Instrumen dalam Penelitian Uji Coba Instrumen

commit to user 46 yaitu angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data yang dialami oleh responden sendiri kemudian alternatif jawaban yang harus dijawab telah tertera dalam angket tersebut. Angket ini berisi soal-soal untuk mengukur keaktifan belajar siswa.

2. Pengembangan Instrumen Penelitian

a. Instrumen dalam Penelitian

Pada penelitian ini, metode tes akan digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes obyektif. Langkah-langkah dalam membuat tes terdiri dari: 1 Menyusun materi yang akan digunakan dalam membuat soal 2 Membuat kisi-kisi soal tes Kisi-kisi soal tes prestasi belajar terdapat pada Lampiran 2. 3 Menyusun soal Soal tes prestasi belajar terdapat pada Lampiran 3. 4 Prosedur pemberian skor untuk jawaban tes sebagai berikut: nilai 1 jika benar, 0 jika salah. 5 Mengadakan uji coba tes Sedangkan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa, digunakan metode angket. Dalam penelitian ini digunakan angket langsung tertutup berbentuk obyektif yaitu suatu bentuk angket dimana siswa memilih jawaban yang disediakan. commit to user 47 Langkah-langkah membuat angket : 1 Menyusun materi yang akan digunakan untuk membuat angket. 2 Membuat kisi-kisi angket Kisi-kisi angket terdapat pada Lampiran 12. 3 Menyusun angket Item soal aktivitas belajar dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Angket terdapat pada Lampiran 13. 4 Menentukan cara pemberian skor. Dalam menentukan skor angket setiap alternatif jawaban mempunyai skor berbeda-beda. Pemberian untuk tiap-tiap alternatif jawaban disesuaikan dengan kriteria item. Pemberian bobot nilai pernyataan positif adalah sebagai berikut: · Nilai 4 untuk jawaban a · Nilai 3 untuk jawaban b · Nilai 2 untuk jawaban c · Nilai 1 untuk jawaban d Sedangkan bobot nilai pernyataan negatif adalah sebagai berikut : · Nilai 1 untuk jawaban a · Nilai 2 untuk jawaban b · Nilai 3 untuk jawaban c · Nilai 4 untuk jawaban d 5 Mengadakan uji coba angket. commit to user 48

b. Uji Coba Instrumen

Instrumen yang telah disusun, diuji cobakan terlebih dahulu untuk melihat apakah instrumen yang telah disusun memenuhi syarat- syarat instrumen yang baik. 1 Ujicoba Soal Tes a Uji Validitas Isi Berdasarkan tujuan diadakannya tes hasil belajar yaitu untuk mengetahui apakah prestasi belajar yang ditampakkan secara individual dapat pula ditampakkan pada keseluruhan situasi, maka uji validitas yang dilakukan pada tes ini adalah uji validitas isi dengan langkah-langkah seperti yang dikemukakan Crocker dan Algina dalam Budiyono 2003: 60 sebagai berikut: 1 Mendefinisikan domain kerja yang akan diukur pada tes prestasi dapat berupa serangkaian tujuan pembelajaran atau pokok-pokok bahasan yang diwujudkan dalam kisi- kisi. 2 Membentuk sebuah panel yang ahli qualified dalam domain-domain tersebut. 3 Menyediakan kerangka terstruktur untuk proses pencocokan butir-butir soal dengan domain performan yang terkait. 4 Mengumpulkan data dan menyimpulkan berdasarkan data yang diperoleh dari proses pencocokan pada langkah 3. Penilaian validitas isi ini biasanya dilakukan oleh para pakar, seperti yang dikemukakan oleh Budiyono 2003: 59 berikut: commit to user 49 Penilaian apakah instrumen mempunyai validitas isi yang tinggi biasanya dilakukan melalui expert judgement penilaian yang dilakukan oleh para pakar atau validator. Dalam hal ini para penilai yang sering disebut subject-matter experts, menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh pengembang tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi- kisi telah mewakili isi substansi yang akan diukur. b Uji Reliabilitas Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali pada subyek yang sama pada waktu yang berbeda. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas menggunakan teknik Kuder-Richardson atau biasa disebut dengan KR-20 digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 atau 0, yaitu sebagai berikut: ÷÷ ÷ ø ö çç ç è æ - ÷ ø ö ç è æ - = å 2 2 11 1 t i i t s q p s n n r dengan: 11 r = indeks reliabilitas instrumen. n = banyaknya butir instrumen. i p = proporsi subyek yang menjawab benar pada butir ke-i. i q = i p - 1 , i = 1, 2, ..., n 2 t s = variansi total. Adapun suatu instrumen dikatakan reliabel jika 7 , 11 ³ r . Budiyono, 2003: 69 commit to user 50 c Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap- tiap butir tes digunakan rumus: s J B P = dengan: P = indeks kesukaran. B = banyak peserta tes yang menjawab soal benar tiap butir soal. s J = banyaknya peserta tes yang memberi jawaban. Dalam penelitian ini soal dianggap baik, jika 70 , 30 , £ £ P Suharsimi Arikunto, 1998: 208 d Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda masing-masing butir soal dilihat dari korelasi antar skor butir-butir soal tersebut dengan skor totalnya. Daya pembeda menggunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut: 2 2 2 2 å å å å å å å - - - = Y Y n X X n Y X XY n r xy commit to user 51 dengan: xy r = indeks daya pembeda untuk butir tes ke-i. n = banyak subyek yang dikenai tes. X = skor butir ke-i. Y = skor total. Dalam penelitian ini soal tes dikatakan mempunyai daya pembeda yang baik jika 3 , ³ xy r . Budiyono, 2003: 65 2 Uji coba Angket a Validitas Isi Validitas dari suatu instrumen biasanya dinilai oleh para pakar Budiyono, 2003: 65. Sehingga validitas isi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan oleh para pakar. b Reliabilitas angket Uji reliabilitas angket digunakan rumus Alpha. Adapun rumus Alpha adalah sebagai berikut: ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - - = å 2 2 11 1 1 t i s s n n r dengan: 11 r = indeks reliabilitas instrumen. n = banyaknya butir instrumen. 2 i s = variansi butir ke-i, i = 1, 2, ..., n commit to user 52 2 t s = variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba. Adapun suatu instrumen dikatakan reliabel jika 7 , 11 ³ r . Budiyono, 2003: 70 c Konsistensi Internal Untuk mengetahui korelasi butir soal angket digunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut: 2 2 2 2 å å å å å å å - - - = Y Y n X X n Y X XY n r xy dengan: xy r = indeks konsistensi internal untuk butir angket ke-i. n = banyak subyek yang dikenai angket. X = skor butir ke-i. Y = skor total dari subyek uji coba. Butir soal angket dipakai jika 3 , ³ xy r Budiyono, 2003: 65

F. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh dari pelaksanaan penelitian, yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian terhadap data tersebut. Adapun pengujian data adalah sebagai berikut: Pada awal penelitian dilakukan uji keseimbangan dengan menggunakan analisis uji t, dengan terlebih dahulu dilakukan uji

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativ

0 2 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING ANDLEARNING (CTL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativ

0 2 12

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 0 20

PENDAHULUAN Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 1 8

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 0 14

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 16

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 7

DAFTAR PUSTAKA Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 4

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 13