Pengertian Peranan Teori Peranan

2. Tinjauan Sosiologi Tentang Peran

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa melepaskan sikap ketergantungan dependent pada makhluk atau manusia lainnya, Peranan menurut ahli sosiologi, seperti menurut Ralph Linton, yaitu: The dynamic aspec of status. Seseorang menjalankan peranan manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya. Sedangkan suatu status adalah “a collection of right and duhes” suatu kumpulan hak dan kewajiban. Robert K. Merton mempunyai pandangan yang berbeda yaitu pelengkap hubungan peranan yang dipunyai seseorang karena menduduki status sosial tertentu. 23 Dalam teorinya, Biddle dan Thomas membagi peristilahan dalam teori peran dalam empat golongan yaitu istilah yang menyangkut: a. Orang yang mengambil bagian dalam interaksi tersebut. b. Perilaku yang muncul dalam istilah tersebut. c. Kedudukan orang dalam perilaku. d. Kaitan antara orang dan perilaku. 24

B. Teori Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Menurut Tead dan Terry kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada 23 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993, h. 62-63. 24 Sarlito Wirawan Saryono, Teori Psikologi Sosial, Cet. Ke-8, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 215. kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. 25 Sedangkan menurut Young kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. 26 Berbeda dengan Moejiono, beliau memandang bahwa leadership atau kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela compliance induction theorist cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin. 27 Dari beberapa definisi para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang 25 Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998, h. 76. 26 Ibid. 27 Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h. 45. yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

2. Teori-teori Kepemimpinan

a. Teori Sifat Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagin adalah: 28 1 pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan. 2 sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif. 3 kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif. 28 Sondang P. Siagin, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010, h. 75-76. Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan antara lain: terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan. b. Teori Perilaku Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku: 1 Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi. 2 Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan