Peran Kaukus Perempuan DPRD Kota Medan

bukannya tidak beralasan. Hal itu dapat dilihat dengan munculnya sejumlah isu perempuan di daerah yang cenderung mendiskriminasikan perempuan. Misalnya, isu kepemimpinan perempuan, perempuan dan tenaga kerja, perempuan dan pendapatan daerah, perempuan dan APBD, perempuan dan sumber daya alam, perempuan dan kesehatan reproduksi, perempuan dan adat, serta perempuan dan peraturan kepegawaian. Isu isu itu menunjukkan bahwa Perda- Perda berikut kebijakan publik yang diambil oleh para pengambil kebijakan di tingkat lokal belum sepenuhnya “ramah” terhadap kepentingan perempuan. Usaha untuk menyelesaikan persoalan diskriminasi perempuan melalui pembuatan peraturan hukum merupakan ruang yang harus diisi oleh gerakan perempuan dan kesetaraan gender agar tidak kembali ke arah praktik yang merugikan perempuan. Dalam menjalankan fungsi legislasi yaitu sebagai pembuat undang-undang khususnya Peraturan Daerah Perda, anggota dewan perempuan masih kurang memiiki peranan karena kesulitan dengan minimnya anggota dewan perempuan di DPRD sehingga perempuan sulit membuat kebijakan, seperti yang dituturkan oleh Ibu Dra Lily,Mba “ Anggota perempuan kurang dalam mendapatkan tempat yang strategis”. 53

3. Peran Kaukus Perempuan DPRD Kota Medan

Anggota dewan perempuan di kota Medan kurang mau dalam menyuarakan kepentingan-kepentingan konstituennya. Padahal banyak isu-isu mengenai perempun yang belum dibahas oleh anggota DPRD perempuan di Kota Medan seperti Kekerasan dalam rumah tangga KDRT, Traficking, kondisi buruh perempuan di pabrik dan perusahaan yang seringkali terabaikan dan lain-lain. Hal ini mungkin terjadi karena anggota legislatif merasa bahwa kewajiban untuk melaksanakan tugas adalah mutlak untuk seluruh anggota DPRD tanpa memandang status gender. Kaukus perempuan Republik Indonesia dibentuk pada tanggal 19 Juli 2001 di Jakarta. Pada awalnya perkumpulan ini diberikan nama Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia yang disingkat dengan KPP-RI dan selanjutnya disebut dengan kaukus. Setelah itu dibentuklah kaukus perempuan parlemen di tingkat provinsi dan kabupaten kota. Di kota Medan perkumpulan kaukus perempuan parlemen kota Medan yang mempunyai visi untuk membangun perempuan dalam akselerasi demokrasi Indonesiamerupakan perkumpulan yang beranggotakan seluruh perempuan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Medan periode 2009-2014 yang mana perkumpulan ini didirikan pada tanggal 21 oktober 2009. Perkumpulan ini awalnya dibentuk untuk bertujuan: 53 Wawancara dilakukan pada tanggal 29 Juni 2012 Universitas Sumatera Utara 1. Mempercepat proses demokratisasi di Indonesia melalui pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional. 2. Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Misi Kaukus Perempuan DPRD Kota Medan: 1. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam setiap proses pengambilan kebijakan publik. 2. Mengupayakan agar seluruh kebijakan, program, proyek dan kegiatan pembangunan mengintergrasikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki secara seimbang dan adil. 3. Meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam setiap tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi. 4. Mendorong terwujudnya tata pemerintahan yang berwawasan gender, termasuk kebijakan anggaran yang berwawasan gender. Anggota Kaukus Perempuan Parlemen kota Medan: I. Ketua : Damai Yona Nainggolan. II. Sekretaris : Dra. Lily. MBA, MH. III. Bendahara : Dra. Ainal Mardiah. IV. Anggota : Dra. Hj. Srijati Pohan. V. Anggota : Janlie, SE,Ak . Untuk mewujudkan tujuan dibentuknya kaukus perempuan parlemen di kota Medan, angggota Dewan Perempuan DPRD kota Medan membuat kegiatan-kegiatan. Kegiatan- kegiatan itu secara khusus bertujuan: 1 Mendorong parlemen dan pemerintah untuk menempatkan masalah perempuan sebagai prioritas utama pembangunan yang tertuang dalam perencanaan anggaran sebagai wujud prioritas kebijakan. 2 Mengembangkan dan meningkatkan kerja sama antara kaukus dengan pemerintah di tingkat daerah dalam lembaga-lembaga terkait lainnya dalam rangka optimalisasi posisi dan peran perempuan di parlemen yakni sebagai legislator, pengawas, dan penentu anggaran pembangunan. 3 Merumuskan dan melaksanakan program-program pengembangan kapasitas untuk anggota parlemen dalam rangka pelaksanaan fungsi Dewan. Universitas Sumatera Utara 4 Mengadakan pertemuan yang diperlukan khususnya mengenai isu-isu perempuan dan politik serta perkembangannya. 5 Mengkomunikasikan dan mengkonsultasikan hasil-hasil perjuangan kepada masyarakat luas. Didalam perkembangannya, kegiatan kaukus perempuan DPRD kota Medan masih sedikit dilaksanakan, kegiatan yang berhasil dilaksanakan adalah: 1. Pelaksanaan pelayanan KB Gratis di Belawan Kamis, pada tanggal 25 Mei 2011, kaukus menggelar kegiatan bakti sosial pelayanan keluarga berencana KB di Belawan. Alasan mengadakan kegiatan ini selain untuk mmperingati hari kebangkitan nasional Harkitnas juga sebagai wujud partisipasi terhadap kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan badan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana BPPKB kota Medan, badan koordinasi keluarga berencana nasional BKKBN provinsi SUMUT. Kegiatan ini diikuti oleh 514 peserta. Gambar 2 Pelayanan KB Gratis di Belawan 2. Buka Puasa bersama petugas kebersihan Kaukus perempuan DPRD kota Medan mengadakan buka puasa bersama 50 orang petugas kebersihan pada tanggal 19 agustus 2011 di Jalan S Parman Medan. Kegiatan itu juga dirangkai dengan penyerahan bingkisan paket lebaran.Mereka berpendapat perempuan merupakan pilar utama dalam pembangunan karakter bangsa dalam peran mereka sebagai ibu di dalam keluarga sehingga mereka harus mendapat bantuan yang memadai dari pemerintah. Gambar 3 Kegiatan Buka Bersama bersama Petugas Kebersihan Universitas Sumatera Utara 3. Pengobatan gratis yang diselenggrakan bersama GISI Gereja Injil Seutuh Internasional GISI Gereja Injil Seutuh Internasional kota Medan bekerja sama dengan kaukus perempuan parlemen kota medan pada hari sabtu 8 Agustus 2011 mengadakan bakti sosial pengobatan untuk warga yang kurang mampu dengan membagikan paket bahan makanan pokok di jalan Mongonsidi Baru. Kegiatan ini dilaksanakan karena salah satu peran Kaukus Perempuan adalah untuk memberikan bantuan sosialke pada masyarakat. Gambar 4 Pengobatan gratis yang diselenggrakan bersama GISI 4. Pelaksanaan Nonton Bareng bersama 200 siswa SMP Pada tanggal 30 November 2011 anggota kaukus perempuan parlemen kota Medan membuat kegiatan nonton bareng film langit biru bersama 200 pelajar SLTPN 14 Namo Gajah di Desa Universitas Sumatera Utara Namo Gajah kecamatan Medan tuntungan dan SMP Amalia di jalan Mnteng medan Denai. Alasan dibuat kegiatan ini adalah karena kaukus perempuan memperhatikan tingginya kenakalan remaja di kota Medan. Kegiatan ini dibuat untuk menggambarkan tingkah laku yang baik yang lebih bisa diterima dengan baik oleh anak-anak. Gambar 5 Pelaksanaan Nonton Bareng bersama 200 siswa SMP Kegiatan kaukus ini kurang memperhatikan perkembangan masalah-masalah dan isu- isu perempuan seperti masalah KDRT, Trafficking, keterwakilan politik perempuan dan sebagainya. Kegiatan ini lebih mengarah kepada urusan perut. Kaukus kurang memberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai masalah-masalah perempuan. Staf Kaukus Perempuan DPRD kota Medan yang bernama Devi berpendapat,”Alasan kurangnya kegiatan ini lebih kepada minimnya anggaran untuk lembaga kaukus dan pemerintah merasa kegiatan itu kurang bermanfaat bagi masyarakat”. 54 54 Wawancara dilakukan pada tanggal 22 Juni 2012 Universitas Sumatera Utara Kaukus Perempuan DPRD kota Medan ini bersifat mandiri bukan naungan DPRD kota Medan sehingga dalam melakukan kegiatan lebih berkoordinasi kepada pemerintah kota Medan.Di dalam kaukus juga, anggota dewan perempuan juga tidak membuat kegiatan yang lebih efektif. Dana yang dikeluarkan kurang menunjukkan peran mereka untuk permberdayaan perempuan seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel. 8 Anggaran Kaukus Perempuan Parlemen Kota Medan No Agenda Jumlah 1 Bintek ke Bali 4 orang Rp.10.500.000 Rp 42.000.000 2 Kekurangan Bintek ke Jakarta 5 Orang Rp.15.000.000 3 Pengurusan Dokumen Bagian umum, hukum, dan keuangan Rp.3.000.000 4 Pengurusan Akte Notaris Rp. 500.000 5 Administrasi Bank Rp.500.000 6 Honor Staf 4 Bulan Rp. 2.000.000 7 Papan Bunga Rp.2.000.000 8 Photo Copy Berkas + Materai Rp. 200.000 9 Tali kasih 9.1. Anak Tersiram Air Panas 9.2. Jantung Bocor 9.3. Pengobatan Gratis Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000 10 Liputan Media Massa 10.1. Anak tersiram Air Panas 10.2. Jantung Bocor 10.3. Pengobatan Gratis 10.4 Kaukus Perempuan – Kementerian Koperasi dan UKM Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000 11 Penyambutan Tamu Kaukus Perempuan Parlemen RI 11.1. Konsumsi 11.2. Oleh-oleh Rp. 1.000.000 Rp. 2.340.000 Universitas Sumatera Utara - Bolu Meranti 4 Kotak = 36 Buah Rp. 65.000 - Durian Rp. 700.000 Total 72.740.000 Sumber: Kaukus Perempuan DPRD Kota Medan Kaukus sebagai badan yang terdiri dari anggota DPRD Perempuan di kota Medan tidak bisa menjalankan tugas mereka dalam memperjuangkan kepentingan perempuan. Mereka hanya bisa melakukan kegiatan yang bersifat umum saja dan kurang peduli terhadap sensitif gender. Anggaran yang lain hanya sekedar dihamburkan bahkan dana yang semestinya tidak seharusnya ada malah terpampang di laporan pertanggungjawaban seperti dana iklan bantuan. Dana itu hanya menjadikan anggota dewan dikenal semakin baik dan pedulin di mata masyarakat. Dana lain yang dikeluarkan pun, tidak membuat contoh baik bagi reprentasi mereka sebagai wakil rakyat bahkan wakil perempuan.

4. Indikator Kinerja Lembaga Legislatif Perempuan DPRD Kota Medan 1. Akuntabilitas