15
pola III dari petani – pedagang pengumpul – pedagang pengecer – kosumen lokal. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pola saluran yang paling banyak
digunakan di Desa Kemukten adalah pola III, yaitu sebesar 77,78 persen. Penelitian Ariyanto 2008 menyatakan bahwa pola saluran pemasaran
sayuran bayam di Desa Ciaruten Ilir terbagi dalam tiga saluran pemasaran yaitu Saluran pemasaran 1 : petani – pedagang pengumpul – pedagang pengecer –
konsumen. Saluran pemasaran 2 : petani – pedagang pengecer – konsumen. Saluran pemasaran 3 : petani – konsumen. Berdasarkan analisis marjin tataniaga
diketahui bahwa saluran tataniaga tiga petani yang paling efisien. Petani memperoleh keuntungan terbesar yaitu sebesar Rp 368 per ikat, rasio keuntungan
dan biaya yaitu sebesar 9,43 dan bagian harga yang terbesar farmer’s Share diterima oleh petani sebesar 100 persen. Pada saluran tataniaga tiga petani
berprofesi sebagai pedagang pengecer dan produk yang dijual sedikit sehingga keuntungan secara total yang diperoleh tidak begitu besar dan hanya sebagian
kecil dari jumlah petani yang di wawancarai yang melakukan kegiatan tataniaga ini.
Di Desa Cimenyan, terdapat tiga saluran tataniaga kubis yaitu: 1 Petani - Pedagang Pengumpul I - Grosir – Pengecer - Konsumen 2Petani - pedagang
pengumpul II - Grosir - Pengecer - Konsumen 3 Petani – Grosir - Pengecer - Konsumen. Saluran dua dibagi menjadi dua bagian, pertama pemasaran di daerah
produksi lokal dan kedua pemasaran di luar daerah produksi. Alternatif saluran tataniaga yang memberikan keuntungan paling besar bagi petani dibandingkan
dengan saluran lainnya berdasarkan nilai total margin, farmer’s share, rasio keuntungan terhadap biaya adalah saluran tiga dengan nilai total margin sebesar
Rp 1.681,87, farmer’s share terbesar yaitu 55,81 persen, rasio keuntungan terhadap biaya terbesar yaitu 2,28.
2.4.2. Fungsi Lembaga Pemasaran
Mengenai fungsi yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran, hasil dari penelitian Rosantiningrum 2004 memiliki kesamaan dengan penelitian
Maulina 2001. Fungsi yang dilakukan oleh petani meliputi fungsi pertukaran berupa penjualan dan fungsi fasilitas berupa fungsi informasi pasar, sedangkan
16
pedagang pengumpul melakukan fungsi pertukaran berupa penjualan dan pembelian, fungsi fisik berupa penyimpanan dan pengangkutan dan fungsi
fasilitas berupa informasi pasar. Pedagang grosir atau pedagang besar dan pedagang pengecer melakukan fungsi yang sama dengan pedagang pengumpul.
Hasil penelitian Anggraini 2000 menunjukkan perbedaan dalam fungsi yang dilakukan oleh lembaga pemasaran dibandingkan dengan kedua penelitian
lainnya. Pada penelitian tersebut, petani melakukan fungsi yang lebih banyak yaitu fungsi pertukaran berupa penjualan, fungsi fisik berupa penyimpanan dan
fungsi fasilitas berupa informasi pasar. Pedagang pengumpul melakukan fungsi pertukaran berupa penjualan dan pembelian, fungsi fisik berupa pengangkutan dan
fungsi fasilitas berupa informasi pasar. Pedagang besar dan pedagang pengecer melakukan fungsi yang hampir sama, yaitu meliputi fungsi pertukaran berupa
penjualan, pembelian, fungsi fisik berupa pengemasan, dan fungsi informasi pasar berupa informasi pasar, dan ditambah fungsi pengangkutan pada fungsi yang
dilakukan oleh pedagang besar. Sedangkan pedagang grosir melakukan fungsi pertukaran berupa penjualan, pembelian, fungsi fisik berupa pengemasan dan
fungsi fasilitas berupa fungsi informasi pasar. Hasil penelitian Ariyanto 2008 menunjukkan fungsi tataniaga yang
dilakukan oleh petani sayuran bayam adalah fungsi pertukaran berupa fungsi penjualan, fungsi fisik berupa kegiatan pengemasan, pengangkutan dan fungsi
fasilitas berupa informasi pasar, penanggungan risiko dan pembiayaan. Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh pedagang pengumpul adalah fungsi pertukaran
berupa fungsi pembelian dan penjualan, fungsi fisik berupa fungsi pengangkutan, fungsi fasilitas berupa informasi pasar, penanggungan resiko dan pembiayaan.
Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh pedagang pengecer adalah fungsi pertukaran berupa fungsi pembelian dan penjualan, fungsi fisik berupa fungsi pengangkutan,
fungsi fasilitas berupa informasi pasar, penanggungan resiko dan pembiayaan. Hasil penelitian Agustina 2008 menyatakan bahwa petani melakukan
fungsi pertukaran berupa penjualan, fungsi fisik berupa pengemasan dan fungsi pengangkutan. Pedagang pengumpul melakukan fungsi pertukaran berupa
penjualan dan pembelian, fungsi fisik berupa pengemasan, dan pengangkutan serta fungsi fasilitas berupa fungsi penanggungan risiko dan fungsi informasi
17
pasar. Pedagang pengumpul II melakukan fungsi pertukaran berupa penjualan dan pembelian, fungsi fisik berupa pengangkutan dan fungsi fasilitas berupa fungsi
standarisasi dan grading, informasi harga, pembiayaan dan penanggungan risiko. Pedagang grosir melakukan fungsi pertukaran berupa penjualan dan pembelian,
fungsi fisik berupa pengemasan, serta fungsi fasilitas berupa sortasi dan grading. Pedagang pengecer melakukan fungsi pertukaran berupa penjualan dan
pembelian, fungsi fisik berupa pengemasan dan penyimpanan serta fungsi fasilitas berupa fungsi penanggungan risiko dan informasi pasar.
2.4.3. Analisis Struktur dan Perilaku Pasar