seorang birokrat dilingkungan Kantor Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam upaya mengembangkan networking dengan instansi-instansi lain dalam penanganan
masalahpengarusutamaan gender.Ketiga, masalah koordinasi antar instansi terhadap program pemberdayaan perempuan seringkali tumpang tindih. Sampai saat ini, birokrasi publik belum
bersifat koordinatif terhadap instansi-instansi pemerintah lainnya, baik dalam bentuk perencanaan, implementasi, sampai pada evaluasi kebijakan dan program pemerintah,
terutama yang ada kaitannya dengan pemberdayaan perempuan. Keempat, terbatasnya kemampuan sumber daya manusia di bidang pemberdayaan
perempuan. Akibatnya, seringkali peletihan-pelatihan tentang pemberdayaan perempuan hanya diikuti olehorang-orang yang sama dan program-program yang dapat dilaksanakan di
daerah juga amat terbatas.Kelima, aparat birokrasi yang bekerja di bagian pemberdayaan perempuan seringkali merasa inferior karena mempunyai konotasi domestic. Laki-laki yang
bekerja dibagian tersebut sering dilecehkan oleh koleganya walaupun hany sekedar gurauan. Perasaan inferior tersebut secara individual tidak jarang ikut memicu ketidakberdayaan
bagian Pemberdayaan Perempuan secara institusional ketika harus menjalin hubungan kerja dengan pihak luar.
4. Nama-nama anggota DPRD Perempuan Kota Medan
Dari ke 50 orang anggota DPRD Kota Medan, 5 diantaranya adalah anggota perempuan, yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel.7 Nama anggota Dewan perempuan di DPRD Kota Medan periode 2009-2014
No Nama
Partai
1 Damai Yona Nainggolan
Demokrat
2 Dra. Lily, MBA. MH
Perjuangan Indonesia Baru
3 Hj. Srijati Pohan
Demokrat
4 Ainal Mardiah
Golkar
Universitas Sumatera Utara
5 JanLie, SE Ak
Perjuangan Indonesia Baru Sumber: Sekretariat Dewan DPRD Kota Medan
5. Profil Calon Legislatif Perempuan Terpilih pada DPRD Kota Medan
Dalam pelaksanaan pemilu legislatif kota Medan bnayak hal yang telah dilakukan Partai Politik parpol dalam menunjukkan komitmennya untuk menunjukkan keterwakilan
perempuan, diantaranya pada proses penetapan calon anggota perempuan pada pemilu legislatif, keterwakilan perempuan disesuaikan dengan ketetepan UU No. 10 tahun 2008
tentang Pemilu Legislatif dan UU No. 2 tahun 2008 tentang Partai Politik yang menegaskan bahwa kuota keterlibatan perempuan dalam dunia politik adalah sebesar 30.
Hal ini juga sejalan dengan penetapan caleg untuk pemilihan anggota DPRD Kota Medan, masih ada beberapa partai saja yang tidak memenuhi kuota 30. Pemilu legislatif
kota Medan pada tahun 2009 lalu telah menghasilkan 50 anggota DPRD terpilih dengan enam anggota Dewan Perempuan terpilih. Namun karena Ibu Halimaktuksahdiah meninggal
dunia akibat penyakit kanker, jumlah anggota DPRD perempuan Kota Medan terpilih adalah hanya tinggal lima orang saja. Jumlah caleg masih jauh yang diharapkan yaitu hanya sekitar
12 saja Berikut ini adalah keenam caleg perempuan terpilih untuk Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah DPRD Kota Medan, diantaranya adalah:
1. Dra Ainal Mardiah Partai Golkar
Merupakan caleg perempuan dari partai golkar mewakili Dapil V, dalam pemilu legislatif kota medan beliau berhasil mengumpulkan 2.291 suara. Beliau merupakan putri dari
Bapak Hj. Muhammad Kasim Surbakti, fungsionaris senior partai golkar binjai, dan putri dari Ibu Hj. Kamaliyah. Beliau dibesarkan dengan kebudayaan partai golkar yang sangat
dominan, dimana sang ayah merupakan salah satu pengurus partai Golkar Kota Binjai yang cukup disegani sehingga darah dan ideologi politiknya juga banyak dipengaruhi oleh ideologi
Golkar. Menikah dengan Bapak Drs. Hj. Ibrahim Tarigan yang merupakan kader Golkar. Beliau dengan suami telah dikarunai empat orang anak masing-masing : Ismail Saleh
Tarigan, Ishaq Abror Tarigan, Achmad Chaidir Tarigan dan Nabila Tarigan. Riwayat pendidikan Ibu Dra. Ainal Mardiah adalah dimulai dari SDN Binjai Timur,
lalu melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SMPN Diski, lalu melanjutkan ke SMAN
Universitas Sumatera Utara
Tanjung Pura dan menamatkan Sarjana Strata 1 S1 di Universitas Muhammadiyah Nusantara.
Dalam riwayat keorganisasian eksistensi beliau tidak perlu diragukan, tumbuh dan berkembang dalam arus politik partai Golkar membuat beliau memiliki jiwa organisasi yang
tinggi. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya organisasi yang beliau ikuti sejak masih menjadi mahasiswa sampai saat ini. Berikut ini adalah daftar organisasi yang pernah beliau geluti,
diantaranya : himpunan mahasiswa Islam HMI Kota Binjai, Generasi Muda Islam Karo KMIS, Keluarga Muslim Islam Karo KIMK, Himpunan Remaja Majid Kota Binjai, Kader
Partai Golkar Kota Binjai Kecamatan Binjai Timur dan yang terakhir adalah Kader Partai Golkar Kota Medan.
2. Dra. Lily MBA, MH Partai Perjuangan Indonesia Baru
Lahir di Medan pada tanggal 28 Agustus 1968, beliau merupakan calon legislatif perempuan nomor satu Partai Perjuangan Indonesia Baru perwakilan dari daerah pemilihan
Dapem 1 satu. Dalam pemilihan legilsatif kota medan kemarin beliau berhasil mengumpulkan 2.876 suara. Pendidikannya terbilang sangat bagus yaitu lulusan S-1 IKIP
Unimed dan lulusan S-2 Maatstricht School of Management, Netherland dan Magister Hukum Universitas Jayabaya Jakarta.
Sebagai seorang calon legislatif dari partai yang mendukung, beliau adalah termasuk fungsionaris dalam kepengurusan partai Perjuangan Indonesia Baru, hal ini terlihat dari
kantor partai yaang bersamaan dengan kantor beliau. Profesi beliau sebagai konsultan perpajakan yang cukup diandalkan di kota Medan.Alasan beliau menjadi anggota DPRD
Kota Medan adalah sebagai prestasi untuk bisa membantu rakyat dalam banyak hal. “Kalau kita berada di dalam dewan, berarti kita berada di dalam sistem. Sebagai wakil
rakyat, kita jadi terlibat dengan pembuatan undang-undang atau peraturan daerah, fungsi pengawasan, pengalokasian anggaran dan bisa menyampaikan aspirasi
masyarakat secara langsung di dalam sidang paripurna”.
36
3. Janlie, SE. Ak Partai Perjuangan Indonesia Baru
Caleg perempuan terpilih dalam DPRD Kota Medan dari partai perjuangan Indonesia Baru adalah Janlie SE, ak, beliau berhasil merembut kursi DPRD Kota Medan setelah
berhasil mengumpulkan suara sebesar 2.661 suara. Lahir di Medan pada tanggal 19 Oktober 1971, merupakan penganut agama Budha dan telah menikah. Beliau merupakan caleg No. 1
daerah pemilihan Dapem 4 empat kota Medan.
36
Wawancara dilakukan pada tanggal 29 juni 2012
Universitas Sumatera Utara
Saat ini berprofesi sebagai wiraswasta, sehingga tidak heran beliau dikenal sebagai Bisnis Women dari pada seorang politisi partai. Dalam proses pencalonanya sebagai caleg
No. 1 satu dari Partai Perjuangan Indonesia Baru PIB, Ibu Janlie menegaskan bahwa ketertarikan sebagai caleg hanya karena rasa ingin tahu dan menerima tawaran dari partai
PIB karena pada dasarnya Ibu Janlie bukan merupakan kader dari partai PIB.
4. Dra. Hj. Srijati Pohan
Merupakan caleg perempuan dari partai Demokrat, dalam pemilu legislatif kota Medan beliau berhasil mengumpulkan 4.339 suara sehingga berhasil merebut satu kursi
DPRD Kota Medan. Beliau aktif dalam kegiatan sosial dan kepartaian.Riwayat pendidikan Ibu Srijati Pohan sebagian besar di Sibolga. Pendidikan Sekolah Dasar SD ditahun 1975 di
SD RK Sibolga. Menamatkan sekolah menengah pertama di SMP Fatima Sibolga pada Tahun 1979. Tahun 1982 menamatkan pendidikan SMA di SMA RK Sibolga lalu
menamatkan pendidikan perguruan tinggi di Institut Agama Islam Nusantara IAIN Sumatera Utara pada tahun 1990.
Beliau aktif dalam kegiatan sosial dan politik. Ibu Srijati Pohan yang merupakan Pimpinan Perguruan Islam Amalia, sebagai pendiri dan juga pendidik selalu aktif dalam
membantu sesama seperti menyediakan pendidikan gratis kepada anak-anak yatim piatu agar dapat bersekolah. Dalam kegiatan politik dan kepartaian beliau juga aktif dan selalu
bereksistensi dalam kegiatan kepartaian dan menjadi kader partai Demokrat sejak partai ini berdiri. Beliau juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang DPAC Partai
Demokrat Kecamatan Medan Denai dan menjadi caleg dari Dapem 1. Beliau juga aktif dalam kegiatan kedaerahan, diantaranya adalah kepengurusan DPP Parsadaan Pohan Dohot Boruna
DPP Parpoda sebagai seksi kaderisasi dan pengembangan organisasi dewan pimpinan pusat.
5. Damai Yona Nainggolan
Merupakan caleg kedua Partai Demokrat yang lolos menuju kursi DPRD Kota Medan, dengan perolehan suara sebesar 4.128 suara dibawah Dra. Srijati Pohan. Lahir di
Medan pada tanggal 13 April 1977. Beliau adalah putri dari seorang politikus politik di Sumatera Utara yaitu Palar Nainggolan. Pendidikan terakhirnya diselesaikannya di California
State University San Benardino. Aktivitas kegiatannya lebih banyak dilakukan di luar Kota Medan, karena beliau aktif dalam kegiatan bisnis aktivitas sosial kemasyarakatan.
Keterlibatannya dalam bidang politik, khususnya kepartaian sebenarnya tidak terlepas dari pengaruh sang bapak yang merupakan mantan Ketua Partai Demokrat Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KINERJA DPRD PEREMPUAN KOTA MEDAN
TAHUN 2009-2011
1. Kinerja Lembaga Legislatif Kota Medan