Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

33

3.1.8. Rasio Keuntungan Terhadap Biaya

Tingkat efisiensi pemasaran selain dapat dilihat dari margin tataniaga dan farmer’s share , juga dapat dilihat dari perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Semakin merata penyebaran rasio keuntungan terhadap biaya, maka semakin efisien sistem pemasaran yang dilalui oleh produk tersebut. Rasio keuntungan terhadap biaya digunakan untuk melihat tingkat keuntungan yang diperoleh oleh lembaga pemasaran pada saat biaya pemasaran naik sebesar satu satuan. Rasio antara keuntungan dan biaya sebesar 1 berarti untuk setiap Rp 100,00 per satu satuan produk biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran tersebut akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 100,00 per satu satuan produk.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Dalam sistem pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, terdapat beberapa variasi dalam saluran pemasaran. Variasi tersebut mengakibatkan perbedaan dalam hal harga jual, margin pemasaran, farmer’s share,keuntungan dan biaya pemasaran untuk masing- masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam sistem pemasaran. Permasalahan utama yang terjadi dalam pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes adalah rendahnya harga yang diterima oleh petani dibandingkan dengan harga yang diterima konsumen. Dalam penelitian ini dilakukan analisis mengenai sistem pemasaran komoditas bawang merah di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes mulai dari tingkat petani, lembaga pemasaran yang terlibat, hingga lembaga-lembaga penunjang kegiatan pemasaran bawang merah. Analisis dilakukan dalam dua cara, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi analisis pola saluran pemasaran yang digunakan dalam mengidentifikasi lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran bawang merah. Analisis ini juga digunakan untuk mengidentifikasi fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing- masing lembaga pemasaran untuk melihat aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan peningkatan nilai tambah produk bawang merah dan memperlancar arus pemasaran hingga ke tangan konsumen dengan menggunakan analisis fungsi 34 pemasaran. Analisis kualitatif juga digunakan untuk menganalisis mengenai struktur dan perilaku pasar yang meliputi kegiatan pengamatan terhadap banyaknya dan skala lembaga pemasaran yang terlibat, ketersediaan informasi bagi masing-masing lembaga pemasaran, tingkat kesulitan untuk keluar masuk pasar, dan kegiatan penjualan dan pembelian yang berlangsung antar pelaku pemasaran. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi di setiap pola saluran pemasaran yang terjadi dalam kegiatan pemasaran komoditas bawang merah dengan analisis margin pemasaran, analisis farmer’s share bagian harga yang diterima petani dan analisis keuntungan terhadap biaya pemasaran benefit- cost ratio masing-masing saluran dan lembaga pemasaran. Dari hasil analisis yang dilakukan, maka akan diketahui tingkat efisiensi pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Melalui hasil tersebut, dapat dirumuskan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan oleh produsen dan lembaga pemasaran yang terlibat untuk meningkatkan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh pemerintah yang berperan dalam memberikan kebijakan yang dapat mendukung peningkatan efisiensi pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Keterangan : : Informasi dua arah : Arus barang satu arah : Arus uang satu arah Terjadi perbedaan yang cukup besar antara harga jual bawang merah di tingkat petani dengan harga jual bawang merah di tingkat konsumen Lembaga pemasaran − Pedagang pengumpul − Pedagang pengirim − Pedagang besar − Pedagang pengecer Konsumen Petani Analisis Kuantitatif − Margin pemasaran − Farmer’s share − Rasio keuntungan terhadap biaya Analisis Kualitatif − Fungsi pemasaran − Pola saluran dan lembaga pemasaran − Struktur dan perilaku pasar Rekomendasi Alternatif Saluran Tataniaga Bawang Merah yang Efisien Usahatani bawang merah di Kelurahan Brebes Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Operasional 35 36

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Kabupaten Brebes merupakan daerah sentra produksi bawang merah di Indonesia, baik dalam hal luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas per luas panen. Kecamatan Brebes merupakan salah satu dari tiga kecamatan dengan luas panen terbesar di Kabupaten Brebes. Kecamatan Brebes terbagi dalam 5 kelurahan dan 18 desa, salah satunya adalah Kelurahan Brebes. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive. Penelitian dilakukan di Kelurahan Brebes. Pengumpulan data dilakukan mulai bulan Februari hingga Maret 2011 yang merupakan tahap pengumpulan data primer di lapangan.

4.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dengan penarikan sampel petani secara Random Sampling . Jumlah petani responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sejumlah 30 orang petani dari 78 orang petani responden yang dianggap telah mewakili populasi petani bawang merah yang ada di Kelurahan Brebes. Lembaga pemasaran lain seperti pedagang pengumpul, pedagang pengirim, pedagang besar, dan pedagang pengecer di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes dilakukan dengan teknik snowball sampling dengan mengikuti alur pemasaran yang terjadi dari petani hingga ke konsumen. Teknik ini dipilih dengan tujuan agar tidak adanya saluran tataniaga yang terputus dalam kegiatan pengambilan sampel. Jumlah pedagang pengumpul yang diambil sebagai sampel pada penelitian ini berjumlah 10 orang pedagang pengumpul dengan rincian 8 orang pedagang pengumpul pada saluran pemasaran I dan 2 orang pedagang pengumpul pada pola saluran pemasaran II, 4 orang pedagang pengirim dengan rincian 3 orang pedagang pengirim pada saluran pemasaran I dan 1 orang pedagang pengirim pada pola saluran pemasaran II, 5 orang pedagang besar dengan rincian 3 orang pedagang besar pada saluran pemasaran I, 1 orang pedagang besar pada saluran pemasaran II, dan 1 orang pedagang besar pada saluran pemasaran III, 6 orang pedagang pengecer sebagai