Perilaku Pasar Efisiensi Pemasaran

29 Perusahaan monopoli memiliki kemampuan dalam membentuk harga price maker. 3. Persaingan monopolistik, merupakan struktur pasar yang sangat mirip dengan pasar persaingan sempurna, namun pada pasar ini produsen mampu membuat differensiasi produk. Kemampuan untuk mendapatkan informasi dalam sturuktur pasar ini cenderung mudah dan perusahaan memiliki kemudahan untuk masuk dan keluar dari industri. 4. Oligopoli merupakan struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir seluruh output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Dalam struktur pasar ini, terdapat ketidaksempurnaan dan hambatan dalam memperoleh informasi mengenai produk, dan terdapat kemampuan pengendalian harga. Sebagian produk didiferensiasikan, sehingga terdapat perbedaan produk antara produsen satu dengan yang lain.

3.1.4. Perilaku Pasar

Perilaku pasar adalah pola tingkah laku pelaku pasar dalam melakukan penyesuaian dengan struktur pasar yang dihadapi, dapat berupa praktek penentu harga komoditi, keseragaman biaya pemasaran dan praktek persaingan bukan harga. Perilaku pasar dapat diketahui dengan kegiatan pengamatan praktek penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga, sistem penentuan harga, kemampuan pasar untuk menerima komoditi yang dijual, stabilitas pasar, sistem pembayaran dan kerjasama antar lembaga pemasaran. Asmarantaka 1999 menyatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengenal perilaku pasar, yaitu dengan 1 Penentuan harga dan setting level of output; penentuan harga : menetapkan harga dimana harga tersebut tidak berpengaruh terhadap perusahaan lain, ditetapkan secara bersama-sama penjual atau penetapan harga berdasarkan pemimpin harga atau price leadership, 2 Product promotion policy; melalui pameran dan iklan atas nama perusahaan, 3 Predatory and exclusivenary tactics; strategi ini bersifat illegal karena bertujuan mendorong perusahaan pesaing untuk keluar dari pasar. 30

3.1.5. Efisiensi Pemasaran

Sebagai suatu kegiatan ekonomi, pemasaran menghendaki adanya efisiensi. Sistem pemasaran yang tidak efisien akan mengakibatkan kecilnya bagian yang diterima produsen, dan tingginya harga yang dibayarkan oleh konsumen. Pemasaran disebut efisien jika tercipta keadaan dimana pihak produsen, lembaga pemasaran dan konsumen memperoleh kepuasan dengan adanya aktivitas pemasaran tersebut Limbong dan Sitorus, 1985. Bagi lembaga pemasaran dan produsen, tujuan utama dari efisiensi pemasaran adalah untuk menemukan langkah dalam meningkatkan kepuasan konsumen dengan biaya seminimal mungkin. Pemasaran produk pertanian dapat dilihat dalam sistem input-output. Menurut Kohl dan Uhl 2002, input pemasaran terdiri dari sumber daya tenaga kerja, modal, alat produksi, dan bahan produksi. Output pemasaran terdiri dari waktu, bentuk, tempat dan kepemilikan yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Sumber daya yang digunakan dalam kegiatan pemasaran merupakan biaya dan kepemilikan merupakan manfaat dari rasio efisiensi pemasaran. Pemasaran yang efisien adalah maksimisasi dari rasio input dan output tersebut.

3.1.6. Margin Tataniaga