Problem Posing Tinjauan Pustaka

commit to user 24 dengan guru. Dengan demikian mereka bertanggung jawab sendiri dalam belajarnya. k. Melibatkan kerjasama: Melibatkan kerjasama antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa di kelas sangat membantumendukung proses pembelajaran. Secara sederhana pembelajaran dengan pendekatan CTL digambarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru menyampaikan tujuan, pokok-pokok materi pelajaran dan melakukan apersepsi. b. Guru memberikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. c. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil. d. Siswa bekerja dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan yang diberikan. e. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. f. Guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. g. Guru memberikan kesimpulan, penguatan dan tes kepada siswa.

5. Problem Posing

Menurut Silver 1996 dalam Zahra Chairani 2007, dalam pustaka pendidikan matematika problem posing mempunyai tiga pengertian, yaitu: pertama, problem posing adalah perumusan soal commit to user 25 sederhana atau perumusan ulang soal yang ada dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan dapat dipahami dalam rangka memecahkan soal yang rumit. Kedua, problem posing adalah perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah dipecahkan dalam rangka mencari alternatif pemecahan lain sama dengan mengkaji kembali langkah problem solving yang telah dilakukan. Ketiga, problem posing adalah merumuskan atau membuat soal dari situasi yang diberikan. In mathematics teaching of primary and secondary schools, teachers usually devise some mathematical problems for students to solve, such as mathematical proof, algebraic computation, numerical inspection etc. Most of them are characterized by their clear statements and definite targets. Obviously, they could have helped students to master mathematical knowledge and skills, however, these problems are far from all mathematical activities. In fact, whether it is a science subject or a mathematics activity, mathematics consists of two aspects: “problem posing” and “problem solving”. So, when the “problem” is regarded as the heart of mathematics, it seems to be not only the problem- solving object, but also the mathematical creativity which can be found. Xia, Lü dan Wang: 2008. Pada pembelajaran matematika di sekolah dasar dan sekolah menengah guru biasanya memberikan soal matematika pada siswa untuk diselesaikan, seperti pembuktian matematis, operasi aljabar, inspeksi bilangan dan lain-lain. Kebanyakan dari mereka terbentuk dari pernyataan yang jelas dan objek yang terbatas. Sehingga tidak dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan matematika karena soal-soal ini jauh dari semua aktivitas matematika. Pada kenyataannya, ada aktivitas matematika, matematika terdiri dari dua aspek: “problem posing” dan“problem solving”. Jadi ketika masalahproblemsoal dipandang sebagai jantung matematika, kelihatannya tidak hanya pemecahan masalah commit to user 26 yang menjadi objek dalam matematika, tetapi kreativitas matematika dapat juga ditemukan. Dalam pelaksanaanya menurut Zahra Chairani 2007 dikenal beberapa jenis model problem posing antara lain: a. Situasi problem posing bebas, siswa diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengajukan soal sesuai dengan apa yang dikehendaki . Siswa dapat menggunakan fenomena dalam kehidupan sehari-hari sebagai acuan untuk mengajukan soal. b. Situasi problem posing semi terstruktur, siswa diberikan situasiinformasi terbuka. Kemudian siswa diminta untuk mengajukan soal dengan mengkaitkan informasi itu dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Situasi dapat berupa gambar atau informasi yang dihubungkan dengan konsep tertentu. c. Situasi problem posing terstruktur, siswa diberi soal atau selesaian soal tersebut, kemudian berdasarkan hal tersebut siswa diminta untuk mengajukan soal baru. Lebih lanjut Zahra Chairani 2007 mengemukakan bahwa dari beberapa jenis situasi problem posing yang diberikan pada siswa, diperoleh beberapa respon siswa terhadap tugas-tugas problem posing. Ada 3 tiga jenis respon pengajuan soal siswa terhadap tugas problem posing, yaitu: a. Pertanyaan matematika adalah pertanyaan yang mengandung masalah dalam matematika dan mempunyai kaitan dengan informasi yang ada pada situasi yang diberikan. Pertanyaan matematika dapat dikategorikan dengan, i pertanyaan matematika yang dapat diselesaikan yaitu jika pertanyaan tersebut memuat informasi yang cukup dari situasi yang ada untuk diselesaikan dan ii pertanyaan matematika yang tidak dapat diselesaikan jika pertanyaan tersebut commit to user 27 tidak memiliki informasi yang cukup dari situasi yang ada untuk diselesaikan atau jika pertanyaan tersebut memiliki tujuan yang tidak sesuai dengan informasi yang ada. b. Pertanyaan non matematika adalah pertanyaan yang tidak mengandung masalah matematika. c. Pernyataan adalah kalimat yang bersifat ungkapanberita yang bernilai benar atau salah saja. Hubungannya yang mungkin terjadi antara respon siswa dengan pertanyaan matematika dapat dilihat pada bagan di bawah ini : Gambar 2.1. Skema respon problem posing siswa Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan problem posing adalah sebagai berikut: a. Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya yang relevan, menyampaikan tujuan, pokok-pokok materi pelajaran dan melakukan apersepsi. Respon siswa Pertanyaan non matematika Pertanyaan matematika Pernyataan Dapat diselesaikan Tidak dapat diselesaikan Respon simetrik Respon berantai commit to user 28 b. Guru memberi contoh tentang cara membuat soal dan memberikan beberapa situasi informasi yang berkenaan dengan materi pembelajaran yang sudah disajikan. c. Berdasarkan situasi tersebut siswa diminta untuk membuat soal yang berkaitan dengan situasi tersebut dan diminta untuk menyelesaikan soal mereka sendiri. d. Sebagai latihan, guru memberikan situasi yang lain dan meminta siswa untuk membuat soal lagi. e. Mempersilahkan siswa untuk mencoba menyelesaikan soal yang dibuat teman mereka. f. Guru dan siswa membahas soal yang telah dibuat oleh siswa dan penyelesaiannya. g. Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajarinya

B. Penelitian Yang Relevan

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativ

0 2 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING ANDLEARNING (CTL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativ

0 2 12

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 0 20

PENDAHULUAN Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 1 8

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 0 14

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 16

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 7

DAFTAR PUSTAKA Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 4

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 13