Perumusan Masalah Analisis kelayakan usaha pembenihan ikan patin (Pangasius spp): studi kasus Number One Fish Farm Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

perusahaan mampu menghasilkan 300.000 ekor benih setiap musim produksi, dan perusahaan belum mampu memenuhi permintaan benih terhadap perusahaan yang mencapai 400.000 ekor benih. Sehingga perusahaan berencana untuk menambah jumlah kapasitas produksi.

1.2. Perumusan Masalah

Peningkatan konsumsi ikan patin akan meningkatkan permintaan benih patin. Lonjakan produksi ikan patin tertinggi terjadi antara tahun 2007 ke 2008, yaitu dari 36.755 ton menjadi 102.021 ton menyebabkan permintaan benih patin sebagai input untuk kegiatan pembesaran terus meningkat. Sehingga usaha pembenihan ikan patin sangat potensial dan diperkirakan akan terus berkembang. Harga jual yang cukup tinggi menjadikan daya tarik pelaku usaha untuk memasuki usaha pembenihan ikan patin dengan harapan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Number One Fish Farm merupakan usaha yang menghasilkan benih patin. Meningkatnya permintaan benih patin sebagai input untuk kegiatan pembesaran yang belum terpenuhi menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memenuhi permintaan tersebut. Melihat peluang tersebut Number One Fish Farm berencana melakukan penambahan kapasitas produksi yang akan dimulai pada bulan Juli tahun 2011. Penambahan kapasitas produksi dilakukan dengan menambah jumlah akuarium, yang pada awalnya berjumlah 60 akan ditambah menjadi 70 akuarium. Penambahan kapasitas produksi memerlukan modal investasi yang cukup besar dan resiko kegagalan yang cukup tinggi. Sehingga perlu pertimbangan dalam menambah kapasitas produksi. Resiko kegagalan usaha tersebut antara lain benih patin termasuk makhluk hidup yang sangat peka terhadap lingkungan atau kondisi air yang kurang baik. Pengaruh kualitas air terhadap pertumbuhan benih, tingkat mortalitas yang tinggi, sehingga berpengaruh terhadap hasil panen dan penerimaan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu mengetahui apakah dengan penambahan kapasitas produksi usaha masih layak atau tidak, baik dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek lingkungan, dan aspek finansial. Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap harga input dan output produksi perlu diperhatikan terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh. Perubahan-perubahan yang terjadi seperti penurunan harga input, serta peningkatan biaya variabel yaitu kenaikan cacing sutera dan artemia mencapai 10 persen akan menunjukkan apakah usaha pembenihan ikan patin sensitif terhadap perubahan-perubahan tersebut. Untuk pengembangan dan pengusahaan pembenihan ikan patin, membutuhkan waktu yaitu lima tahun, hal ini disesuaikan dengan umur ekonomis indukan ikan patin jantan. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari bagaimana kelayakan pengusahaan pembenihan ikan patin tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kelayakan usaha pembenihan ikan patin di Number One Fish Farm, apakah sudah layak dari aspek non finansial dan aspek finansial? 2. Bagaimana tingkat kepekaan sensitivitas kelayakan usaha pembenihan ikan patin Number One Fish Farm jika terjadi penurunan harga benih patin dan peningkatan biaya artemia dan cacing sutera?

1.3. Tujuan Penelitian