Keadaan Penduduk GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

yang cukup stabil yakni di tahun 2009 berjumlah 274 jiwa meskipun sesekali mengalami penurunan di tahun 2010 dengan angka 169 jiwa, akan tetapi mengalami kenaikan di tahun 2011 dan terus stabil di tahun 2012 dengan jumlah 272 jiwa. Hal tersebut mungkin agak mirip dengan keadaan penduduk yang berumur 60-69 tahun. Di tahun 2009 berjumlah 179 jiwa dan menurun di tahun 2010 dengan 174 jiwa serta terus mengalami kestabilan di tahun 2011 dan 2012. Kemudian penduduk yang berumur 70-75 dapat dikatakan mengalami peningkatan, yakni di tahun 2009 berjumlah 41 jiwa dan walaupun mengalami penurunan di tahun 2010 dengan 35 jiwa, akan tetapi kembali mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2011 yaitu 60 jiwa dan terus kestabilan dengan jumlah yang sama di tahun 2012. 2. Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Jika dilihat dari segi tingkat pendidikan, Penduduk Pulau Tidung belum cukup berkembang, tabel 4 akan menunjukkan tingkat pendidikan penduduk Pulau Tidung. Tabel 4. Penduduk Pulau Tidung Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009-2012 No Tingkat Pendidikan Tahun 2009 2010 2011 2012 1 Tidak SekolahBelum Sekolah 607 712 808 816 2 Tidak Tamat SDBelum Tamat SD 974 966 962 958 3 Tamat SDMI 1305 1290 1263 1262 4 Tamat SLTPTsanawiyah 523 515 513 512 5 Tamat SLTA 615 615 599 595 6 Tamat Akademik DI,DII,DIII 51 51 51 51 7 Tamat Perguruan Tinggi SI 155 155 152 151 8 Tamat Perguruan Tinggi S2 7 6 8 9 Sumber: Dokumentasi Kantor Kelurahan Pulau Tidung Kec. Kep. Seribu Selatan Kab. Adm. Kepulauan Seribu, Maret 2012 Data diatas mendeskripsikan bahwa minat sekolah masyarakat atau Angka Partisipasi Sekolah APS belum konsisten bahkan mengalami penurunan di beberapa tingkatan pendidikan. Tergambar dari angka yang tidak sekolahbelum sekolah dari 2009 sampai tahun 2012 mengalami kenaikkan, ini menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan di kalangan masyarakat, angka tidak sekolahbelum sekolah didominasi oleh masyarakat berumur 45-55 tahun yang memiliki pemikiran bahwa untuk bersekolah ditingkat dasar sudah terlambat di usia mereka yang tidak muda lagi. Justru angka partisipasi sekolah mengalami peningkatan ditataran Sekolah Dasar SD, Terbukti dari menurunnya angka masyarakat yang tidak tamat SDbelumnya tamat SD dari tahun 2009-2012. Karna pada saat itu mulai digalakkan pendidikan paket A, paket B, dan paket C oleh pemerintah khususnya di Kepulauan Seribu. Tamatan SDMI pun mengalami kenaikan dengan jumlah rata-rata 1280 jiwa jika dibandingkan dengan data sebelumnya yaitu tidak tamat SDbelum taman SD dengan jumlah rata-rata 965 jiwa, namun untuk tingkatan tamat SD juga mengalami penurunan dari tahun 2009-2012 jika dilihat ditingkatannya. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih kurang dan belum tumbuh. Berbeda dengan tamatan SLTPTsanawiyah, tingkatan ini yang justru masa-masa yang dapat dikatakan masa yang diwaspadai oleh para orang tua, karna masa tersebut saatnya anak mencari jati diri dan tidak jarang yang terjerumus ke pergaulan bebas. Oleh karna itu angkat tamatan SLTPTsanawiyah mengalami penurunan meskipun tidak cukup signifikan, hal tersebut diakibatkan karna tidak sedikit siswa yang berhenti sekolah di tengah jalan atau diberhentikan karna perkawinan dini. Begitu pula dengan tamatan SLTA, dengan kasus dan permasalahan yang sama. Angka tamatan mengalami penurunan karna tidak sedikit siswa yang terjerumus dalam pergaulan bebas dan melakukan pernikahan dini bahkan tidak sedikit pula yang berhenti sekolah karna lebih memilih untuk bekerja. Berbeda jika lihat data tamatan akademik DI, DII, DIII dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan angka yang sama yaitu 51 jiwa. Ini menggambarkan bahwa masyarakat masih kurang meminati pendidikan akademik DI, DII, DIII karna dalam pemikiran masyarakat tamatan tersebut agak sulit untuk mencari dan mendapat pekerjaan. Angka pendidikan yang cukup tinggi terjadi tingkatan pendidikan tamatan S1 meskipun menurut tingkatan tersebut mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan. Ini memberikan gambaran bahwa pendidikan S1 terus digalakkan dan banyak diminati oleh masyarakat meskipun menngalami penurunan angka, akan tetapi ini mununjukkan bahwa masyarakat perlahan menyadari bahwa pendidikan itu penting dan hingga perguruan tinggi. Tamatan S2 pun mengalami peningkatan meskipun ditahun 2010 menurun dari tahun sebelumnya yakni 7 jiwa menjadi 6 jiwa, namun angka itu terus mengalami peningkatan ditahun 2011 menjadi 8 dan di tahun 2012 menjadi 9. 49 3. Penduduk berdasarkan mata pencaharian Mayoritas penduduk Pulau Tidung bermata pencaharian sebagai Nelayan, dikarenakan Pulau Tidung merupakan daerah yang dikelilingi oleh lautan dan didukung oleh potensi ikan yang banyak. Berikut ini adalah jenis mata pencaharian penduduk Pulau Tidung. Tabel 5. Penduduk Pulau Tidung Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2009-2012 49 Wawancara langsung dengan Bapak Bunyamin, S.Sos, MM, Lurah Pulau Tidung No Jenis Mata Pencaharian Tahun 2009 2010 2011 2012 1 Tani Budidaya Rumput Laut 50 50 65 65 2 PedagangPengusaha 66 66 99 99 3 Buruh Bangunan 50 50 52 52 4 PNS 190 190 185 185 5 ABRIPOLRI 8 8 9 9 Sumber: Dokumentasi Kantor Kelurahan Pulau Tidung Kec.Kepulauan Seribu Selatan Kab. Adm. Kepulauan Seribu, Maret 2012 Tabel diatas menunjukkan bahwa masyarakat Pulau Tidung lebih dominan bermata pencaharian sebagai nelayan. Karna Pulau Tidung adalah daerah yang dikelilingi oleh lautan dan didukung potensi ikan yang cukup banyak dan variatif serta faktor pendidikan juga mempengaruhi masyarakat di Pulau ini memilih profesi sebagai nelayan. Data diatas juga menggambarkan bahwa profesi sebagai ABRIPolisi kurang diminati oleh masyarakat karna masyarakat menilai profesi tersebut mempunyai resiko yang tinggi dan biaya pendidikan untuk jadi seorang ABRIPolisi terhitung tidak sedikit. Justru PNS Pegawai Negeri Sipil menjadi profesi urutan kedua pilihan masyarakat disana. Memang profesi sebagai PNS dinilai masyarakat sebagai bukti kesuksesan seseorang dalam berkarir. Oleh karna itu, dengan alasan yang demikian, tidak sedikit masyarakat yang berbondong-bondong untuk menjadi PNS khususnya di pendidikan atau guru. Profesi sebagai pedagangpengusaha juga menjadi pilihan yang selanjutnya dan tidak sedikit. Melihat akan kebutuhan masyarakat yang semakin hari meningkat, menjadikan sebagian masyarakat sebagai peluang usaha dan lagi-lagi faktor pendidikan juga mempengaruhi masyarakat untuk berprofesi sebagai pedagangpengusaha. Yang biasa diperjual-belikan adalah kebutuhan sembako, alat-lat elektronik, sayur- 6 Nelayan 666 680 1440 1440 7 Wiraswasta 20 20 36 36 sayuran dan makanan cepat saji. Menjadi petani rumput laut juga menjadi pilihan masyarakat, karna melihat potensi laut yang produktif dan mendukung untuk menanam rumput laut dan bisa menjadi tambahan pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari. Profesi menjadi buruh bangunan dan wiraswasta merupakan pilihan terakhir namun tidak sedikit yang memilih mata pencaharian ini. Kondisi alam di Pulau in tidak menentu dan daerah yang tidak begitu luas membuat profesi ini kurang diminati karna lowongan pekerjaan yang tidak pasti dan kurang menjanjikan. 50

D. Keagamaan

Masyarakat Pulau Tidung yang berjumlah 4160 jiwa dan semuanya atau 100 beragama Islam dan penduduknya bermaz hab Imam Syafi‟i dan berbasis Nahdlatul Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah. 51 1. Tempat peribadatan 52 Sudah dapat dilihat bahwa seluruh masyarakat Pulau Tidung beragama Islam dan sudah dapat di pastikan pula bahwa tempat peribadatan yang ada di Pulau Tidung adalah hanya tempat peribadatan agama Islam. Namun untuk lebih jelasnya lihat berikut: 50 Wawancara langsung dengan Bapak Bunyamin, S.Sos, MM, Lurah Pulau Tidung, pada tanggal 30 September 2012 di Pulau Tidung. 51 Wawancara langsung dengan Bapak H. Rahmat Syamsudin, Ketua MUI Kepulauan Seribu, pada tanggal 13 Mei 2012 di Pulau Tidung Kepuluan Seribu. 52 Dokumentasi Kantor Kelurahan Pulau Tidung Kec. Kepulauan Seribu Selatan Kab. Adm. Kepulauan Seribu, Maret 2012. Tabel 6. Tempat Peribadatan Di Pulau Tidung Tahun 2012 No Jenis Tempat Peribadatan Jumlah Nama Tempat Peribadatan 1 Masjid 2 1. Masjid Nurul Huda 2. Masjid Nurul Hijrah 2 Musholla 7 1. Musholla Ar-Rahman 2. Musholla Baitul Rahim 3. Musholla Nurul Iman 4. Musholla An-Nur 5. Musolla Al-Ijtihad 6. Musholla Nurul Hikmah 7. Musholla Al-Ikhlas 3 Gereja - 4 Kelenteng - 5 ViharaTepekong - Jumlah 9 Sumber: Dokumentasi Kantor Kelurahan Pulau Tidung Kec. Kepulauan Seribu Selatan Kab. Adm. Kepulauan Seribu, Maret 2012 Tabel diatas menggambarkan bahwa masyarakat Pulau Tidung 100 persen beragama Islam, hal tersebut dibuktikan dengan keberdaaan masjid yang berjumlah 2 buah dan musholla berjumlah 7 buah. Keberadaan masjid dan musholla tersebut mampu menampung penduduk Pulau Tidung untuk melaksnakan ritual beribadah maupun melakukan kegiatan-kegiatan keislaman lainnya. 2. Kegiatan tempat peribadatan Seperti halnya tempat peribadatan, kegiatan yang biasa dilakukan adalah kegiatan rutinitas atau kegiatan ceremonial. Seperti halnya tempat peribadatan masjid atau musholla yang ada di Pulau Tidung, kegiatan yang biasa dilakukan adalah sholat berjama‟ah, pengajian, majelis taklim dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel 7 yang menggambarkan kegiatan tempat peribadatan di Pulau Tidung. Tabel 7. Kegiatan Tempat Peribadatan Di Pulau Tidung Tahun 2012 No MasjidMusholla Kegiatan 1 Masjid Nurul Huda 1. Sholat berjama‟ah 2. Pengajian setiap malam minggu 3. Yasinan dan tahlil setiap malam jum‟at 4. Kuliah subuh setiap hari jum‟at 5. Kajian kitab kuning setiap malam rabu 6. Taklim kaum bapak setiap seminggu sekali 53 2 Masjid Nurul Hijrah 1. Sholat berjama‟ah 53 Wawancara langsung dengan Bapak H. Badrun Muntako, Pengurus Masjid Nurul Huda, pada tanggal 03 Mei 2012 di Pulau Tidung. 2. Pengajian anak-anak TPA setiap hari ba‟da ashar 3. Yasinan dan tahlil setiap malam jum‟at 4. Kuliah subuh setiap hari minggu 5. Taklim kaum bapak setiap seminggu Sekali 6. Majelis taklim kaum ibu setiap hari sabtu 54 3 Musholla Ar-Rahman 1. Sholat berjama‟ah 2. Dzikir dan Istighosah setiap malam minggu 3. Yasinan dan tahlil setiap malam hari jum‟at 4. Kuliah subuh setiap hari jum‟at 5. Kajian kitab kuning setiap malam kamis 6. Majelis taklim kaum ibu setiap jum‟at 7. Taklim kaum bapak setiap malam 54 Wawancara langsung dengan Bapak H. Abd. Manaf, Pengurus Masjid Nurul Hijrah, pada tanggal 03 Mei 2012 di Pulau Tidung.