commit to user
66
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel mempunyai kemampuan awal sama. Sebelum diuji keseimbangan, masing-
masing sampel terlebih dahulu diuji apakah berdistribusi normal atau tidak, serta diuji apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak.
Hasil dari uji normalitas kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Nilai Awal
Uji Normalitas L
obs
L
0,05;n
Keputusan Kesimpulan
Eksperimen CTL
0,0758 0,0853
H diterima
Normal Kontrol
Problem Posing
0,0514 0,0914
H diterima
Normal
Berdasarkan tabel di atas, untuk masing-masing sampel nilai dari L
obs
L
0,05;n
, sehingga H diterima. Ini berarti bahwa masing-masing sampel
berdistribusi normal. Selain uji normalitas, dilakukan juga uji homogenitas nilai awal.
Hasil dari uji homogenitas nilai awal kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel berikut :
commit to user 67
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Nilai Awal
Sampel k
χ
2 obs
χ
2 0,05;k-1
Keputusan Kesimpulan
Kelas 2
1,593 3,841
H diterima
Homogen Berdasarkan tabel di atas, harga dari
χ
2 obs
χ
2 0,05;k-1
sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang variansinya sama.
Hasil uji keseimbangan dengan menggunakan uji-t sebelumnya kedua kelompok diuji normalitas dan hasilnya kedua kelompok berasal dari
populasi yang berdistribusi normal diperoleh t
obs
= 0,127 dengan t
0,025;200
= 1,960. Karena t
0,025;200
t
obs
t
0,025;200
maka H diterima. Ini berarti
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan awal
kedua kelompok tersebut dalam keadaan seimbang.
B. Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini meliputi data hasil uji coba instrumen, data prestasi belajar matematika siswa dan data keaktifan belajar matematika
siswa, yaitu sebagai berikut : 1. Data hasil uji coba instrumen
Instrumen yang diujicobakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi hitung
bilangan bulat, sedangkan angket yang digunakan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa khususnya pada pelajaran matematika.
commit to user 68
a. Hasil uji coba tes prestasi belajar matematika 1 Validitas isi uji coba tes prestasi belajar matematika
Tes prestasi belajar matematika pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat terdiri dari 30 soal obyektif.
Penilaian validitas isi dilakukan dengan menggunakan daftar check list
√ oleh Sugeng, A.Ma., Kepala SD N Sedayu 3 sekaligus guru matematika kelas VI di sekolah tersebut dan
Indah Sari Susilowati, S.Pd, seorang guru kelas pada SD Negeri Sedayu 3. Dari kedua validator diperoleh bahwa 30 soal tes
prestasi belajar dinyatakan valid karena telah memenuhi kriteria yang diberikan, data hasil penilaian validitas isi dapat dilihat
pada Lampiran 4. 2 Daya pembeda uji coba tes prestasi belajar matematika
Tes prestasi yang diujicobakan terdiri dari 30 butir soal obyektif. Setelah dilakukan perhitungan daya pembeda dengan
rumus korelasi produk momen diperoleh 27 soal yang daya pembedanya baik, yaitu dengan nilai r
xy
lebih besar dari 0,3. Sedangkan 3 soal yang daya pembedanya tidak berfungsi
dengan baik adalah nomor 4, 10, 13 karena nilai r
xy
dari 5 soal tersebut kurang dari 0,3. Perhitungan selengkapnya pada
lampiran 7. 3 Tingkat kesukaran
Dari 30 soal tes uji coba prestasi belajar matematika diperoleh 4 butir soal yang tidak dapat digunakan yaitu nomor 4,
8, 10, 13, jadi terdapat 26 soal termasuk soal sedang, yang
commit to user 69
artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 7.
Setelah dilakukan analisis terhadap 30 butir soal tes prestasi belajar matematika dengan mempertimbangkan Daya
Pembeda dan Tingkat Kesukaran diperoleh 4 butir soal tidak dapat digunakan yaitu nomor 4, 8, 10, 13. Terdapat 26 butir soal
yang dapat digunakan, namun untuk memudahkan dalam penilaian peneliti hanya menggunakan 25 butir soal untuk
melakukan penelitian dengan membuang butir soal nomor 25. Ke 25 butir soal tersebut telah memenuhi semua indikator.
4 Reliabilitas uji coba tes pestasi belajar matematika Dengan menggunakan rumus KR-20 pada 25 butir soal
diperoleh nilai dari r
11
= 0,894. Karena r
11
= 0,894 0,7 maka instrumen tes tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya pada
Lampiran 8. b. Hasil uji coba angket keaktifan belajar siswa
1 Validitas isi uji coba angket Angket keaktifan belajar matematika siswa terdiri dari
40 soal obyektif. Penilaian validitas isi pada angket keaktifan belajar juga dilakukan dengan menggunakan daftar check list
√ oleh Sugeng, A.Ma., Kepala SD N Sedayu 3 sekaligus guru
matematika kelas VI di sekolah tersebut dan Indah Sari Susilowati, S.Pd, seorang guru kelas pada SD Negeri Sedayu 3.
Dari kedua validator diperoleh bahwa 40 soal tes prestasi belajar dinyatakan valid karena telah memenuhi kriteria yang diberikan,
data hasil penilaian validitas isi dapat dilihat pada Lampiran 14.
commit to user 70
2 Konsistensi internal angket Angket yang diujicobakan terdiri dari 40 butir. Dari
hasil perhitungan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus korelasi produk moment diperoleh nilai r
xy
dari 36 butir angket adalah lebih dari 0,3. Dengan demikian, dari 40 butir soal
angket yang ada, terdapat 4 butir soal angket yang tidak dapat digunakan untuk penelitian yaitu butir soal nomor 2, 7, 8 40.
Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 15. 3 Reliabilitas uji coba angket
Dengan rumus Cronbach Alpha pada 36 butir soal diperoleh r
11
= 0,893. Karena nilai dari r
11
0,70 maka angket dinyatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran
16. 2. Data skor prestasi belajar matematika siswa
Dari data prestasi belajar matematika siswa, terlebih dahulu ditentukan ukuran tendensi sentral yang meliputi rataan
, median Me, dan modus Mo. Selain itu ditentukan juga ukuran dispersinya
antara lain adalah jangkauan J, dan simpangan baku s yang dapat dirangkum dalam tabel berikut :
Tabel 4.3 Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa Menurut Pendekatan Pembelajaran
Kelas Ukuran tendensi sentral
Ukuran dispersi Mo
Me Skor min
Skor maks J
s Kontrol
CTL 67,15
68 68
24 100
76 16,87
Eksperimen Problem Posing
68,09 68
68 28
100 72
16,77
commit to user 71
3. Data skor keaktifan belajar matematika siswa Data keaktifan belajar siswa diperoleh dari angket tentang
keaktifan belajar siswa. Berdasarkan data skor keaktifan belajar yang diperoleh, selanjutnya dikelompokkan ke dalam tiga kategori
berdasarkan rataan dan standar deviasi. Diperoleh rataan total
total
X
= 95,45 dan standar deviasi total s
total
= 11,39 sehingga 69
, 5
2 1
=
total
s .
Untuk nilai
s X
total
2 1
-
dikategorikan rendah, nilai
s X
total
2 1
+
dikategorikan tinggi
dan untuk
s X
s X
total total
2 1
nilai 2
1 +
£ £
-
dikategorikan sedang. Dari hasil perhitungan diperoleh untuk nilai 89,756 dikategorikan rendah, untuk 89,756
≤ nilai ≤101,145 dikategorikan sedang dan untuk nilai 101,145 dikategorikan tinggi.
Dari data yang terkumpul, pada kelompok eksperimen terdapat 39 siswa yang termasuk kategori tinggi, 45 siswa termasuk kategori
sedang dan 24 siswa yang termasuk kategori rendah. Sedangkan untuk kelompok kontrol terdapat 20 siswa yang termasuk kategori tinggi, 37
siswa termasuk kategori sedang dan 37 siswa yang termasuk kategori rendah. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18.
Hasil dari pengelompokan siswa berdasarkan kategori keaktifan belajar disajikan dalam tabel berikut ini :
commit to user 72
Tabel 4.4 Deskripsi Cacah Siswa Menurut Keaktifan Belajar
Keaktifan Belajar Cacah siswa
Eksperimen CTL
Kontrol Problem Posing
Tinggi 39
20 Sedang
45 37
Rendah 24
37 Jumlah
108 94
C. Pengujian Persyaratan Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak