Persepsi dan Perilaku Organisasi

2.3.2 Persepsi dan Perilaku Organisasi

Persepsi dalam studi perilaku organisasi seperti halnya perilaku pengelola hotel sangatlah penting. Hal ini disebabkan perilaku pengelola hotel didasarkan pada persepsi mereka mengenai sebuah realita bukan mengenai realita itu sendiri. Robbins 2013: 166 menyebutkan “simply because people’s behavior is based on their perception of what reality is, not on reality itself.” 2.3.2.1 Definisi Persepsi Kotler 2002:198 menyatakan persepsi sebagai proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki artimakna. Robbins 2013: 166 menyatakan persepsi adalah sebuah proses dimana seseorang mengorganisasi dan mengartikan kesan yang diterima inderanya untuk memberi makna pada lingkungannya. Masukan informasi diterima individu dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan merasakan. Persepsi bersifat subjektif karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu seseorang dan berubah-ubah sesuai dengan perkembangan pengalaman dan sikap individu tersebut. Oleh karena itu, seseorang dapat memiliki persepsi yang berbeda dengan individu lainnya untuk satu objek yang sama dan dapat berbeda dengan kenyataan dari objek itu sendiri. Robbins 2013:167 menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat berasal dari subjek, objek atau target persepsi dan situasi. 1 Faktor dari subjek persepsi meliputi sikap, motif, minat, pengalaman dan harapan. 2 Faktor dari target atau objek persepsi meliputi hal yang baru novelty, gerakan, suara, ukuran, latar belakang, kedekatan dan kemiripan. 3 Faktor dari situasi meliputi waktu, keadaan lingkungan dan keadaan sosial. Gambar 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Individu Sumber: Robbins, 2013

2.3.2.2 Persepsi Dalam Pengambilan Keputusan

Persepsi terhadap sebuah objek atau target akan mempengaruhi pengambilan keputusankebijakan seseorang. Individu-individu dari top level management hingga karyawan non-manajerial selalu mengambil keputusan kebijakan dalam sebuah organisasi. Pengelola hotel sebagai top level management akan lebih banyak mengambil keputusan kebijakan strategis seperti merumuskan visi misi perusahaan, menetapkan strategi pemasaran, menetapkan target penjualan dan sebagainya. Keputusan kebijakan pengelola hotel sebagai top level management dituntut efisien dan efektif sehingga membutuhkan intepretasi dan evaluasi terhadap informasi dan data pendukung keputusan yang berasal dari berbagai sumber Robbins, 2013: 174. Persepsi yang dimiliki tiap individu pengelola hotel akan mempengaruhi pilihan terhadap informasi dan data yang relevan terkait keputusan yang akan diambil. Oleh karena itu, persepsi dalam pengambilan keputusan kebijakan secara individu merupakan bagian penting dari perilaku organisasi. Terkait dengan penelitian ini persepsi yang tepat terhadap fungsi dan fitur yang dimiliki media online berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kebijakan pemanfaatan media online.

2.4. Model Penelitian