IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Number One Fish Farm, Kapling Uska, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi usaha
pembenihan ikan patin dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Number One Fish Farm merupakan penghasil benih ikan patin yang baru
dirintis pada bulan Juli 2008. Waktu penelitian berlangsung selama dua bulan yang dimulai dari bulan Februari sampai Maret 2010.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer
diperoleh langsung melalui peninjauan langsung terhadap kondisi perusahaan dan wawancara dengan pimpinan dan karyawan perusahaan pembenihan. Kegiatan
wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kegiatan yang dilakukan perusahaan baik dari segi non finansial maupun segi finansial.
Data sekunder diperoleh dari Number One Fish Farm, berbagai instansi yang terkait, seperti Dinas Perikanan dan Peternakan, Badan Pusat Statistik BPS,
Perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor IPB, penelusuruan melalui internet, buku, skripsi, dan literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian.
4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data dan informasi yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan Microsoft excel
2007. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui keragaan usaha Number One Fish
Farm di lokasi penelitian pada saat ini. Analisis kelayakan usaha dibagi menjadi analisis kelayakan non finansial dan kelayakan finansial. Kelayakan non finansial
mengkaji berbagai aspek diantaranya aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, dan aspek lingkungan. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengkaji
kelayakan usaha Number One Fish Farm secara finansial. Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif adalah analisis kelayakan fianansial dan analisis
sensitivitas.
4.3.1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran dari aspek- aspek sebagai berikut:
1 Aspek Teknik
Aspek ini dilakukan dengan menganalisis usaha harus terus menerus memastikan bahwa pekerjaan secara teknis berjalan dengan lancar dan
perkiraan-perkiraan secara teknis cocok dengan kondisi sebenarnya. 2
Aspek Manajemen Analisis ini dilakukan untuk melihat apakah fungsi manajemen dapat
diterapkan dalam kegiatan operasional usaha pembenihan ikan patin. Jika fungsi manajemen dapat diterapkan, maka usaha pembenihan ikan patin
dinilai layak dari aspek manajemen operasional. 3
Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan Suatu usaha harus tanggap responsive terhadap keadaan sosial masyarakat,
seperti penciptaan lapangan kerja, distribusi pendapatan, dan lain sebagainya. Selain itu, apakah usaha dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya.
4 Aspek Pasar
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui jumlah permintaan dan penawaran pasar terhadap benih patin.
4.3.2. Analisis Kuantitatif Analisis Finansial
Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan pembenihan ikan patin terhadap aspek finansial. Analisis kuantitatif dilakukan dengan perhitungan nilai
uang untuk mengkaji kelayakan investasi atau aspek finansial dari perusahaan. Dalam aspek finansial terdapat beberapa metode, adapun metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah NPV, Net BC, IRR, payback period dan analisis sensitivitas.
a
Net Present Value NPV
Net Present Value NPV adalah keuntungan yang akan diperoleh selama
umur investasi. Metode ini dihitung dengan cara mengurangi nilai penerimaan arus tunai pada waktu sekarang dengan biaya arus tunai pada waktu sekarang
selama waktu tertentu. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai NPV yaitu
bila NPV 0, maka usaha tersebut menguntungkan dan layak didirikan. Rumus NPV adalah sebagai berikut:
Keterangan : Bt
= Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t Ct
= Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t i
= Tingkat suku bunga discount rate t
= Tahun n
= Jumlah Tahun b
Net Benefit Cost Ratio Net BC
Net Benefit Cost Ratio Net BC adalah tingkat besarnya manfaat
tambahan pada setiap tambahan biaya sebesar satu satuan berupa perbandingan antara jumlah NPV yang positif sebagai pembilang dengan NPV yang negatif
sebagai penyebut. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai Net BC yaitu semakin besar Net BC, maka usaha tersebut semakin menguntungkan dan layak
dijalankan.
n 1
t n
1 t
t
i 1
Bt Ct
i 1
Ct Bt
BC Net
Keterangan : Bt
= Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t Ct
= Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t i
= Tingkat suku bunga discount rate t
= Tahun n
= Jumlah Tahun
c Internal Rate Return IRR
Internal Rate of Return IRR adalah kemampuan suatu usaha untuk
menghasilkan pengembalian atau dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih yang dapat dicapainya. Jika diperoleh nilai IRR lebih besar dari
dari tingkat diskonto yang berlaku discount rate, maka usaha dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga
yang berlaku maka usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus yang digunakan dalam menghitung IRR adalah sebagai berikut :
Untuk Bt-Ct 0 Untuk Bt-Ct 0
1 2
2 1
1
i i
NPV NPV
NPV i
IRR
t
Keterangan: i
1
= discount rate yang menghasilkan NPV positif i
2
= discount rate yang menghasilkan NPV negatif NPV
1
= NPV positif NPV
2
= NPV negatif
d Payback Period
Payback period masa pembayaran kembali didefinisikan sebagai jangka
waktu kembalinya keseluruhan investasi yang ditanamkan, melalui keuntungan yang diperoleh suatu usaha. Kriteria investasi, semakin cepat tingkat
pengembalian investasi, maka investasi tersebut dinilai semakin baik untuk dilaksanakan.
Payback period = Ab
I Keterangan:
PP = Payback Period I = Jumlah Modal Investasi
Ab = manfaat bersih yang dapat diperoleh setiap tahunnya
4.4. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil dari suatu analisis kelayakan. Tujuan analisis
ini adalah untuk menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam
perhitungan biaya atau manfaat. Apakah kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis sensitif tidak terhadap perubahan yang terjadi.
Analisis sensitivitas ini perlu dilakukan karena dalam analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya didasarkan pada proyeksi-
proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang Kadariah, 2001. Serta merupakan analisis pasca kriteria
investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil analisa bisnis jika terjadi perubahan atau ketidaktepatan dalam
perhitungan biaya atau manfaat.
4.8. Asumsi Dasar