Sistem dan Pola Saluran Pemasaran

14 margin atau perbedaan harga di tingkat produsen dan di tingkat konsumen yang cukup besar, serta tidak adanya keterpaduan harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen.

2.4.1. Sistem dan Pola Saluran Pemasaran

Hasil dari penelitian Rosantiningrum 2004 mengenai pola saluran pemasaran menyatakan bahwa terdapat tiga pola saluran pemasaran bawang merah yang terjadi di Desa Banjaranyar, yaitu pola I dari petani – pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen non lokal, pola II dari petani – pedagang pengumpul – pedagang besar atau grosir – pedagang pengecer – konsumen non lokal, dan pola III yaitu dari petani – pedagang pengumpul – konsumen lokal. Dari ketiga pola tersebut, Rosantiningrum menyatakan bahwa pola II merupakan pola yang paling banyak digunakan oleh pelaku tataniaga di Desa Banjaranyar yaitu sebesar 86,87 persen. Di Desa Wanasari, Kecamatan Brebes, terdapat lebih banyak pola saluran pemasaran. Pola saluran tersebut yaitu pola I dari petani – pedagang pengumpul desa – pedagang besar – pedagang grosir Pasar Induk – pedagang pegecer Pasar Induk – konsumen Pasar Induk, pola II dari petani – pedagang besar – pedagang grosir Pasar Induk – pedagang pengecer Pasar Induk – konsumen Pasar Induk. Pola saluran III merupakan saluran terpanjang yang dilalui komoditas bawang merah di Desa Wanasari, yaitu dari petani – pedagang pengumpul desa – pasar bawang – pedagang besar – pedagang grosir Pasar Induk – pedagang pengecer Pasar Induk – konsumen Pasar Induk. Pola saluran IV merupakan pola yang terjadi dalam lingkup pemasaran lokal yaitu dari petani – pedagang pengumpul desa – pasar bawang – pedagang pengecer lokal – konsumen lokal. Berdasarkan hasil penelitian Anggraini 2000, pola saluran pemasaran I dan II yang paling banyak digunakan yaitu sebesar 46,67 persen dan 33,33 persen. Penelitian Maulina 2001 memiliki pola saluran pemasaran yang hampir menyerupai pola saluran pemasaran dari penelitian Rosantiningrum 2004. Pada penelitian ini, pola saluran pemasaran yang terjadi terbagi dalam tiga pola, yaitu pola I dari petani – pedagang besar - konsumen, pola II dari petani – pedagang pengumpul – pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen non lokal, dan 15 pola III dari petani – pedagang pengumpul – pedagang pengecer – kosumen lokal. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pola saluran yang paling banyak digunakan di Desa Kemukten adalah pola III, yaitu sebesar 77,78 persen. Penelitian Ariyanto 2008 menyatakan bahwa pola saluran pemasaran sayuran bayam di Desa Ciaruten Ilir terbagi dalam tiga saluran pemasaran yaitu Saluran pemasaran 1 : petani – pedagang pengumpul – pedagang pengecer – konsumen. Saluran pemasaran 2 : petani – pedagang pengecer – konsumen. Saluran pemasaran 3 : petani – konsumen. Berdasarkan analisis marjin tataniaga diketahui bahwa saluran tataniaga tiga petani yang paling efisien. Petani memperoleh keuntungan terbesar yaitu sebesar Rp 368 per ikat, rasio keuntungan dan biaya yaitu sebesar 9,43 dan bagian harga yang terbesar farmer’s Share diterima oleh petani sebesar 100 persen. Pada saluran tataniaga tiga petani berprofesi sebagai pedagang pengecer dan produk yang dijual sedikit sehingga keuntungan secara total yang diperoleh tidak begitu besar dan hanya sebagian kecil dari jumlah petani yang di wawancarai yang melakukan kegiatan tataniaga ini. Di Desa Cimenyan, terdapat tiga saluran tataniaga kubis yaitu: 1 Petani - Pedagang Pengumpul I - Grosir – Pengecer - Konsumen 2Petani - pedagang pengumpul II - Grosir - Pengecer - Konsumen 3 Petani – Grosir - Pengecer - Konsumen. Saluran dua dibagi menjadi dua bagian, pertama pemasaran di daerah produksi lokal dan kedua pemasaran di luar daerah produksi. Alternatif saluran tataniaga yang memberikan keuntungan paling besar bagi petani dibandingkan dengan saluran lainnya berdasarkan nilai total margin, farmer’s share, rasio keuntungan terhadap biaya adalah saluran tiga dengan nilai total margin sebesar Rp 1.681,87, farmer’s share terbesar yaitu 55,81 persen, rasio keuntungan terhadap biaya terbesar yaitu 2,28.

2.4.2. Fungsi Lembaga Pemasaran