commit to user 32
akan lebih mudah untuk mengerti dan memahami matematika, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan Contextual Teaching and
Learning CTL menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing.
2. Kaitan Keaktifan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika
Selain pendekatan pembelajaran, prestasi belajar matematika juga dipengaruhi keaktifan belajar siswa. Melibatkan siswa secara aktif
dalam belajar dan pembelajaran sangatlah penting karena dalam matematika banyak hal yang menuntut keaktifan siswa untuk
memecahkan suatu masalah. Jika siswa tidak aktif belajar baik di dalam maupun di luar pembelajaran maka kemampuan matematika siswa tidak
akan berkembang dengan baik karena siswa menjadi pasif dan hanya mengandalkan apa yang disampaikan oleh guru. Jadi siswa dengan
keaktifan belajar tinggi kemungkinan akan lebih baik prestasinya daripada siswa dengan keaktifan belajar sedang dan rendah serta siswa
dengan keaktifan belajar sedang kemungkinan akan lebih baik prestasinya daripada siswa dengan keaktifan belajar rendah.
3. Kaitan Pendekatan Pembelajaran dengan Prestasi Belajar
Matematika pada Masing-masing Tingkat Keaktifan Belajar
Dari 1 dan 2 dapat dinyatakan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran mempunyai hubungan positif dengan prestasi belajar
matematika dan keaktifan belajar siswa juga mempunyai hubungan positif dengan prestasi belajar matematika. Dengan demikian
commit to user 33
penggunaan pendekatan pembelajaran dan berdasarkan keaktifan belajar siswa, keduanya secara bersama-sama akan berpengaruh terhadap
prestasi belajar matematika. Tingkat
keaktifan belajar
siswa dalam
suatu proses
pembelajaran juga merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri. Keaktifan yang dilihat dari keaktifan jasmani dan rohani
dikategorikan menjadi keaktifan indera, keaktifan akal, dan keaktifan ingatan. Pada siswa dengan tingkat keaktifan tinggi, sedang maupun
rendah dimungkinkan pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing. Hal ini
karena dalam pembelajarannya CTL lebih melibatkan semua indera, di mana selalu diawali dan dikaitkan dengan hal-hal yang konkret dalam
kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih bisa menangkap makna dari materi yang mereka pelajari.
4. Kaitan Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan
Keaktifan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika
Sesuai dengan definisi operasionalnya pembelajaran kontekstual berakar dari teori progresivisme Dewey dan hasil-hasil temuan riset yang
menunjukkan bahwa siswa akan belajar dengan baik dan akhirnya akan bermuara pada prestasi yang baik ketika apa yang dipelajarinya dikaitkan
dengan apa yang mereka ketahui dan ketika mereka secara aktif belajar sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan belajar menjadi hal yang
sangat penting dalam pembelajaran dengan pendekatan CTL. Dalam
commit to user 34
langkah-langkah pembelajarannya pun siswa dituntut untuk aktif dalam berdiskusi,
bekerjasama, mengkonstruksikan
pengetahuan dan
memecahkan masalah. Jadi pada pembelajaran dengan pendekatan CTL, siswa dengan keaktifan belajar tinggi kemungkinan akan lebih baik
prestasinya daripada siswa dengan keaktifan belajar sedang dan rendah serta siswa dengan keaktifan belajar sedang kemungkinan akan lebih baik
prestasinya daripada siswa dengan keaktifan belajar rendah.
5. Kaitan Pendekatan Problem Posing dan Keaktifan Belajar Siswa