BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini didasarkan atas permasalahan penelitian terkait persepsi pengelola hotel bintang 1-5 di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung,
Provinsi Bali terhadap media online. Pemanfaatan media online menjadi semakin penting mengingat pengaruh internet yang semakin besar, peningkatan jumlah
akomodasi yang kurang terkendali dan persaingan di dunia online yang semakin ketat. Kemampuan untuk mengadaptasi teknologi seperti media online
membutuhkan persepsi yang tepat. Untuk mengetahui persepsi pengelola hotel, penelitian ini menggunakan kerangka pemasaran digital dari Kierzkowski et al
1996: 12. Kerangka pemasaran digital menunjukkan fungsi-fungsi pemasaran yang
dimiliki media
online seperti
menarik attract,
mengikutsertakanmelibatkan engage, menjagamemelihara kunjungan retain, mempelajari learn dan menjalin hubungan relate dengan pengunjung media
online. Fungsi tersebut tercapai berkat berbagai fitur yang dimiliki oleh media online.
Penelitian ini merupakan penelitian campuran mixed method. Hasil yang diperoleh menggambarkan suatu keadaan yang sedang terjadi dengan
memanfaatkan instrumen seperti kuesioner dan observasi. Data kuesioner yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif. Penelitian jenis ini juga memungkinkan
peneliti melakukan wawancara secara mendalam mengenai persepsi pengelola
36
hotel terkait fungsi dan fitur media online serta dampak pemanfaatannya terhadap pertumbuhan usaha. Data wawancara bersifat deskriptif yang bertujuan untuk
mempertajam hasil analisis.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali sebagai salah satu pusat sebaran akomodasi di Bali. Kecamatan Kuta
merupakan sebuah kecamatan yang terletak di selatan Provinsi Bali. Secara administratif Kecamatan Kuta terletak di Kabupaten Badung dan terdiri atas lima
kelurahan yaitu Kedonganan, Tuban, Kuta, Legian dan Seminyak.
Gambar 3.1 Peta Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali
Sumber: http:maps.google.com
Secara geografis Kecamatan Kuta memiliki luas wilayah 17,52 km
2
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kuta Utara, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kuta
Selatan, sebelah timur berbatasan dengan Kota Denpasar, sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. Alasan dipilihnya Kecamatan Kuta adalah
1. Hotel bintang 1-5 di Kecamatan Kuta memiliki pengelolaan yang
profesional sehingga diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat dan informasi yang tepat untuk kebutuhan penelitian.
2. Wisatawan yang berkunjung ke Kuta umumnya adalah berusia muda
Darmadi, 2011: 83. Berdasarkan penyebaran kuesioner diperoleh informasi bahwa wisatawan di Kuta sebagian besar berusia 30-45 tahun.
Wisatawan remaja dan dewasa cenderung memanfaatkan internet untuk perencanaan wisata mereka. Hal ini seharusnya meningkatkan intensitas
pemanfaatan media online oleh pengelola hotel. 3.
Kecamatan Kuta merupakan salah satu pusat sebaran akomodasi di Bali Selatan selain Kecamatan Kuta Selatan Jimbaran, Benoa, Tanjung Benoa,
Kutuh, Pecatu dan Ungasan, Kecamatan Kuta Utara dan Kota Denpasar. 4.
Berbagai jenis akomodasi di Kecamatan Kuta dari hotel bintang hingga pondok wisata memiliki media online untuk memasarkan usahanya.
Waktu penelitian ini dari bulan Maret hingga bulan Desember 2015. Berikut adalah peta lokasi penelitian dilengkapi dengan sebaran usaha akomodasi
yang tersebar di Bali Selatan Kota Denpasar, Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Utara dan Kecamatan Kuta Selatan.
Gambar 3.2 Sebaran Usaha Akomodasi di Bali Selatan
Sumber: http:maps.google.com
3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data