perkembangan baru, tuntutan baru dan pengetahuan baru, birokrasi harus segera merespon secara cepat agar tidak tertinggal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
21
3. Efektivitas
Organisasi harus mampu dan mau mendengarkan apa yang menjadi tuntutan dan aspirasi masyarakat. Tingkat responsivitas yang akan diteliti adalah kemampuan anggota
DPRD perempuan di Kota Medan dalam mengenali kebutuhan masyarakat, merespon persoalan yang muncul di tengah masyarakat, memahami kemauan masyarakat dan
kemudian dikembangkan dan dituangkan dalam kebijakan-kebijakan sesuai dengan aspirasi masyarakat itu. Organisasi yang mempunyai responsivitas yang rendah akan menunjukkan
kinerja yang jelek dan menunjukkan organisasi itu telah gagal. Di dalam DPRD untuk menunjukkan reponsivitas yang baik haruslah dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan
masyarakat, memberikan pelayanan yang dapat memuaskan keinginan masyarakat dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi di tengah masyarakat.
Menurut Kumorotomo, efektivitas adalah menyangkut apakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tersebut tercapai. Hal ini ada kaitannya dengan
teknis, nilai, misi dan tujuan organisasi serta fungsi agen pembangunan.
22
7. Metode Penelitian
Dari uraian di atas, pengukuran efektivitas dari DPRD dapat dilihat dari seberapa besar peran angggota legislatif perempuan ini dalam merespon kepentingan masyarakat
khususnya perempuan itu sendiri yang dituangkan dalam kebijakan-kebijakan di legislasi, anggaran, dan pengawasan. Di legislasi, yaitu merumuskan dan menetapkan kebijakan yang
sesuai dengan kepentingan perempuan dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Di anggaran, menetapkan anggaran yang tinggi dan sesuai untuk kepentingan perempuan. Di
pengawasan, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah, pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan menampung aspirasi dari masyarakat untuk
menyalurkannya kepada pejabat dan pihak yang berwenang.
Penelitian ini adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan melakukan metode-metode ilmiah.
23
7.1. Jenis Penelitian
21
P
. Sondang Siagian. Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta. PT Gunung Agung. 2000. Hal: 165
22
Wahyudi kumorotomo, Dkk. Sistem informasi management dalam organisasi publik. Yogyakarta. Gadjah Mada University Perss. Hal: 25.2009
23
Surisno hadi. Metodologi reseach. Yogyakarta. Andi Offiset.1989. hal: 4
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan analisis yaitu suatu metode dalam meneliti suatu objek, kondisi, suatu sistem pemikiran atau sistem
pemikiran ataupun suatu peristiwa yang terjadi pada masa sekarang. Menurut Whitney, Metode Deskriptif adalah pencarian fakta interpretasi yang tepat yang digunakan untuk
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat, serta hubungan-hubungan kegiatan, sikap-sikap, pandangan dan proses yang
sedang berlangsung juga pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
24
7.2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan DPRD Kota Medan Sumatera Utara. Sebelumnya kantor DPRD Kota Medan berada di Jl. Namun karena dirasakan tidak memenuhi kapasitas
lagi dalam menampung keseluruhan anggota DPRD yang sekarang berjumlah 50 orang anggota maka lokasi DPRD Kota Medan dipindahkan sementara selama setahun dari tahun
2012-2013 ke Jl. Krakatau No. 17 Medan yang mana merupakan bekas kantor PELNI.
7.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu data primer dan data
sekunder.
25
Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data dengan tujuan mendapatkan informasi dengan cara
bertanya langsung kepada informan serta melakukan proses tanya jawab secara langsung dengan para informan yang terkait dalam penelitin ini. Data-data yang dimaksud adalah data
tentang DPRD Kota Medan dan penulis akan melakukan wawancara dengan anggota perempuan DPRD periode 2009-2011. Pada awalnya anggota DPRD perempuan Kota
Medan berjumlah enam orang. Namun karena salah satu anggota dewan perempuan di lembaga itu yaitu Hj. Halimatuksahdiah dari partai Demokrat meninggal karena penyakit
kanker yang dideritanya sehingga yang dapat saya wawancarai hanya tinggal lima anggota dewan perempuan saja.
Untuk memperoleh data dan fakta yang berupa informasi yang jelas, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
24
M. Nazir. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia. 1998. Hal: 64
25
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial, Formal – Formal Kualitatif dan Kualitas, Surabaya: Airlangga University Press, 2001, hal.51
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah: 1. Dra. Lily, MBA. MH Partai Perjuangan Indonesia Baru
2. Hj. Srijati Pohan Partai Demokrat 3. Damai Yona Nainggolan Partai Demokrat
4. Ainal Mardiah Partai Golkar 5. JanLie, SE Ak Partai Perjuangan Indonesia Baru
6. Pihak-pihak terkait yang dapat membantu penelitian berjalan dengan baik. Dengan demikian, data yang nantinya diperoleh dari hasil wawancara tersebut merupakan
data pendukung bagi terlaksananya penelitian ini.
2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder ini dilakukan dengan tinjauan kepustakaan dan
dokumentasi. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dan informasi melalui referensi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku, undang-undang, peraturan-peraturan, artikel-
artikel dalam majalah, koran, jurnal ilmiah, laporan-laporan penelitian serta bahan-bahan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, yang nantinya teori-teori yang
didapat tersebut dapat dijadikan panduan dalam melakukan suatu penelitian.
7.4 Teknik Analisa Data