Tujuan Pendidikan Agama Islam

C. Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar

1. Pengertian Mutu Pendidikan

Menurut Deming, mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen, kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi dan kepuasan pelanggan. Sementara itu menurut Crosby, mutu ialah “conformance to requirement”, yaitu sesuai yang diisyaratkan atau distandarkan. 50 Implementasi mutu memiliki dua aspek utama, yaitu pertama produknya memenuhi tuntutan pelanggan. Kedua, produk sesuai dengan standar. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dalam pengertian umum mutu dapat diartikan sebagai derajattingkat keunggulan suatu produk atau hasil kerjaupaya baik berupa barang atau jasa. Baik yang tangible maupun yang intangible. Oleh karena itu makna mutu akan berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, tergantung dari sudut pandang dan kebutuhannya. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu, dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti bahan ajar kognitif, afektif, atau psikomotorik, metodologi bervariasi sesuai dengan kemampuan guru, sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta menciptakan susasana yang kondusif. 50 Deden Makbuloh, Pendidikan Islam dan Sistem Penjaminan Mutu, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2016, h.32, mengutip pendapat W. Edwar Deming, Quality, Productivity, and Competitive Position, Cambride : MIT, Center for Advanced Engineering study, 1986, h. 30 dan Philip B. Crosby, Quality is Free : The Art Making Quality Certain, New York : McGraw-Hill, 1879, h. 34 Mutu pendidikan yang dimaksudkan disini adalah kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin. Dalam konteks pendidikan, menurut Depdiknas, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan. Pendidikan bermutu mengacu pada berbagai input seperti tenaga pengajar, peralatan, buku, biaya pendidikan, teknologi, dan input-input lainnyayang diperlukan dalam proses pendidikan. Ada pula yang mengaitkan mutu pada proses pembelajaran, dengan argumen bahwa proses pendidikan pembelajaran itu yang paling menentukan kualitas. Jika mutu ingin diraih, maka proses harus diamati dan dijadikan fokus perhatian. Melalui proses, penyelenggara pendidikan dapat mengembangkan pendidikan, metode, dan teknik-teknik pembelajaran yang dianggap efektif. Orientasi mutu dari aspek output mendasarkan pada hasil pendidikan pembelajaran yang ditunjukkan oleh keunggulan akademik dan non akademik di suatu sekolah. Dewasa ini semua lembaga pendidikan berorientasi pada mutu. Lembaga pendidikan dikatakan “bermutu” jika input, proses dan hasilnya dapat memenuhi persyaratan yang dituntut oleh pengguna jasa pendidikan. Bila performance-nya dapat melebihi persyaratan yang dituntut oleh stakeholder user, maka suatu lembaga pendidikan baru bisa dikatakan unggul. 51 Banyak lembaga pendidikan yang mulai sadar bahwa antara berbagai input, proses, dan output, perlu diperhatikan secara seimbang. Bahkan untuk menjamin mutu, langkah-langkah sudah dimulai dari misi, tujuan, sasaran, dan target dalam bentuk desain perencanaan yang mantap. Para 51 Mujamil Qomar, Menejemen Pendidikan Islam Malang : Erlangga, 2007, h. 206 pendidik harus selalu sadar akan hasil yang diperoleh bagi peserta didik setelah melalui proses pembelajaran tertentu, dengan gambaran akan hasil yang ingin dicapai itu pada gilirannya akan memberikan motivasi untuk mengembangkan input, proses yang sesuai. Bahkan saat ini mutu pendidikan tidak hanya dilihat dari prestasi yang dicapai, tetapi bagaimana prestasi tersebut dapat dibandingkan dengan standar yang ditetapkan, seperti yang tertuang di dalam UUD No.20 Tahun 2003 pasal 35 dan PP No. 19 Tahun 2005. Penetapan standar untuk melihat mutu pendidikan masih banyak yang didasarkan pada keinginan yang kuat dari pengguna customer dan pemangku kepentingan stakeholder pendidikan. Termaksuk pengguna customer dan pemangku kepentingan adalah peserta didik, orangtua, pengguna jasa pendidikan, pengguna jasa lulusan yang menuntut kompetensi tertentu sebagai indikator kelayakan bagi yang bersangkutan untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan, atau berbagai peran dalam kehidupan sosial yang merupakan output pendidikan.sementara masalah input dan proses dianggap internal sekolah yang merupakan prerogatif profesi tenaga kependidikan. Sebenarnya, input, proses, dan output tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketiganya merupakan masalah internal atau eksternal yang akan menentukan mutu pendidikan sekolah. 52 Dari segi lingkup kompentensi yang harus dicapai begitu luas. Pandangan tentang mutu pun kemudian meliputi berbagai aspek kompetensi. Bukan hanya 52 Pengertian Mutu Pendidikan, On-Line, tersedia di : Mutu Pendidikan MBS- KOMPASIANA.com 22 Februari 2017, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

Dokumen yang terkait

PERAN SEKOLAH ISLAM TERPADU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA (Study Kasus di SDIT Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung) Tahun Pelajaran 2012/2013

0 26 78

EFEKTIVITAS PERAN DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Bandar Lampung)

6 41 160

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN DALAM PEMBELAJARAN RENANG MELALUI MODEL BERMAIN PADA SISWA KELAS III SD ISLAM TERPADU PERMATA BUNDA 1 BANDAR LAMPUNG

0 33 76

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO.

0 1 14

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DI SDIT MUHAMMADIYAH GUNUNGTERANG KECAMATAN LANGKAPURA KOTA BANDAR LAMPUNG

0 9 177

PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 13

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL; Tinjauan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam

0 0 21

BAB III METODE PENELITIAN - Peran guru pendidikan agama islam dalam membentuk karakter peserta didik di kelas II SdIt Insan Kamil Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 21

MANAJEMEN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) FITRAH INSANI KEC. LANGKAPURA KOTA. BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 3 116

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS II DI SDIT PERMATA BUNDA 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 185