4.8. Asumsi Dasar
Analisis kelayakan usaha pembenihan ikan patin menggunakan beberapa asumsi yaitu :
1. Produk yang dihasilkan hanya satu jenis yaitu benih ikan patin.
2. Luas lahan yang dimiliki Number One Fish Farm 500 m².
3. Umur proyek dari analisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan patin
adalah lima tahun berdasarkan umur indukan jantan. 4.
Harga yang digunakan dalam penelitian adalah harga konstan, baik harga input maupun harga output dari kegiatan pembenihan ikan patin.
5. Kegiatan pembenihan ikan patin dilakukan enam kali dalam satu tahun.
Jumlah indukan patin yang digunakan 30 ekor betina dan 20 ekor jantan. Berat masing-masing indukan sekitar 1,5 kg dan dapat menghasilkan telur
sebanyak 70000 per ekor induk betina. 6.
Harga jual benih ikan patin per ekor sebesar Rp 100,00 nilai ini berdasarkan harga yang berlaku pada saat penelitian.
7. Daya tetas telur ikan patin sebesar 80 persen, tingkat mortalitas benih yang
baru menetas sekitar 10 persen. 8.
Perhitungan nilai sisa didapatkan dari nilai barang yang masih memiliki umur ekonomis sedangkan umur proyek telah berakhir. Untuk harga tanah
diasumsikan sama dengan harga beli dengan harga jual pada akhir umur proyek. Reinvestasi dilakukan ketika umur ekonomis telah habis.
9. Biaya yang digunakan dalam usaha pembenihan ikan patin terdiri dari biaya
investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dikeluarkan pada tahun ke-0. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. .
10. Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat suku bunga deposito
Bank Mandiri pada tahun 2011 yaitu sebesar 6 persen karena pemilik menabungkan uangnya di Bank tersebut.
11. Bagi WP badan, tarif PPh yang semula terdiri dari 3 lapisan 10, 15 dan
30 menjadi tarif tunggal 28 di tahun 2009 dan 25 tahun 2010.
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1. Sejarah Perusahaan
Number One fish Farm adalah perusahaan yang bergerak dibidang perikanan budidaya air tawar khususnya pembenihan ikan patin. Usaha yang telah
berjalan tiga tahun merupakan usaha yang dirintis oleh Bapak Arman sebagai pemilik modal dan Bapak Ardi sebagai penanggung jawab produksi di Number
One Fish Farm. Usaha ini dimulai pada bulan Juli 2008. Kegiatan usaha pembenihan ikan patin memiliki prospek yang baik. Hal ini dapat dilihat dari
pembeli yang dalam jangka waktu tiga tahun Number One Fish Farm sudah memiliki pembeli yang kebanyakan berada di luar Pulau Jawa yaitu Kalimantan
dan Sumatera, untuk Jawa Barat sendiri dipasarkan ke Waduk Jatiluhur, Cirata, dan Saguling. Sedangkan untuk Jawa Timur dipasarkan di Tulung Agung.
5.2. Lokasi