Sistem Layanan Terbuka Opened Acces

Pendapat lain juga dinyatakan oleh Dwijati 2006, 58 mengemukakan sejumlah definisi perpustakaan dikatakan baik, jika perpustakaan memiliki beberapa kriteria antara lain: 1. Koleksi yang relevan 2. Tenaga yang berkualitas dan profesional 3. Sistem pelayanan yang cepat dan tepat 4. Didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai 5. Selanjutnya perpustakaan dikatakan baik jika perpustakaan itu Digunakan secara optimal oleh penggunanya Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa pelayanan perpustakaan adalah kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pengguna dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan melalui layanan perpustakaan yang diberikan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna perpustakaan.

2.4.4 Sistem Pelayanan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Dalam merencanakan layanan di perpustakaan kita harus mempertimbangkan kondisi yang ada di perpustakaan. Secara umum perpustakaan mengenal dua sistem layanan yaitu sistem layanan terbuka Opened Acces dan sistem layanan tertutup Closed Acces .

1. Sistem Layanan Terbuka Opened Acces

Sistem layanan terbuka merupakan bagian dari sistem layanan perpustakaan yang banyak di terapakan oleh perpustakaan. Menurut Darmono 2001, 139 “sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan.” Selanjutnya Darmono menyatakan sistem layanan terbuka juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam sistem layanan terbuka antara lain : Kelebihan : 1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi. 2. Pemakai di latih untuk dapat di percaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 3. Pemakai akan lebih merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan. 4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengembalikan bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberi tanggung jawab kepada yang lain. Kekurangan : 1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat 2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup. 3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintasmobilitas pemakai lebih leluasa. 4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka. Supriyanto 2006, 123 menyatakan bahwa dalam sistem layanan terbuka para pengunjung dapat secara bebas memilih dan mencari sendiri bahan pustaka yang ada di perpustakaan. Pengunjung langsung menuju ke rak buku yang tersedia di perpustakaan tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa sistem layanan terbuka Opened Acces merupakan sistem yang secara langsung pengguna dapat mencari, menemukan, mengambil secara bebas bahan pustaka yang ingin mereka cari di perpustakaan, pengguna langsung menuju ke rak buku yang disediakan perpustakaan. Dan tidak hanya itu sistem layanan terbuka juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.

2. Sistem Layanan Tertutup Closed Acces