5.5.2 Analisis Faktor Manfaat Penggunaan Fitur pada Fungsi Media Online
Data kuesioner yang telah diisi oleh 35 responden mengenai persepsi pengelola hotel bintang 1-5 di Kecamatan Kuta terhadap media online sebagai alat
pemasaran diolah dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 21. Teknik yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah analisis faktor.
Analisis faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor konfirmatori dan berdasarkan kerangka pemasaran digital yang terdiri dari fungsi
attract, engage, retain, learn dan relate dan tiap fungsi memiliki indikator- indikator sehingga diperoleh pemahaman terhadap kontribusi dari masing-masing
fitur untuk setiap fungsi. Hal ini akan memperkuat pengetahuan tentang persepsi pengelola hotel. Selain itu, peneliti dapat mengetahui apakah indikator yang
digunakan cukup representatif untuk tiap variabel. Analisis faktor untuk lima variabel fungsi pemasaran online dilakukan
secara parsial. Indikator untuk variabel attract adalah X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, dan X1.5. Indikator untuk variabel engage adalah X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X2.5, dan
X2.6. Indikator untuk variabel retain adalah X3.1, X3.2, X3.3, X3.4, X3.5, X3.6, dan X3.7. Indikator untuk variabel learning adalah X4.1, X4.2, X4.3, X4.4, X4.5,
dan X4.6. Indikator untuk variabel relate adalah X5.1, X5.2, X5.3, dan X5.4.
5.5.2.1 Analisis Faktor Manfaat Fitur Media Online pada Fungsi Attract
Berdasarkan kerangka pemasaran digital, indikator untuk variabel attract pada media online meliputi: 1 X1.1 Menggunakan banner ads dan link
websiteblog hotel ke media online lainnya, 2 X1.2 Mendaftarkan website, blog dan media online hotel di mesin pencarian dan media sosial, 3 X1.3
Menggunakan namasebutan yang sama antara nama hotel dan setiap media online yang dikelola, 4 X1.4 Penyediaan bandwith yang cukup untuk menampung
jumlah kunjungan online yang besar, dan 5 X1.5 Menambahkan fitur social share di websiteblog.
Sebelum memasuki proses utama dari analisis faktor, pemenuhan asumsi- asumsi harus dilakukan. Berdasarkan perhitungan dengan SPSS versi 21,
diperoleh besar nilai KMO MSA 0,684 dan signifikansi 0,000. Kedua nilai ini telah memenuhi asumsi dimana nilai KMO MSA di atas 0,5 dan signifikansi
kurang dari 0,05. Dengan demikian semua indikator yang ditetapkan di awal dapat diproses untuk asumsi lebih lanjut.
Tabel 5.11 Hasil Uji KMO dan Barlett’s Variabel Attract
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .684
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
58.671 Df
10 Sig.
.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Pemenuhan asumsi berikutnya adalah nilai MSA pada anti-image matrices di atas 0,5.
Pada Tabel 5.12 anti-image matrices di bawah dapat diketahui nilai MSA pada bagian anti-image correlation yaitu pada angka yang memiliki tanda a.
Masing-masing indikator memiliki nilai MSA sebagai berikut: nilai MSA X1.1 = 0,632, nilai MSA X1.2 = 0,664, nilai MSA X1.3 = 0,878, nilai MSA X1.4 =
0,658, nilai MSA X1.5 = 0,749. Nilai MSA X1.1 sampai dengan X1.5 menunjukkan nilai anti-image correlation lebih besar dari 0,5. Dengan demikian
proses analisis dapat dilanjutkan.
Tabel 5.12 Matriks Anti-Image Antar Indikator
Variabel Attract X1.1
X1.2 X1.3
X1.4 X1.5
Anti-image Covariance
X1.1 .357
-.216 -.046
.112 -.208
X1.2 -.216
.337 -.097
-.212 .014
X1.3 -.046
-.097 .815
-.080 .042
X1.4 .112
-.212 -.080
.647 -.137
X1.5 -.208
.014 .042
-.137 .603
Anti-image Correlation
X1.1 .632
a
-.624 -.085
.233 -.448
X1.2 -.624
.664
a
-.184 -.453
.032 X1.3
-.085 -.184
.878
a
-.110 .059
X1.4 .233
-.453 -.110
.658
a
-.220 X1.5
-.448 .032
.059 -.220
.749
a
a. Measures of Sampling AdequacyMSA Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Pada tahap ini telah memasuki inti dari analisis faktor dengan menggunakan metode Principal Component dan analisis Correlation Matrix.
Output pertama yang diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 21 adalah tabel komunalitas.
Komunalitas dinyatakan dalam bentuk persentase dan menunjukkan jumlah varians dari suatu indikator yang dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk Santoso, 2010: 82. Tabel 5.13
Komunalitas Indikator Variabel Attract
Initial Extraction
X1.1 1.000
.707 X1.2
1.000 .782
X1.3 1.000
.311 X1.4
1.000 .442
X1.5 1.000
.523 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 Berdasarkan Tabel 5.13 di atas, diperoleh nilai komunalitas untuk masing-
masing indikator. Untuk indikator X1.1 nilai komunalitasnya 0,707. Hal ini berarti
sekitar 70,7 persen varians dari indikator X1.1 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Indikator X1.2 memiliki nilai komunalitas 0,782. Indikator X1.3
memiliki nilai komunalitas 0,311. Indikator X1.4 memiliki nilai komunalitas 0,442. Indikator X1.5 memiliki nilai komunalitas 0,523. Semakin besar nilai
komunalitas berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk Santoso, 2010: 82.
Output berikutnya dari analisis faktor adalah tabel total variance explainded. Tabel 5.14 di bawah yaitu pada kolom component menunjukkan
bahwa ada lima indikator yang digunakan dalam analisis faktor yaitu X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, dan X1.5. Varians faktor 1 faktor yang terbentuk adalah 55,292
persen. Ini berarti bahwa faktor 1 dapat menjelaskan 55,292 persen dari variabilitas lima indikator aslinya. Dengan memperhatikan kolom initial
eigenvalues, diketahui bahwa hanya satu faktor yang memiliki nilai 1 yaitu faktor 1 dengan nilai 2,765. Nilai eigenvalues di bawah satu tidak digunakan
dalam menentukan jumlah faktor yang terbentuk. Tabel 5.14
Total Variance Explained untuk Variabel Attract
Comp. Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings
Total of Variance
Cumulative Total
of Variance Cumulative
1 2.765
55.292 55.292
2.765 55.292
55.292 2
.855 17.091
72.383 3
.706 14.111
86.494 4
.482 9.641
96.135 5
.193 3.865
100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Setelah diketahui satu faktor terbentuk, output tabel berikut menunjukkan distribusi kelima indikator pada faktor yang terbentuk. Selain itu, Tabel 5.15 di
bawah ini juga menunjukkan factor loadings yaitu besarnya korelasi antara indikator dengan faktor terbentuk.
Semakin tinggi nilai factor loadings setiap indikator, semakin besar pengaruhnya terhadap faktor yang terbentuk, demikian
sebaliknya. Dari kelima indikator, X1.2 merupakan indikator yang memiliki
pengaruh terbesar pada fungsi media online dalam menarik attract kunjungan visitor. Indikator selanjutnya yang juga memiliki pengaruh besar adalah X1.1.
X1.1 yaitu penggunaan banner ads dan link websiteblog hotel ke media online lainnya. Selanjutnya adalah indikator X1.5 yaitu penambahan fitur social share,
indikator X1.4 yaitu penyediaan bandwith yang cukup, dan X1.3 yaitu penggunaan nama yang sama pada setiap media online. Karena kelima indikator
memiliki nilai 0,5 yang berarti bahwa semua indikator memiliki korelasi kuat maka satu faktor yang terbentuk terdiri atas lima indikator.
Tabel 5.15 Component Matrix Variabel Attract dengan Rotasi Varimax
Component 1 X1.1
.841 X1.2
.884 X1.3
.557 X1.4
.665 X1.5
.723 Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 1 components extracted.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 X1.2 merupakan fitur yang memiliki pengaruh terbesar pada fungsi media
online dalam menarik attract kunjungan visitor. Besarnya pengaruh pendaftaran
website, blog dan media online hotel di mesin pencarian dan media sosial sesuai dengan hasil sebelumnya yaitu Tabel 5.9 dimana search engine dan media online
lainnya banyak digunakan oleh hotel di Kecamatan Kuta. Kierzkowski et al 1996:13 menyebutkannya dengan
pendaftaran pada layanan “what’s cool”, dalam hal ini media online tidak bisa disangsikan sebagai layanan yang sangat
digemari saat ini. Sedangkan search engine telah lebih dahulu dikenal dan untuk mendapatkan peringkat teratas diperlukan teknik optimasi atau lebih dikenal
dengan Search Engine Optimation SEO. Tampil di search engine seperti google.com dinilai sebagai keharusan oleh
pengelola hotel. Bahkan jika tidak tampil di search engine, maka dapat menurunkan kepercayaan terhadap hotel Altaf, wawancara, 5 Agustus 2015.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Teo dan Tan 2002 yang menunjukkan pendaftaran di search engine merupakan strategi yang banyak
digunakan menarik kunjungan secara online. Kotler 2002 menyatakan salah satu manfaat dari pemasaran online
adalah mempelajari berapa jumlah konsumen yang mengunjungi website dan berapa jumlah pengunjung yang berhenti pada halaman tertentu di website
tersebut. Search engine seperti google.com dan media sosial seperti facebook.com juga dilengkapi dengan data statistik seperti asal Negara pengunjung, jumlah
pengunjung media online dan sebagainya. Data statistik ini dapat menjadi dasaracuan dalam menentukan target banner ads akan diarahkan ke Negara
tertentu, umur tertentu dan sebagainya. Dan ini sejalan dengan hasil penelitian
dimana X1.1 yaitu penggunaan banner ads dan linkURL merupakan fitur yang memiliki pengaruh terbesar berikutnya dalam menarik kunjungan online.
5.5.2.2 Analisis Faktor Manfaat Fitur Media Online pada Fungsi Engage
Indikator untuk variabel engage meliputi: 1. penyediaan interactive tools, 2. content yang informatif, unik dan berguna, 3. penyediaan fasilitas
transaksipemesanan secara online, 4. bangun komunitas virtual, 5. penyelenggaraan event secara online, dan 6. penyediaan fitur pilih bahasa.
Tabel 5.16 Hasil Uji KMO dan Barlett’s Variabel Engage
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.770 Bartletts Test of
Sphericity Approx. Chi-Square
86.322 Df
15 Sig.
.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Sebelum memasuki proses utama dari analisis faktor, pemenuhan asumsi harus dilakukan. Berdasarkan Tabel 5.16, dengan menggunakan SPSS versi 21
diperoleh nilai KMO MSA 0,770 dan signifikansi 0,000. Kedua nilai ini telah memenuhi asumsi dimana nilai KMO MSA di atas 0,5 dan signifikansi kurang
dari 0,05. Dengan demikian semua indikator yang ditetapkan di awal dapat diproses untuk asumsi lebih lanjut.
Pemenuhan asumsi berikutnya adalah nilai MSA pada anti-image matrices di atas 0,5.
Pada Tabel 5.17 di bawah dapat diketahui nilai MSA pada bagian anti- image correlation yaitu pada angka yang memiliki tanda a. Masing-masing
indikator memiliki nilai MSA sebagai berikut: nilai MSA X2.1 = 0,695, nilai MSA X2.2 = 0,715, nilai MSA X2.3 = 0,838, nilai MSA X2.4 = 0,807, nilai MSA
X2.5 = 0,894, dan nilai MSA X2.6 = 0,795. Nilai MSA X1.1 sampai dengan X1.6 menunjukkan nilai anti-image correlation lebih besar dari 0,5. Dengan demikian
proses analisis dapat dilanjutkan. Tabel 5.17
Matriks Anti-Image Antar Indikator Variabel Engage
X2.1 X2.2
X2.3 X2.4
X2.5 X2.6
Anti-image Covariance
X2.1 .338
-.245 .041
-.096 -.011
.001 X2.2
-.245 .362
-.025 -.008
-.029 -.029
X2.3 .041
-.025 .622
-.129 .010
-.150 X2.4
-.096 -.008
-.129 .383
-.018 -.187
X2.5 -.011
-.029 .010
-.018 .841
-.128 X2.6
.001 -.029
-.150 -.187
-.128 .418
Anti-image Correlation
X2.1 .695
a
-.701 .089
-.268 -.021
.001 X2.2
-.701 .715
a
-.053 -.022
-.053 -.076
X2.3 .089
-.053 .838
a
-.264 .013
-.295 X2.4
-.268 -.022
-.264 .807
a
-.032 -.469
X2.5 -.021
-.053 .013
-.032 .894
a
-.217 X2.6
.001 -.076
-.295 -.469
-.217 .795
a
a. Measures of Sampling Adequacy MSA Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Tahap berikut ini telah memasuki inti dari analisis faktor dengan menggunakan metode Principal Component dan analisis Correlation Matrix.
Output pertama yang diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 21 adalah tabel komunalitas.
Tabel 5.18 Komunalitas Indikator Variabel Engage
Initial Extraction
X2.1 1.000
.606 X2.2
1.000 .593
X2.3 1.000
.439 X2.4
1.000 .731
X2.5 1.000
.247 X2.6
1.000 .672
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Berdasarkan tabel Tabel 5.18 di atas, diperoleh nilai komunalitas untuk masing-masing indikator.
Untuk indikator X2.1 nilai komunalitasnya 0,606. Hal ini berarti sekitar 60,6 persen varians dari indikator X2.1 bisa dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk. Indikator X2.2 memiliki nilai komunalitas 0,593. Indikator X2.3 memiliki nilai komunalitas 0,439. Indikator X2.4 memiliki nilai komunalitas
0,731. Indikator X2.5 memiliki nilai komunalitas 0,247. Indikator X2.6 memiliki nilai komunalitas 0,672. Semakin besar nilai komunalitas berarti semakin erat
hubungannya dengan faktor yang terbentuk Santoso, 2010: 82. Output berikutnya dari analisis faktor adalah tabel total variance
explainded. Tabel 5.19 di bawah yaitu pada kolom component menunjukkan bahwa ada enam indikator yang digunakan dalam analisis faktor yaitu X2.1, X2.2,
X2.3, X2.4, X2.5 dan X2.6. Varians faktor 1 faktor yang terbentuk adalah 54,807 persen. Ini berarti bahwa faktor 1 dapat menjelaskan 54,807 persen dari
variabilitas enam indikator aslinya. Dengan memperhatikan kolom initial eigenvalues, diketahui bahwa hanya satu faktor yang memiliki nilai 1 yaitu
faktor 1 dengan nilai 3,288. Nilai eigenvalues di bawah 1 tidak digunakan dalam menentukan jumlah faktor yang terbentuk.
Tabel 5.19 Total Variance Explained untuk Variabel
Engage Comp.
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
1 3.288
54.807 54.807
3.288 54.807
54.807 2
.989 16.482
71.289 3
.820 13.665
84.954 4
.426 7.095
92.049 5
.279 4.657
96.706 6
.198 3.294
100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 Setelah diketahui satu faktor terbentuk, output tabel berikut menunjukkan
distribusi keenam indikator pada faktor yang terbentuk. Selain itu, Tabel 5.20 di bawah ini juga menunjukkan factor loadings yaitu besarnya korelasi antara
indikator dengan faktor terbentuk. Semakin tinggi nilai factor loadings setiap
indikator, maka semakin besar pengaruhnya terhadap faktor yang terbentuk, demikian juga sebaliknya.
Dari keenam indikator, X2.4 merupakan indikator yang memiliki pengaruh paling besar terhadap engage pengunjung media online yang
dikelola hotel bintang 1-5 di Kecamatan Kuta. Indikator X2.4 adalah membangun komunitas virtual dengan memberdayakan markom. Indikator selanjutnya yang
juga memiliki pengaruh besar adalah X2.6. X2.6 yaitu penyediaan fitur multibahasa. Selanjutnya adalah indikator X2.1 yaitu penyediaan interactive tools
di media online, indikator X2.2 yaitu content yang informatif, unik dan berguna,
X2.3 yaitu penyediaan fasilitas transaksipemesanan secara online, dan X2.5 yaitu penyelenggaraan event melalui media online.
Tabel 5.20 Component Matrix Variabel Engage dengan Rotasi Varimax
Component 1
X2.1 .778
X2.2 .770
X2.3 .662
X2.4 .855
X2.5 .497
X2.6 .820
Extraction Method: Principal Component Analysis. a.
1 components extracted. Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
X2.4 yaitu membangun komunitas virtual merupakan fitur yang memiliki pengaruh terbesar dalam menghasilkan fungsi engage. Hasil ini berbeda dengan
penelitian Teo dan Tan 2002 yang menyatakan bahwa strategi membangun komunitas virtual kurang populer dalam menghasilkan fungsi engage karena
perusahaan B2C lebih berfokus pada pasar yang besar mass market. Komunitas virtual dalam hal ini dapat dijelaskan dengan berbagai istilah, media sosial seperti
facebook.com dan twitter.com menggunakan kata fans, friend, dan follower bagi komunitasnya. Semakin besar komunitas yang dimiliki maka semakin
menguntungkan bagi pihak hotel karena semakin mudah dan murah untuk menyebarkan informasi produk dan promo. Kotler 2002 menyebutkan
pemasaran online memungkinkan biaya yang lebih rendah.
5.5.2.3 Analisis Faktor Manfaat Fitur Media Online pada Fungsi Retain
Berdasarkan kerangka pemasaran digital, indikator untuk variabel retain pada media online meliputi: 1 update content secara berkala, 2 program
swicthing cost bagi visitor, 3 menghubungkan media online dengan situs travel blogger, 4 penyelenggaraan program loyalty atau rewards, 5 mempersingkat
loading time media online, 6 penyediaan sistem untuk cek track pemesanan, dan 7 penyediaan aplikasi interaktif. Sebelum memasuki proses utama dari
analisis faktor, pemenuhan asumsi harus dilakukan. Berdasarkan perhitungan dengan SPSS versi 21, diperoleh besar nilai KMO MSA 0,763 dan signifikansi
0,000. Kedua nilai ini telah memenuhi asumsi sehingga semua indikator yang ditetapkan di awal dapat diproses lebih lanjut.
Tabel 5.21 Hasil Uji KMO dan Barlett’s Variabel Retain
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.763 Bartletts Test of
Sphericity Approx. Chi-Square
79.097 Df
21 Sig.
.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Pemenuhan asumsi berikutnya adalah nilai MSA pada anti-image matrices di atas 0,5. Pada tabel anti-image matrices di bawah dapat diketahui nilai MSA
pada bagian anti-image correlation yaitu pada angka yang memiliki tanda a. Masing-masing indikator memiliki nilai MSA yang dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Nilai MSA X3.1 sampai dengan X3.7 menunjukkan nilai anti-image correlation lebih besar dari 0,5. Dengan demikian proses analisis dapat dilanjutkan.
Tabel 5.22 Matriks Anti-Image Antar Indikator
Variabel Retain X3.1
X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 Anti-image
Covariance X3.1
.692 -.118 -.144 .016 -.024 -.129 .100
X3.2 -.118 .363 -.167 -.156 -.004 -.004 -.203
X3.3 -.144 -.167 .569
.033 -.139 -.046 .115 X3.4
.016 -.156
.033 .515 -.167 -.194 .077
X3.5 -.024 -.004 -.139 -.167 .519 .042 -.208 X3.6 -.129 -.004 -.046 -.194 .042 .706 -.086
X3.7 .100
-.203 .115
.077 -.208 -.086 .552
Anti-image Correlation
X3.1 .809
a
-.236 -.229 .027 -.039 -.185 .162 X3.2 -.236
.759
a
-.367 -.361 -.010 -.008 -.454 X3.3 -.229 -.367 .772
a
.061 -.256 -.072 .206 X3.4
.027 -.361
.061 .770
a
-.324 -.322 .144 X3.5 -.039 -.010 -.256 -.324 .790
a
.070 -.388 X3.6 -.185 -.008 -.072 -.322 .070 .823
a
-.137 X3.7
.162 -.454
.206 .144 -.388 -.137 .645
a
a. Measures of Sampling AdequacyMSA Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Pada tahap ini telah memasuki inti dari analisis faktor. Output pertama yang diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 21 adalah tabel komunalitas.
Komunalitas menunjukkan jumlah varians dari suatu indikator yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk Santoso, 2010: 82.
Tabel 5.23 Komunalitas Indikator Variabel Retain
Initial Extraction
X3.1 1.000
.723 X3.2
1.000 .742
X3.3 1.000
.614 X3.4
1.000 .574
X3.5 1.000
.664 X3.6
1.000 .409
X3.7 1.000
.771 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Berdasarkan tabel komunalitas di atas, diperoleh nilai komunalitas untuk masing-masing indikator.
Untuk indikator X3.1 nilai komunalitasnya 0,723. Hal ini berarti sekitar 72,3 persen varians dari indikator X3.1 bisa dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk. Indikator X3.2 memiliki nilai komunalitas 0,742. Indikator X3.3 memiliki nilai komunalitas 0,614. Indikator X3.4 memiliki nilai komunalitas
0,574. Indikator X3.5 memiliki nilai komunalitas 0,664. Indikator X3.6 memiliki nilai komunalitas 0,409. Indikator X3.7 memiliki nilai komunalitas 0,771.
Semakin besar nilai komunalitas berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk Santoso, 2010: 82.
Output berikutnya dari analisis faktor adalah tabel total variance explainded. Tabel 5.24 di bawah yaitu pada kolom component menunjukkan
bahwa ada tujuh indikator yang digunakan dalam analisis faktor yaitu X3.1, X3.2, X3.3, X3.4, X3.5, X3.6 dan X3.7. Varians faktor 1 faktor yang terbentuk adalah
49,48 persen. Varians faktor 2 faktor yang terbentuk adalah 1,0327 x 100 = 14,745 persen. Ini berarti bahwa, secara total, kedua faktor dapat menjelaskan
64,224 persen dari variabilitas tujuh indikator aslinya. Dengan memperhatikan kolom initial eigenvalues, diketahui bahwa terdapat 2 faktor yang memiliki nilai
1 yaitu faktor 1 dengan nilai 3,464 dan faktor 2 dengan nilai 1,032. Nilai eigenvalues di bawah 1 tidak digunakan dalam menentukan jumlah faktor yang
terbentuk. Sehingga factoring process berhenti pada faktor 2.
Tabel 5.24 Total Variance Explained untuk Variabel Retain
Comp Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
1 3.464 49.480
49.480 3.464 49.480
49.480 2.315 33.078
33.078 2
1.032 14.745 64.224
1.032 14.745 64.224
2.180 31.146 64.224
3 .778 11.110
75.334 4
.584 8.350
83.684 5
.485 6.927
90.611 6
.431 6.151
96.762 7
.227 3.238
100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 Tabel 5.25
Component Matrix Variabel Retain dengan Rotasi Varimax Component
1 2
X3.1 .583
.618 X3.2
.859 -.057
X3.3 .694
.365 X3.4
.755 -.059
X3.5 .754
-.310 X3.6
.619 .159
X3.7 .618
-.624 Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 2 components extracted. Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Setelah diketahui dua faktor terbentuk pada Tabel 5.24, output Tabel 5.25 menunjukkan distribusi ketujuh indikator pada dua faktor yang terbentuk. Selain
itu, Tabel 5.25 di atas juga menunjukkan factor loadings yaitu besarnya korelasi antara indikator dengan faktor terbentuk.
Semakin tinggi nilai factor loadings setiap indikator, maka semakin besar pengaruhnya terhadap faktor yang terbentuk,
demikian juga sebaliknya. Pengelompokan indikator dilakukan dengan
perbandingan besar nilai factor loadings pada tiap baris dimana tanda hanya menunjukkan arah korelasi. Output selanjutnya adalah Tabel 5.26. Pada Tabel
5.26 di bawah ini terlihat bahwa beberapa indikator belum jelas diletakkan pada faktor 1 atau faktor 2. Oleh karena itu dilakukan rotasi agar semakin jelas
peletakan tiap indikator. Tabel 5.26
Rotated Component Matrix Component
1 2
X3.1 -.001
.850 X3.2
.663 .549
X3.3 .254
.742 X3.4
.589 .476
X3.5 .760
.293 X3.6
.341 .541
X3.7 .878
-.029 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a
a. Rotation converged in 3 iterations.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 Berdasarkan rotasi yang dilakukan diperoleh hasil X3.2 masuk faktor 1
karena nilai factor loadings lebih besar yaitu 0,663. Indikator X3.4 masuk faktor 1 karena nilai factor loadings lebih besar yaitu 0,589. Indikator X3.6 masuk faktor 2
karena nilai factor loadings lebih besar yaitu 0,541. Sehingga pengelompokan
indikator menjadi sebagai berikut faktor 1 terdiri atas X3.2, X3.4, X3.5 dan X3.7. Sedangkan faktor 2 terdiri atas X3.1,X3.3, dan X3.6.
Output berikutnya adalah tabel component transformation matrix. Tabel 5.27 ini menunjukkan angka-angka diagonal di atas 0,5 yaitu sama-sama bernilai
0,767. Hal ini menunjukkan bahwa dua faktor yang terbentuk mempunyai korelasi yang tinggi.
Tabel 5.27 Component Transformation Matrix
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 Berdasarkan Tabel 5.25 terdapat dua fitur yang berpengaruh terhadap
fungsi retain yaitu X3.1 untuk faktor 2 dan X3.7 untuk faktor 1. X3.7 yaitu penyediaan aplikasi interaktif berupa game interaktif, e-postcard, e-photoframe
memiliki korelasi yang terbesar yaitu 0,878. Hasil ini bertolak belakang dengan hasil penyebaran kuesioner pada Tabel 5.10 dimana X3.7 mendapatkan nilai rata-
rata terendah yaitu 2.71. Sedangkan fitur X3.1 yaitu update content secara berkala memiliki nilai korelasi terbesar kedua 0,850. Nilai ini sesuai dengan hasil
penyebaran kuesioner pada Tabel 5.10 dimana X3.1 mendapatkan nilai rata-rata 4.6. Selain itu, hasil wawancara juga menyatakan content yang ditampilkan di
media online seharusnya fresh dan update Altaf, wawancara, 5 Agustus 2015; Ida Ayu P. Sulitri, wawancara, 3 Agustus 2015; Luh Putu Paramitha Dewi,
wawancara, 4 Agustus 2015. Content sebagai salah satu faktor kesuksesan pemasaran digital juga telah diteliti oleh Soemarlan 2013. Namun perbedaannya
adalah content yang dimaksud Soemarlan 2013 adalah content pada website bukan content pada keseluruhan media online yang dikelola hotel.
Component 1
2 1
.767 .687
2 -.687
.767
5.5.2.4 Analisis Faktor Manfaat Fitur Media Online pada Fungsi Learn
Berdasarkan kerangka pemasaran digital, indikator untuk variabel learn pada media online meliputi: 1. penyebaran kuesioner atau feedback form melalui
media online, 2. information capture dari media online, 3. online discussion untuk co-creation program, 4. pengumpulan informasi calon konsumen potensial
secara online, 5. identifikasi repeat visitor dengan cookies atau IP address, dan 6. web page tracking untuk mengetahui laman website yang dikunjungi visitor.
Berdasarkan perhitungan pemenuhan asumsi, nilai KMO MSA 0,749 dan signifikansi 0,000. Kedua nilai ini telah memenuhi asumsi dimana nilai KMO
MSA di atas 0,5 dan signifikansi kurang dari 0,05. Dengan demikian dapat diproses untuk asumsi lebih lanjut.
Tabel 5.28 Hasil Uji KMO dan Barlett’s Variabel Learn
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.749 Bartletts Test of
Sphericity Approx. Chi-Square
97.270 Df
15 Sig.
.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Pemenuhan asumsi berikutnya adalah nilai MSA pada anti-image matrices di atas 0,5.
Masing-masing indikator memiliki nilai MSA sebagai berikut: nilai MSA X4.1 = 0,825, nilai MSA X4.2 = 0,699, nilai MSA X4.3 = 0,641, nilai MSA
X4.4 = 0,771, nilai MSA X4.5 = 0,814, nilai MSA X4.6 = 0,690. Nilai MSA X4.1 sampai dengan X4.6 menunjukkan nilai anti-image correlation lebih besar dari
0,5. Dengan demikian asumsi terpenuhi dan proses analisis dapat dilanjutkan.
Tabel 5.29 Matriks Anti-Image Antar Indikator
Variabel Learn X4.1
X4.2 X4.3
X4.4 X4.5
X4.6
Anti-image Covariance
X4.1 .532
-.186 -.016
.031 -.018
-.061 X4.2
-.186 .297
-.138 -.098
-.154 .100
X4.3 -.016
-.138 .818
.048 .100
-.144 X4.4
.031 -.098
.048 .324
-.064 -.210
X4.5 -.018
-.154 .100
-.064 .343
-.101 X4.6
-.061 .100
-.144 -.210
-.101 .403
Anti-image Correlation
X4.1 .825
a
-.467 -.024
.075 -.042
-.132 X4.2
-.467 .699
a
-.281 -.316
-.482 .288
X4.3 -.024
-.281 .641
a
.093 .189
-.251 X4.4
.075 -.316
.093 .771
a
-.190 -.580
X4.5 -.042
-.482 .189
-.190 .814
a
-.271 X4.6
-.132 .288
-.251 -.580
-.271 .690
a
a. Measures of Sampling AdequacyMSA Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Pada tahap ini telah memasuki inti dari analisis faktor. Output pertama yang dihasilkan adalah tabel komunalitas.
Komunalitas dinyatakan dalam bentuk persentase dan menunjukkan jumlah varians dari suatu indikator yang dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk Santoso, 2010: 82 Berikut adalah tabel komunalitas indikator variabel learn.
Tabel 5.30 Komunalitas Indikator Variabel Learn
Initial Extraction
X4.1 1.000
.535 X4.2
1.000 .726
X4.3 1.000
.171 X4.4
1.000 .721
X4.5 1.000
.736 X4.6
1.000 .577
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Berdasarkan tabel komunalitas di atas, untuk indikator X4.1 memiliki nilai komunalitas 0,535. Indikator X4.2 memiliki nilai komunalitas 0,726. Indikator
X4.3 memiliki nilai komunalitas 0,171. Indikator X4.4 memiliki nilai komunalitas 0,721. Indikator X4.5 memiliki nilai komunalitas 0,736. Indikator X4.6 memiliki
nilai komunalitas 0,577. Output berikutnya adalah tabel total variance explainded. Tabel 5.31 di
bawah pada kolom component menunjukkan bahwa ada enam indikator yang digunakan dalam analisis faktor yaitu X4.1, X4.2, X4.3, X4.4, X4.5, dan X4.6.
Varians faktor 1 faktor yang terbentuk adalah 57,748 persen. Ini berarti bahwa faktor 1 dapat menjelaskan 57,748 persen dari variabilitas enam indikator aslinya.
Dengan memperhatikan kolom initial eigenvalues, diketahui bahwa hanya 1 faktor yang memiliki nilai 1 yaitu faktor 1 dengan nilai 3.465.
Tabel 5.31 Total Variance Explained unutk Variabel Learn
Comp. Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
1 3.465
57.748 57.748
3.465 57.748
57.748 2
.912 15.197
72.945 3
.786 13.096
86.041 4
.411 6.858
92.899 5
.260 4.332
97.231 6
.166 2.769
100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Setelah diketahui 1 faktor terbentuk, output Tabel 5.32 di bawah menunjukkan factor loadings. X4.5 merupakan indikator yang memiliki factor
loadings terbesar. X4.5 adalah identifikasi repeat visitor dengan cookies atau IP address. Indikator selanjutnya yang juga memiliki pengaruh besar adalah X4.2.
X4.2 yaitu information capture dari media online. Selanjutnya adalah indikator X4.4 yaitu pengumpulan informasi calon konsumen potensial secara online, X4.6
yaitu web page tracking, dan indikator X4.1 yaitu penyebaran kuesioner atau feedback form melalui media online.
Tabel 5.32 Component Matrix Variabel Learn dengan Rotasi Varimax
Component 1
X4.1 .731
X4.2 .852
X4.3 .413
X4.4 .849
X4.5 .858
X4.6 .760
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
X4.5 adalah identifikasi repeat visitor dengan cookies atau IP address dinilai memiliki pengaruh terbesar terhadap fungsi learn. Hal ini menunjukkan
bahwa asal Negara kunjungan online menjadi indikator penting bagi pengelola hotel. Beberapa hotel bintang 1-5 di Kecamatan Kuta telah menggunakan fitur ini
dengan cara langsung meletakkan fiturnya di website atau melalui OTA yang digunakan. Beberapa hotel yang menggunakan fitur ini adalah Hotel Ibis Bali
Kuta, Hotel Ibis Style Bali Kuta Circle, Hotel Ibis Style Bali Kuta Legian, dan
Kuta Beach Club. Hotel tersebut menggunakan permission dalam melacak cookies, sebagai contoh Hotel Ibis Bali Kuta menggunakan pesan sebagai berikut
saat visitor mengunjungi websitenya: “You are agreeing to the use of cookies, whose purpose it is to provide
web analytics and measurements of visitor traffic and browsing behavior, define personalized services and offers tailored to your interests, and
share data with, or redirect users from, third-party websites.
” Pesan tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan cookies pengelola hotel
bertujuan tidak hanya mengetahui asal Negara tapi juga perilaku, minat dan kebutuhan visitor. Davis 2000 dalam Teo dan Tan 2002 menyatakan
pengembangan pemahaman yang rinci mengenai kebutuhan konsumen dan pasar merupakan kunci sukses dalam membangun brand secara online e-brands.
5.5.2.5 Analisis Faktor Manfaat Fitur Media Online pada Fungsi Relate
Pemenuhan asumsi-asumsi telah dilakukan, nilai KMO MSA 0,554 dan signifikansi 0,00. Kedua nilai ini telah memenuhi asumsi dimana nilai KMO MSA
di atas 0,5 dan signifikansi kurang dari 0,05. Dengan demikian semua indikator yang ditetapkan di awal dapat diproses untuk asumsi lebih lanjut.
Tabel 5.33 Hasil Uji KMO dan Barlett’s Variabel Learn
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .554
Bartletts Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 25.397
Df 6
Sig. .000
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 Pemenuhan asumsi berikutnya adalah nilai MSA pada anti-image matrices
di atas 0,5. Masing-masing indikator memiliki nilai MSA sebagai berikut: nilai
MSA X5.1 = 0,535, nilai MSA X5.2 = 0,535, nilai MSA X5.3 = 0,552, dan nilai
MSA X5.4 = 0,738. Nilai MSA X1.1 sampai dengan X1.4 menunjukkan lebih besar dari 0,5. Dengan demikian proses analisis dapat dilanjutkan.
Tabel 5.34 Matriks Anti-Image Antar Indikator
Variabel Relate X5.1
X5.2 X5.3
X5.4 Anti-image
Covariance X5.1
.485 -.218
-.329 -.120
X5.2 -.218
.863 .067
.070 X5.3
-.329 .067
.555 -.037
X5.4 -.120
.070 -.037
.922 Anti-image
Correlation X5.1
.535
a
-.338 -.634
-.180 X5.2
-.338 .535
a
.096 .079
X5.3 -.634
.096 .552
a
-.051 X5.4
-.180 .079
-.051 .738
a
a. Measures of Sampling AdequacyMSA Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Pada tahap ini telah memasuki inti dari analisis faktor. Output pertama yang diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 21 adalah tabel komunalitas.
Komunalitas dinyatakan dalam bentuk persentase dan menunjukkan jumlah varians dari suatu indikator yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk
Santoso, 2010: 82. Tabel 5.35
Komunalitas Indikator Variabel Relate Initial
Extraction X5.1
1.000 .806
X5.2 1.000
.238 X5.3
1.000 .683
X5.4 1.000
.205 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 Berdasarkan tabel komunalitas di atas, diperoleh nilai komunalitas untuk
masing-masing indikator. Untuk indikator X5.1 nilai komunalitasnya 0,806. Hal
ini berarti sekitar 80,6 persen varians dari indikator X5.1 bisa dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk. Indikator X5.2 memiliki nilai komunalitas 0,238. Indikator X5.3 memiliki nilai komunalitas 0,683. Indikator X5.4 memiliki nilai komunalitas
0,205. Semakin besar nilai komunalitas berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk Santoso, 2010: 82.
Output berikutnya dari analisis faktor adalah tabel total variance explainded. Varians faktor 1 faktor yang terbentuk adalah 48,303 persen. Ini
berarti bahwa faktor 1 dapat menjelaskan 48,303 persen dari variabilitas empat indikator aslinya. Dengan memperhatikan kolom initial eigenvalues, diketahui
bahwa hanya satu faktor yang memiliki nilai 1 yaitu faktor 1 dengan nilai 1,932. Nilai eigenvalues di bawah 1 tidak digunakan dalam menentukan jumlah faktor
yang terbentuk. Tabel 5.36
Total Variance Explained untuk Variabel Relate Comp.
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Total
of Variance
Cumulative Total
of Variance
Cumulative 1
1.932 48.303
48.303 1.932
48.303 48.303
2 .992
24.791 73.095
3 .772
19.291 92.385
4 .305
7.615 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Setelah diketahui satu faktor terbentuk, output tabel berikut menunjukkan distribusi keempat indikator pada faktor yang terbentuk. Selain itu, Tabel 5.37 di
bawah ini juga menunjukkan factor loadings. Semakin tinggi nilai factor loadings
setiap indikator, maka semakin besar pengaruhnya terhadap faktor yang terbentuk, demikian juga sebaliknya.
Dari empat indikator, X5.1 adalah indikator yang
memiliki pengaruh paling besar terhadap relate. Variabel X5.1 adalah personalisasi komunikasi dengan visitor media online. Indikator selanjutnya yang
juga memiliki pengaruh besar adalah X5.3. X5.3 yaitu real time interactions. Selanjutnya adalah indikator X5.2 yaitu e-mail informasi produklayanan terbaru,
dan X5.4 yaitu kustomisasi tampilan media online. Tabel 5.37
Component Matrix Variabel Relate dengan Rotasi Varimax Component
1 X5.1
.898 X5.2
.488 X5.3
.826 X5.4
.453 Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 1 components extracted Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
X5.1 adalah personalisasi komunikasi dengan visitor media online. Personalisasi dalam berkomunikasi dengan visitor berpengaruh terhadap fungsi
relate dengan visitor. Teo dan Tan 2002 menyatakan melakukan kustomisasi interaksi seperti personalisasi komunikasi sangat penting untuk memberikan kesan
positif sehingga dapat meningkatkan reputasi online usaha tersebut. Komunikasi merupakan salah satu cara untuk menunjukkan hospitality yang dimiliki oleh hotel
sebelum wisatawan menginap di hotel tersebut. Kemampuan representatif hotel dalam melakukan personalisasi komunikasi akan menimbulkan kesan di benak
wisatawan. Berbeda dengan hasil penelitian Teo dan Tan 2002 yang menghasilkan bahwa fitur pengiriman e-mail informasi produklayanan terbaru
yang berpengaruh besar terhadap fungsi relate. Dalam penelitian ini, fitur tersebut
tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Saat ini membangun relation dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat dengan fitur comment salah satu fitur
engage. Pengelola hotel akan menerima notifikasi secara real time dan dapat menanggapi komentar tersebut.
5.6 Persepsi Manfaat Media Online terhadap Pertumbuhan Usaha 5.6.1 Tingkat Persepsi Manfaat Media Online terhadap Pertumbuhan Usaha
Tingkat persepsi manfaat media online terhadap pertumbuhan usaha bertujuan untuk menilai manfaat yang diperoleh pengelola hotel bintang 1-5 di
Kecamatan Kuta 1 – 5 dengan menggunakan media online terkait pertumbuhan
usahanya. Pertumbuhan usaha ini direpresentasikan melalui pernyataan dalam kuesioner. Variabel pertumbuhan usaha, terdiri atas delapan indikator yaitu brand
awareness, brand identity, brand loyalty, market share, ROI, pendapatan usaha, jumlah visitor online, dan jumlah visitor yang menginap. Tingkat persepsi
manfaat media online terhadap pertumbuhan usaha dicari dengan nilai rata-rata dari hasil pengisian kuesioner untuk setiap indikator.
Secara rata-rata, tingkat persepsi pengelola hotel 1-5 di Kecamatan Kuta terhadap pertumbuhan usaha bernilai 4,38. Nilai ini menunjukkan bahwa
pengelola hotel setuju bahwa media online berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha. Komponen pertumbuhan usaha yang dinilai sangat mendapatkan manfaat
dari pemanfaatan media online adalah brand awareness. Dalam lima indikator teratas, tiga diantaranya adalah terkait dengan brand. Hal ini menunjukkan bahwa
pemasaran dengan media online berdampak pada brand. Branding yang kuat diharapkan akan menghasilkan peningkatan kunjungan online dan tamu yang
menginap sehingga akan meningkatkan pendapatan usaha. Hal ini sejalan dengan penjelasan dari pengelola hotel bahwa dari 100 kunjungan online, 10 terkonversi
menjadi tamu yang menginap di hotel tersebut Altaf, wawancara, 5 Agustus 2015.
Tabel 5.38 Tingkat Persepsi Manfaat Media Online terhadap Pertumbuhan Usaha
Variabel Kode
Indikator Rata-Rata
Pertumbuhan Usaha
Y.1 Brand awareness
4.63 Y.2
Brand identity 4.40
Y.3 Brand loyalty
4.40 Y.4
Peningkatan market share 4.34
Y.5 Peningkatan ROI
4.09 Y.6
Peningkatan Pendapatan Perusahaan 4.40
Y.7 Peningkatan Jumlah Visitor Media Online
4.43 Y.8
Peningkatan Jumlah Visitor yang Menginap 4.34
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
5.6.2 Analisis Faktor Manfaat Media Online terhadap Pertumbuhan Usaha