
Pulau Tidung merupakan salah satu objek pariwisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dengan
panorama alam yang masih alami dan didukung oleh kesiapan sumber daya manusia dan fasilitas penunjang yang dapat membuat pariwisata untuk
berlama-lama di Pulau yang mempunyai luas 106,90 hektare ini. Berikut adalah fasilitas pariwisata yang ada di Pulau Tidung Kepulauan Seribu:
65
Wawancara langsung dengan Bapak Bunyamin, S.Sos, MM, Lurah Pulau Tidung, pada tanggal 30 September 2012 di Pulau Tidung.
1. Kapal penyeberangan
Untuk sampai ke Pulau Tidung harus menggunakan kapal laut. Banyak variasi kapal penyeberangan yang ditawarkan untuk sampai
kesana. Ada kapal ojek kapal kayu dengan harga ekomomis yaitu Rp. 35.000 per jiwa untuk sekali perjalanan dengan trayek Pulau Tidung
– Muara Angke dan sebaliknya dengan jarak tempuh 2,5 jam. Saat ini
tersedia kapal ojek sebanyak 5 kapal ojek yang berkapasitas rata-rata 150 sampai 200 penumpang dan melayani seperti KM. Kurnia , KM. Anterja,
KM. Cahaya Laut, KM. Zahro, KM. Bisma, KM. Trans Bahari, dan KM. Batavia yang semuanya itu melayani trayek Pulau Tidung
– Muara Angke dan sebaliknya serta sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh
Asosiasi Kapal Tradisional. Dan ada juga kapal cepat speed boat dengan harga menengah ke atas yaitu Rp. 150.000 per jiwa untuk sekali
perjalanan dengan trayek Pulau Tidung –Ancol dan sebaliknya serta jarak
tempuhnya lebih cepat yaitu 1 jam. Kapal yang tersedia seperti Predator, Tidung Ekspress, Michael, dan Evolution yang semuanya itu mempunyai
kapasitas masing-masing, mulai dari 15 sampai 75 penumpang. Jadwal keberangkatan dan kepulangan untuk kapal ojek dan kapal cepat yaitu
pukul. 07.30 wib untuk hari biasa senin- jum‟at dan kapal yang tersedia
untuk akhir pekan sabtu-minggu yaitu 07.30 dan 13.00 wib.
66
66
Wawancara langsung dengan Bapak Nasrullah, Ketua Asosiasi Kapal Tradisional Pulau Tidung, pada tanggal 15 Oktober 2012 di Pulau Tidung.