Hak Anggota DPRD Kewajiban Anggota DPRD dalam mengemban tugas dan wewenangnya Alat kelengkapan DPRD Kota Medan 1. Pimpinan DPRD

6. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah dalam penyelenggaraan tugas desentralisasi. 7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam undang-undang.

1.2.3. Hak-hak yang dimiliki DPRD dalam menjalankan kegiatannya

1. Hak Interpelasi; ialah hak DPRD untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara. 2. Hak Angket; ialah pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu kepala daerah yang penting dan strategis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara, yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 3. Hak menyatakan pendapat; ialah hak DPRD untuk menyetakan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket. 4. Pendapat diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

1.2.4. Hak Anggota DPRD

o Mengajukan rancangan Perda. o Mengajukan pertanyaan. o Menyampaikan usul dan pendapat. o Memilih dan dipilih. o Membela diri. o Imunitas. o Protokoler. o Keuangan dan administratif. 33

1.2.5. Kewajiban Anggota DPRD dalam mengemban tugas dan wewenangnya

a. Memegang dan mengabdi serta mengamalkan Pancasila. 33 UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 4 ayat 1 tentang Pemerintahan Daerah Universitas Sumatera Utara b. Menjalankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati peraturan perundang-undangan. c. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat. d. Mentaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. e. Menjalankan Kode etik yang telah disetujui bersama. f. Menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,seperti melalui kunjungan kerja secara berkala.

1.2.6. Alat kelengkapan DPRD Kota Medan 1. Pimpinan DPRD

Kedudukan Pimpinan dalam Dewan bisa dikatakan sebagai Juru Bicara Parlemen. Fungsi pokoknya secara umum adalah mewakili DPRD secara simbolis dalam berhubungan dengan lembaga eksekutif, lembaga-lembaga tinggi negara lain, dan lembaga-lembaga internasional, serta memimpin jalannya administratif kelembagaan secara umum, termasuk memimpin rapat-rapat paripurna dan menetapkan sanksi atau rehabilitasi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Pimpinan memiliki tugas-tugas yang bisa dibagi ke dalam tiga kategori. Tugas di lingkungan internal pimpinan, tugas di lingkungan internal DPRD, dan tugas di lingkungan eksternal DPRD. • Tugas di lingkungan internal Pimpinan adalah: a. Menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja antara Ketua dan Wakil Ketua, serta mengumumkannya kepada Rapat Paripurna;dan b. Mengadakan Rapat Pimpinan DPRD sekurang-kurangnya sekali sebulan dalam rangka melaksanakan tugasnya; • Tugas di lingkungan Internal DPRD: a. Menentukan kebijaksanaan Alat Kelengkapan DPRD; b. Memimpin rapat DPRD sesuai dengan ketentuan Peraturan Tata Tertib serta menyimpulkan persoalan yang dibicarakan dalam rapat; c. Mengadakan konsultasi dengan pimpinan Fraksi apabila dipandang perlu, dalam mengawasi pelaksanaan tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal dengan dibantu oleh Badan Urusan Rumah Tangga; dan d. Menetapkan sanksi atau rehabilitasi kepada Anggota Dewan yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik. Universitas Sumatera Utara • Tugas di lingkungan eksternal DPRD: a. Mengadakan konsultasi dengan Presiden dan pimpinan Lembaga Tinggi Negara lainnya setiap waktu diperlukan; b. Memberi pertimbangan atas nama DPRD terhadap sesuatu masalah atau pencalonan orang untuk jabatan tertentu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pertimbangan itu diberikan setelah mengadakan konsultasi dengan pimpinan Fraksi dan pimpinan Komisi yang bersangkutan; c. Mewakili DPRD danatau alat kelengkapan DPRD di pengadilan. Pimpinan DPRD bersifat kolektif, terdiri dari satu orang ketua dan sebanyak- banyaknya empat orang wakil ketua yang yang mencerminkan fraksi-fraksi terbesar. Pimpinan DPRD dipilih dari dan oleh Anggota. Lima fraksi terbesar secara tertulis mengusulkan calon Ketua dan Wakil Ketua kepada Pimpinan Sementara untuk dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Paripurna. Apabila terjadi kekosongan jabatan Ketua, DPRD secepatnya mengadakan pemilihan berdasarkan pertimbangan dari Badan Musyawarah. Pengisian kekosongan untuk jabatan Ketua dilakukan dengan pemilihan ulang terhadap para calon. Sedangkan kekosongan jabatan Wakil Ketua diisi oleh calon dari fraksi yang sama, untuk selanjutnya ditetapkan dalam Rapat Paripurna. Pimpinan DPRD Kota Medan sekarang ini terdiri dari: Ketua DPRD : Satu Orang Wakil Ketua : Tiga Orang

2. Komisi

Komisi di DPRD Kota Medan sebanyak empat komisi, yaitu: • Komisi A : Meliputi bidang pemerintahan umum, Bawasko, Dinas Infokom, Kantor Arsip Daerah, Satpol PP, Balitbang, Badan Kesbang Linmas, Dinas Kependudukan, Badan pertahanan nasional, Kepolisian, Hankam, Kejaksaan, Kehakiman, Imigrasi, Maritim, dan Organisasi kemasyarakatan. • Komisi B : Meliputi Sekretariat daerah unit kerja, Badan pemberdayaan masyarakat, Dinas tenaga kerja, Dinas kesehatan, Badan pelayanan kesehatan RSU Pirngadi, Dinas pendidikan, Kantor sosial, Dinas pencegahpemadam kebakaran, Dinas pengatur lingkungan hidup energi dan SDM, BKKBN, Dinas pemuda dan olahraga, dan bagian pemberdayaan wanita. Universitas Sumatera Utara • Komisi C : Meliputi Dinas pendapatan daerah, Dinas perindustrian dan perdagangan, Dinas koperasi dan HAM, Kantor penanaman modal, Dinas kebudayaan dan pariwisata, Badan pengelola perparkiran, Perusahaan daerah, Perbankan, Perusahaan patungan, PMA, PMD, Dunia usaha, PLN, Pertamina dan Tirtanadi. • Komisi D : Meliputi Badan perencanaan daerah, Dinas pertanian, Dinas perikanan dan kelautan, Dinas tata kota dan tata ruang, Dinas pemukiman dan perumahan, Dinas pekerjaan umum, Dinas kebersihan dan Dinas pertamanan.

3. Badan Musyawarah

Badan Musyawarah merupakan Alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada permulaan masa keanggotaan DPRD. Panitia Musyawarah ini terdiri dari wakil setiap fraksi berdasarkan perimbangan jumlah Anggota. Ketua dan Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Pimpinan Badan Musyawarah merangkap anggota. Sekretaris DPRD karena jabatannya Badan Musyawarah menurut ketentuan Pasal 47 PP 252004, mempunyai tugas: • Memberikan pertimbangan tentang penetapan program kerja DPRD baik diminta atau tidak. • Menetapkan kegiatan dan jadwal acara rapat DPRD. • Memutuskan pilihan mengenai isi risalah rapat apabila timbul perbedaan pendapat. • Memberi saran pendapat untuk memperlancar kegiatan. • Merekomendasikan pembentukan Badan Khusus. • Wajib mengadakan konsultasi dengan Fraksi-Fraksi sebelum mengikuti rapat Badan Musyawarah. • Wajib menyampaikan pokok-pokok hasil rapat Badan Musyawarah kepada Fraksi. • Merencanakan, menjadwalkan seluruh kegiatan DPRD. Berkaitan dengan tugas menetapkan kegiatan dan jadwal acara rapat DPRD, Badan Musyawarah menetapkan acara DPRD untuk satu masa sidang atau sebagian dari suatu masa sidang dan perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, serta jangka waktu penyelesaian suatu Rancangan dan penentuan besarnya quota rancangan yang dibahas oleh masing-masing alat kelengkapan Dewan dengan tidak mengurangi hak rapat paripurna untuk mengubahnya. Ada tugas-tugas lain yang masih relevan dan terkait dengan kewenangan Badan Musyawarah, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Memberikan pendapat kepada pimpinan DPRD dalam menetukan garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD. b. Meminta danatau memberikan kesempatan kepada alat kelengkapan yang lain untuk memberikan keteranganpenjelasan mengenai hal yang menyangkut pelaksanaan tugas tiap-tiap alat kelengkapan tersebut. c. Mengatur lebih lanjut penanganan dalam hal peraturan perundang-undangan , menetapkan bahwa Pemerintah Daerah atau pihsk lainnya diharuskan untuk melakukan konsultasi dan koordinasi dengan DPRD mengenai masalah yang terjadi. d. Menentukan penanganan suatu rancangan atau pelaksanaan tugas DPRD lainnya oleh alat kelengkapan DPRD. Namun Badan Musyawarah tidak boleh mengubah keputusan atas suatu rancangan atau pelaksanaan tugas DPRD lainnya oleh alat kelengkapan DPRD. e. Melaksanakan hal-hal yang oleh rapat paripurna diserahkan kepada Badan Musyawarah.

4. Badan Anggaran

Memeriksa APBD maupun RAPBD pemerintah daerah. Menurut pasal 55 PP Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, tugas Badan Anggaran Banggar DPRD adalah: • Memberikan saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD kepada kepala daerah dalam mempersiapkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah paling lambat 5 lima bulan sebelum ditetapkannya APBD. • Melakukan konsultasi yang dapat diwakili oleh anggotanya kepada komisi terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka pembahasan rancangan KUA serta PPAS. • Memberikan saran dan pendapat kepada kepala daerah dalam mempersiapkan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD dan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. • Melakukan penyempurnaan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berdasarkan hasil evaluasi Menteri Dalam Negeri bagi DPRD provinsi dan gubernur bagi DPRD kabupatenkota bersama tim anggaran pemerintah daerah. • Melakukan pembahasan bersama TAPD terhadap rancangan KUA serta rancangan PPAS yang disampaikan oleh kepala daerah. Universitas Sumatera Utara • Memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam penyusunan anggaran belanja DPRD.

5. Badan Legislasi

Badan legislasi terlibat dalam membahas kebijakan yang dibentuk yang akan menjadi sebuah UU. Badan legislasi bersama eksekutif bersama membahas tentang apa saja yang akan menjadi kebijakan daerah yang berguna untuk kesejahteraan rakyat di daerah tersebut. Tugas-tugas yang dapat dilaksanakan oleh Badan Legislasi adalah : a. Menyusun program legislasi daerah yang memuat daftar urutan rancangan peraturan daerah untuk satu masa keanggotaan dan prioritas setiap tahun anggaran, yang selanjutnya dilaporkan dalam Rapat Paripurna untuk ditetapkan dengan Keputusan Ketua DPRD; b. Menyiapkan rancangan peraturan daerah usul inisiatif DPRD berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan; c. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan daerah yang diajukan anggota, komisi, dan gabungan komisi sebelum rancangan peraturan daerah tersebut disampaikan kepada pimpinan dewan; d. Memberikan pertimbangan terhadap pengajuan rancangan peraturan daerah yang diajukan oleh anggota, komisi, dan gabungan komisi diluar rancangan peraturan daerah yang terdaftar dalam program legislasi daerah atau prioritas rancangan peraturan daerah tahun berjalan; e. Melakukan pembahasan dan perubahanpenyempurnaan rancangan peraturan daerah yang secara khusus ditugaskan Panitia Musyawarah; f. Melakukan penyebarluasan dan mencari masukan untuk rancangan peraturan daerah yang sedang danatau yang akan dibahas dan sosialisasi rancangan peraturan daerah yang telah disahkan; g. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap materi peraturan daerah melalui koordinasi dengan komisi; h. Menerima masukan dari masyarakat baik tertulis maupun lisan mengenai rancangan peraturan daerah; i. Memberikan pertimbangan terhadap rancangan peraturan daerah yang sedang dibahas oleh BupatiWalikota dan DPRD; dan j. Menginventarisasi masalah hukum dan peraturan perundang-undangan pada akhir masa keanggotaan DPRD untuk dipergunakan sebagai bahan oleh Panitia Legislasi pada masa keanggotaan berikutnya. Universitas Sumatera Utara

6. Badan Kehormatan DPRD

Menerima laporan baik internal dan eksternal tentang kedisiplinan Dewan. Badan Kehormatan mempunyai tugas: • Mengamati, mengevaluasi disiplin, etika, dan moral para anggota DPRD dalam rangka menjaga martabat dan kehormatan sesuai dengan Kode Etik DPRD; • Meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD terhadap peraturan Tata Tertib dan Kode Etik DPRD serta sumpahjanji; • Melakukan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi atas pengaduan Pimpinan DPRD, masyarakat danatau pemilih; • Menyampaikan kesimpulan atas hasil penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c sebagai rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh DPRD; • Menyampaikan rekomendasi kepada pimpinan DPRD berupa rehabilitasi nama baik apabila tidak terbukti adanya pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD atas pengaduan pimpinan DPRD, masyarakat dan atau pemilih; • Menyampaikan laporan atas keputusan badan kehormatan kepada paripurna DPRD; dan • Dapat menjatuhkan sanksi kepada anggota DPRD yang terbukti melanggar kode etik DPRD. Badan Kehormatan membuat laporan kinerja pada akhir masa keanggotaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Badan Kehormatan berwenang: • Memanggil Anggota yang bersangkutan untuk memberikan penjelasan dan pembelaan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan; dan • Meminta keterangan pelapor, saksi, danatau pihak-pihak lain yang terkait, termasuk untuk meminta dokumen atau bukti lain. 2. Susunan Keanggotaan DPRD Kota Medan 2.1.Partai di DPRD Kota Medan Pada pemilu Legislatif 2009 lalu, DPRD Kota Medan memiliki anggota sebanyak 50 orang yang mana berasal dari sejumlah partai yang berbeda-beda seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Tabel.1 Universitas Sumatera Utara Partai yang mendapat kursi di DPRD Kota Medan No Partai Politik Jumlah 1 Partai Demokrat 16 orang 2 Partai keadilan Sejahtera 7 orang 3 Partai Golkar 5 orang 4 Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan-perjuangan 5 orang 5 Partai Damai Sejahtera 4 orang 6 Partai Persatuan Pembangunan 2 orang 7 Partai Patriot 2 orang 8 Partai Indonesia Bersatu 2 orang 9 Partai Buruh 1 orang 10 Partai Keadilan Demokrasi Indonesia 1 orang 11 Partai Persatuan Republik Nasional 1 orang Sumber: Sekretariat Dewan DPRD Kota Medan

2.2. Fraksi-fraksi