39
meliputi fungsi pengolahan, fungsi pengemasan, fungsi penyimpanan, fungsi pengangkutan, dan fungsi fasilitas yang meliputi fungsi standarisasi dan grading,
fungsi pembiayaan, fungsi penanggungan risiko dan fungsi informasi pasar.
4.4.3. Analisis Struktur dan Perilaku Pasar
Struktur pasar komoditas bawang merah dianalisis berdasarkan banyaknya jumlah lembaga pemasaran yang bertindak sebagai penjual dan pembeli yang
terlibat dalam kegiatan pemasaran komoditas bawang merah di Kelurahan Brebes, jumlah persentase pangsa pasar yang dikuasai oleh masing-masing lembaga
pemasaran yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, sifat dan keaadaan produk dalam arti heterogenitas produk yang dipasarkan, kebebasan lembaga pemasaran
untuk masuk dan keluar pasar, serta sistem informasi pasar yang terjadi di dalam kegiatan pemasaran komoditas bawang merah di Kelurahan Brebes. Sedangkan
perilaku pasar dianalisis dengan pengamatan mekanisme penentuan harga dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran di dalam
lingkungan pasar dan sistem kerjasama antar lembaga pemasaran.
4.4.4. Analisis Margin Pemasaran
Analisis margin pemasaran dilakukan untuk mengetahui struktur dan besar biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat
dalam kegiatan pemasaran, dari produsen hingga konsumen akhir. Margin pemasaran merupakan selisih antara jumlah yang dibayarkan oleh konsumen
tingkat akhir dengan harga yang diterima oleh produsen, dengan kata lain, margin pemasaran merupakan total dari keuntungan yang diperoleh seluruh lembaga
pemasaran ditambah dengan total biaya yang dikeluarkan. Secara matematis margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut :
Mi = Psi – Pbi Mi = Ci +
πi Mt = Ct +
πt Dimana : Mi
= margin pemasaran pasar tingkat ke-i Psi
= harga jual pasar tingkat ke-i
Pbi = harga beli pasar tingkat ke-i
Ci = biaya pemasaran pada tingkat ke-i
πi = keuntungan lembaga pemasaran pada tingkat ke-i
Mt = margin pemasaran total
Ct = biaya pemasaran total
πt = keuntungan lembaga pemasaran total
4.4.5. Analisis Farmer’s Share
Analisis farmer’s share merupakan indikator yang digunakan untuk melihat persentase harga yang diterima oleh petani dengan harga yang diterima
konsumen akhir. Semakin banyak lembaga tataniaga yang terlibat, akan semakin kecil tingkat persentase farmer’s share yang didapat petani. Farmer’s share
memiliki perbandingan negatif dengan margin tataniaga. Secara matematis, farmer’s share
dirumuskan sebagai berikut : Pf
Farmer’s share =
x 100 Pr
Dimana : Pf
: Harga bawang merah pada tingkat produsen Pr
: Harga bawang merah pada tingkat konsumen
4.4.6. Analisis Rasio Keuntungan Terhadap Biaya
Analisis rasio keuntungan terhadap biaya dilakukan untuk mengetahui penyebaran keuntungan dan biaya pemasaran. Semakin meratanya penyebaran
rasio keuntungan terhadap biaya pada setiap lembaga pemasaran, maka secara teknis sistem pemasaran tersebut semakin efisien.
Secara matematis, rasio keuntungan terhadap biaya dirumuskan sebagai berikut :
π
i
Rasio Keuntungan Terhadap Biaya = x 100
C
i
40
41
Dimana : π
I
: Keuntungan tataniaga pada lembaga ke-i C
i
: Biaya tataniaga pada lembaga ke-i
42
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH