Prestasi Belajar Matematika Keaktifan Belajar Matematika

commit to user 13

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dikaji beberapa teori yang digunakan sebagai bahan kajian dalam analisis, penelitian yang relevan, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian. Sesuai dengan penelitian, maka teori-teori yang dikaji meliputi : 1. Prestasi Belajar Matematika 2. Keaktifan Belajar Matematika 3. Pendekatan Pembelajaran Matematika 4. Contextual Teaching and Learning CTL

5. Problem Posing

A. Tinjauan Pustaka

1. Prestasi Belajar Matematika

Saifuddin Azwar 1999: 164 mengemukakan bahwa prestasi atau keberhasilan belajar dapat dilihat dalam bentuk indikator-indikator yang berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan predikat keberhasilan dan semacamnya. Sementara menurut Mulyono Abdurahman 2003: 37, prestasi belajar atau hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan. Sutratinah Tirtonegoro 2001: 43 mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan commit to user 14 dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Berdasarkan pandangan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah keberhasilan yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar matematika dalam jangka waktu tertentu, berupa penguasaan pengetahuan dan pemahaman yang diyatakan dalam bentuk nilai yang berupa simbol-simbol baik angka, huruf maupun kalimat.

2. Keaktifan Belajar Matematika

Aktif adalah giat, rajin, selalu berusaha dengan sungguh-sungguh, dalam hal ini pada waktu guru mengajar harus mengusahakan agar anak didiknya aktif jasmani maupun rohani. Keaktifan dalam pembelajaran matematika adalah keaktifan siswa dalam bertanya, mengemukakan pendapat dan memecahkan masalah Sriyono dkk, 1992: 75. Keaktifan jasmani maupun rohani itu antara lain : a. Keaktifan indera: pendengaran, penglihatan, peraba, dan lain-lain. Siswa harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. b. Keaktifan akal: akal anak harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah, menyusun pendapat dan mengambil keputusan. commit to user 15 c. Keaktifan ingatan: pada waktu mengajar anak harus aktif menerima bahan pengajaran yang disampaikan guru dan menyimpannya dalam otak, kemudian pada suatu saat siap dan mapu mengutarakan kembali. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam : a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. b. Terlihat dalam memecahkan masalah. c. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. e. Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal. f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh. g. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya 2005, proses belajar bermakna adalah proses yang melibatkan berbagai aktivitas para siswa. Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan belajar mengajar tersebut. Selanjutnya tingkat keaktifan belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran juga merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri. E. Mulyasa 2003 mengemukakan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya commit to user 16 sebagian besar 75 peserta didik terlibat secara aktif, baik secara fisik, mental, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan menurut Lynch dalam Reese 2002 , ”To most high school students, the traditional teaching methods involving lecturing, lecturing with overhead or chalkboard, and working or reading at one’s desk are boring. As a result, these disengaged students not only do not learn well, but they also have difficulty retaining, and subsequently applying, what they learned in both the short and long term. This contrasts sharply with the result of studies who are actively engaged in their learning, apply the content in context, draw on prior knowledge to construct and sinthesize new knowledge, and are allowed to demonstrate knowledge acquisition in a variety of ways. These students are demonstrated to retain the knowledge and its practices far into the future”. Dalam proses pembelajaran matematika, melibatkan siswa secara aktif sangatlah penting karena dalam matematika banyak kegitan pemecahan masalah yang menuntut kreativitas dan aktifitas. Siswa sebagai subyek didik adalah yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar.

3. Pendekatan Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativ

0 2 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING ANDLEARNING (CTL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativ

0 2 12

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 0 20

PENDAHULUAN Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 1 8

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 0 14

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 16

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 7

DAFTAR PUSTAKA Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 4

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Dan Problem Posing Ditinjau Darikemandirian Siswa.

0 1 13